Chapter 38

77.4K 7.8K 1.2K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)

Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤


Always, Tanya-tanya dulu. Gimana cara kalian untuk membangkitkan semangat lagi setelah mood turun karena seseorang?
Bisa bentuk apa aja ya, sebutin aja. Maybe kalimat penyemangat untuk diri sendiri, atau kegiatan yang suka kalian lakuin

Pertanyaan kali ini aku butuh banget sih jawaban dari kalian buat self reminder dan motivasi, karena aku sendiri termasuk orang yang moodyan. Suka kesel sama diri sendiri mikir cara buat naikin mood lagi. Sesusah itu, apalagi kadang takut bikin orang sekitar gak nyaman:))

Kebahagiaan sederhana yang sudah kau lukis indah untuk ku, jauh lebih berharga dari harta berlimpah milik ku. Tidakkah kau tau? Kini kau adalah sebagian nafas dalam hidupku.

~Rakadenza Zayn Haiden~




"Haachimm!!"

Setelah kemarin hujan-hujanan tanpa penghangat tubuh kini Raka harus berakhir demam dengan flu serta batuk yang menyerang tubuhnya.

Lelaki itu sekarang tengah berbaring di ranjang dengan keadaan lemas luar biasa. Kepalanya juga sangat sakit setiap kali ingin bangkit berdiri hingga membuatnya mau tidak mau memilih izin untuk tidak kuliah dulu atas perintah Kayla.

"Raka, aku buatin bubur nih. Ayo bangun makan dulu" Titah Kayla duduk di pinggir ranjang.

"Gak mau mulut aku pahit, yang ada nanti malah muntah" Tolak lelaki itu menenggelamkan diri di balik selimut. "Kamu aja yang makan" Sambungnya berbalik memerintah.

"Kamu mau terus-terusan sakit gini? Dua minggu lagi wisuda loh. Kalau gak makan gak bisa minum obat, Ka. Ayolah jangan keras kepala"

"Pahit, Kay...." Lirih Raka sedikit merengek. Lelaki itu mendadak manja mengingat tubuhnya tidak bertenaga.

"Makan nya sambil liatin aku biar manis"

"Aku lagi gak bercanda" Cibir Raka dari dalam selimutnya.

"Kamu pikir aku lagi bercanda? Makan ayo, atau kita kerumah sakit buat periksa. Gimana?"

Mendengar kata rumah sakit Raka buru-buru bangkit dari tidurnya bersandar lemah pada kepala ranjang dengan wajah kesal luar biasa. Baru mendengar kata rumah sakit saja bayangan jarum suntik sudah muncul di kepalanya. Demi Tuhan, Raka membenci benda kecil yang menyakitkan itu.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang