Chapter 40

96.2K 8.1K 672
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^




Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)




Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤










Tanya tanya dulu ya, Siapa orang yang membuat kalian terinspirasi? Dan alasan jadiin orang itu sebagai inspirasi?



Maaf sudah menjadi salah satu penyumbang luka dalam hidup mu, yang sebelumnya bahkan telah di penuhi oleh duka

~Rakadenza Zayn Haiden~







"Bagaimana kondisi menantu saya, dok? A-apa keadaannya cukup mengkhawatirkan?" Tanya Vania dengan raut wajah cemas luar biasa.

Dia sungguh terkejut saat mendengar Raka berteriak histeris memanggil nama Kayla. Hal itu membuatnya segera bergegas keluar kamar untuk melihat apa yang telah terjadi. Dadanya bergemuruh tidak tenang saat melihat Kayla pingsan dalam gendongan putranya.

Mendadak perasaan bersalah muncul di hati Vania, apakah tadi dia terlalu jahat dengan gadis itu?

Sang dokter melepas jas putihnya kemudian menatap Vania dengan tatapan serius. "Apa sebelumnya dia pernah mengalami suatu peristiwa atau tindakan yang menimbulkan ketakutan berlebih?"

Vania melirik ke arah Raka coba meminta bantuan untuk menjelaskan. Dia sendiri tidak terlalu tau mengenai kondisi sebenarnya dari menantunya itu selama dirinya berada di luar negeri, karena Kayla selalu berusaha menutupi kesedihannya setiap kali ia bertanya kabar di telfon.

"D-dulu istri saya sering mendapat perlakuan kekerasan, pernah hampir dilecehkan, dan juga pernah melakukan percobaan bunuh diri sekali" Ujar Raka dengan suara tertahan. "Tidak hanya sekali, saya sering melihat dia ketakutan saat mendengar suara bentakan, barang jatuh dan kekerasan disekitarnya"

"Bisa disimpulkan istri anda mengalami Post-Traumatic Stress Disorder, atau yang biasa dikenal dengan istilah PTSD"

Tangan Vania terkepal di kedua sisinya. Fakta yang keluar dari mulut Raka serta pernyataan dokter barusan menghantam dirinya menimbulkan perasaan marah, sedih, sekaligus merasa bersalah.

Sebanyak ini peristiwa disembunyikan oleh Raka dan Kayla yang tidak dia ketahui? Dan seberat ini masalah yang menimpa Kayla selama dirinya tidak ada dirumah ini?

"Maksud Dokter? I-istri saya mengalami gangguan kecemasan?"

Dokter itu mengangguk membenarkan pernyataan Raka barusan. "Kejadian-kejadian itu membuat istri anda trauma berat. Itu sebabnya dia sering cemas berlebih seperti yang anda bilang tadi. Hingga puncaknya sekarang, Saat seseorang yang mengidap PTSD tidak dapat mengontrol emosi, rasa sedih, serta takut dalam diri maka pingsan seperti ini biasa terjadi"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang