Raka mengangguk membalas tersenyum dengan tangan yang bergerak berubah menggait tangan Kayla di lengannya. "Ayo" Balas lelaki itu.

Keduanya melangkah memasuki ballroom gedung mewah yang setiap sudut ruangannya dihiasi oleh pernak-pernik indah. Mata Kayla sejak tadi tidak mengerjap merasa kagum dengan dekorasi yang menjadi impian untuk di pernikahannya dulu.

Tapi semua hanyalah impian semata yang harus Kayla kubur karena nyatanya dia harus menikah dengan acara yang sangat tertutup, di rumah sakit, tanpa dihadiri oleh siapapun kecuali Vania, mamah Raka.

Satu hal yang menjadi kebodohan Kayla saat ini adalah membayangkan bagaimana jika dia yang berada di posisi pengantin wanitanya Brandon. Terdengar gila tapi hal itu melintas begitu saja di kepalanya.

Kayla rasa dia benar-benar sudah tidak waras, bahkan suami sah nya sendiri berada disampingnya. Bagaimana bisa dia membayangkan menjadi pengantin wanita dari lelaki lain? Konyol.

Setelah keduanya berdiri di tempat yang disediakan untuk para tamu, Raka menoleh menatap Kayla dengan tatapan sendu. "Kay..." Ucapnya pelan memanggil.

"Hmm? Kenapa?"

"Maaf gak bisa buat pesta semewah ini untuk pernikahan kita dulu"

Mendengar itu Kayla sontak terkekeh kecil. "It's okay, Keadaan kita dulu dan Brandon sekarang beda. Mereka menikah berdasarkan cinta sedangkan kita terpaksa" Ujar Kayla terdengar tidak mempermasalahkan walau tadi sebelumnya dia juga sempat berkutat dengan pemikirannya sendiri mengenai ucapan Raka.

"Kenapa tiba-tiba bicara soal ini?" Tanya Kayla.

"Aku lihat dari tadi kamu gak berhenti liatin setiap sudut ruangan ini"

"Aku cuma sedikit kagum aja lihat pesta semewah ini, Ka. Jangan nyimpulin sesuatu sendiri"

Raka hanya diam. Setelah beberapa detik lelaki itu kembali membuka suara. "Kamu mau?"

"Mau?" Dahi Kayla berkerut bingung dengan pertanyaan Raka. "Mau apa?"

"Buat pesta pernikahan kayak gini. Aku tau kamu punya keinginan besar untuk bisa menikah dan jalani hubungan kayak pernikahan impian kamu"

"Ngaco kamu, Ka. Pernikahan kita udah jalan tiga tahun, ngapain harus ada pesta segala?"

"It's a gift for you, kalau kamu mau aku bisa persiapkan semuanya. Lagipula sebentar lagi aku bakal wisuda dan dapat gelar sesuai dengan keinginan aku. Jadi, sekarang tinggal kabulin keinginan dan impian kamu"

"Itu berlebihan. Kamu berubah jadi lebih baik ke aku udah lebih dari cukup. That's the most beautiful gift for me"

Hati Raka tersentuh mendengarnya. Sungguh dia tidak tau lagi mengapa Kayla bisa sebaik ini padanya. Raka rasa ucapan maaf atas rasa sakit yang pernah ia torehkan untuk Kayla belum cukup untuk menebus segala luka di hati gadis itu.

"Gue kira kalian gak bakal dateng"

Kayla dan Raka bersamaan menoleh menatap kehadiran Brandon dengan istrinya. Kedua pengantin baru itu tampak begitu serasi malam ini. Bisa dikatakan perpaduan yang sempurna.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now