Chapter 48

103K 9.3K 3.2K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^


Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)


Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤

HAPPY 2K FOLLOWERS!!!❤
Nangis banget gak nyangka, perasaan baru kemaren 1K foll.
Buat kalian yang setia juga sabar nungguin cerita ini dan rajin semangatin aku baik lewat pesan pribadi, wall, ataupun komentar Tiktok dan WP
BIG THANKS GUYS❤❤

Maaf ya aku gak bisa bales komentar kalian yang ada di chapter sebelumnya. Udah 1K lebih, dan scroll nya juga butuh waktu. Mohon pengertiannya ya guys, tapi untuk chapter ini aku usahain bales satu satu deh<3



Yang capek nungguin aku up ayo sini kumpul keluarin keluh kesahnya, hehehe....
Habisnya gak nge-follow aku sih, jadi gak tau kan pengumumannya wkwkwk






Pada akhirnya yang mengalah yang terbuang.

~Kayla Lavanya Ainsley~











Mata teduh milik Kayla yang sejak tadi memejam kini akhirnya terbuka perlahan diiringi beberapa kerjapan setelahnya. Entah sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri, namun Kayla masih mengingat jelas peristiwa terakhir kali sebelum kesadarannya menghilang.

Pandangan Kayla mengedar memperhatikan sekitar. Betapa terkejutnya ia saat menyadari kini dirinya tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan yang entah akan membawanya kemana. Keberadaan Raka yang sedang mengemudi di sampingnya membawa wanita itu untuk duduk bersandar dengan benar di kursi mobil.

"Raka, kita mau kemana?" Tanya Kayla terdengar serak memperhatikan jalanan yang begitu asing baginya.

Seharusnya mereka berada di rumah menunggu kepulangan mertua dan Jenazah Mamahnya bukan? Mengapa Raka membawanya ke tempat yang Kayla sendiri tidak tau dimana.

"Ka, jawab!" Bentak Kayla panik. "Kita mau pergi kemana?"

Bukannya membalas ucapan sang istri Raka malah menyodorkan kertas perceraian mereka serta pena pada Kayla. "Tanda tangan" Titahnya datar.

"Jawab dulu pertanyaan aku, Ka. Kamu mau bawa aku kemana? Ini kita dimana?" Cecar Kayla semakin gelisah tidak karuan.

"Tanda tangan sekarang!" Tegas Raka kembali mengalihkan pembicaraan melirik tajam Kayla sekilas. "Lo udah gak punya alasan untuk bertahan sama gue" Sambungnya.

BROTHER BUT MARRIAGE &quot;BBM&quot; [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang