Chapter 4

86K 10.8K 867
                                    

Jangan lupa spam komen ya!! Vote dulu sebelum baca biar ga lupa, oke!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen ya!!
Vote dulu sebelum baca biar ga lupa, oke!



Yang belum follow aku, yuk buruan follow biar gak ketinggalan informasi di wall^^





Langkah Kayla memelan saat baru saja tiba di rumah. Sekarang pukul tujuh malam yang itu berarti memakan waktu selama dua jam diperjalanan. Dia tidak melihat adanya motor atau mobil Raka di halaman rumah, sudah pasti lelaki itu tengah mengantar Gladys pulang ke rumah.

"Huh, Cape juga ternyata jalan ber jam-jam" Keluh Kayla mendudukkan dirinya di sofa kamar sambil memijat betisnya yang terasa keras.

Saat ingin melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri Kayla berhenti lalu menepuk jidatnya pelan seraya menggusar rambutnya asal. Dia lupa menyiapkan makan malam untuk Raka.

Segera ia berjalan menuju dapur meski harus tertatih-tatih. Setiap kali sudah menyentuh peralatan dan bahan dapur Kayla menjadi bersemangat. Gadis itu memasak tanpa memperdulikan betis kakinya yang mulai membiru karena dipaksa untuk tetap berjalan.

"Selesai" Ada kepuasan tersendiri di hati Kayla saat melihat hasil masakannya yang tertata di atas meja.


Ceklek


Tepat waktu, pikir Kayla. Raka pulang disaat masakannya sudah siap untuk dihidangkan.

"Raka" Panggil gadis itu lembut.

Yang di panggil menghentikan langkahnya menoleh menatap Kayla datar. "Hmm"

"Makan malam dulu yuk, aku udah siapin banyak makanan kesukaan kamu"

Raka terlihat berpikir sejenak. Sejujurnya ia sudah makan malam bersama Gladys di restauran sebelum mengantarkan gadis itu pulang, tapi Raka tidak bisa munafik jika makanan yang tersaji di atas meja makan kembali membangkitkan rasa lapar di dalam perutnya.

"Oke, siapin. Gue mau mandi dulu"

Mendengar hal itu Kayla mengangguk bersemangat dengan senyum lebarnya. Ini pertama kalinya Raka mau menerima tawaran darinya. Kayla beranjak duduk di meja makan mempersiapkan segalanya sambil menunggu suaminya kembali turun. Rasanya masih terlalu aneh saat Kayla menyebut Raka dengan sematan suami dan hal itu membuatnya tersenyum tanpa sadar.

Setelah dua puluh menit Raka terlihat menuruni tangga berjalan ke meja makan dengan baju hitam serta celana pendek yang membuat Kayla meneguk ludahnya kasar. Ketampanan Raka dengan rambut teracak basah membuat jantungnya memompa tidak beraturan.

"Lo mau makan atau lihatin gue?" Sentak Raka menyadarkan Kayla dari lamunan.

Kayla gugup setelah ketahuan memperhatikan lelaki itu. Dia makan dalam diam sambil terus menunduk menyembunyikan pipinya yang bersemu merah menahan malu.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang