Chapter 33

90.3K 9.4K 2.3K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)



Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤



HAPPY 1K FOLLOWERS 💗💗







Sini merapat. Kita cerita dan berbagi semangat, Hal apa yang bikin kalian bahagia dan sedih hari ini?




Teruntuk diriku....
Jikalau kau lelah istirahat lah, bukan berhenti lalu memilih pergi. Masalah ada untuk dihadapi, bukan di hindari. Percayalah, semua rasa sabar atas masalah mu ini akan dibalas indah suatu hari nanti

~Kayla Lavanya Ainsley



Jarang-jarang kan author bikin quotes, Semoga gak cringe yaa HAHAHA







"Kay, lagi apa? Kamu gak kerja?" Tanya Raka sedikit menaikan nada suaranya agar Kayla dapat mendengar sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar gadis itu.

Entah sudah yang ke berapa kalinya Raka mengetuk pintu berwarna coklat itu, Namun belum juga ada balasan ataupun sahutan Kayla dari dalam sampai sekarang. Akibat kesalahannya tadi malam Kayla jadi mengurung diri seharian. Raka mengerti gadis itu masih kecewa terhadapnya.

Raka sendiri juga sudah berulang kali merutuki kebodohannya. Ia sampai tidak bisa tidur semalaman akibat rasa bersalah yang terus menghantuinya. Setelah dua tahun dia dan Kayla mulai berdamai, kini permasalahan kembali muncul. Dan semua karena dirinya.

"Kay, kamu dari tadi malam belum makan. Buka dulu pintunya. Ayo makan" Ajak Raka lembut. "Mau aku masakin apa?" Tanya Raka.

Semua sia-sia karena Kayla masih dengan pendiriannya mendiami Raka membuat lelaki itu menghela nafas lelah. Raka bersandar pada pintu kamar Kayla melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua siang. Ingin rasanya Raka mendobrak saja pintu ini, namun dia tau jika Kayla juga butuh privasi dan waktu untuk menenangkan diri sendiri.

Tapi ini sudah melewati jam sewajarnya. Kayla mengurung diri di kamar dan hal itu begitu menyiksa Raka.

"Ah, bodoamat soal privasi. Dia harus makan" Raka berbalik badan hendak mendobrak pintu.


Brugh


"Upsss.... S-sorry, Ka" Ucap Kayla pelan merasa bersalah.

Raka meringis sambil memegangi bokongnya yang terasa nyeri akibat jatuh mencium lantai. "Lain kali bilang dulu kalau mau buka pintu. Bahaya tau, Kay"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang