Kayla diam sejenak mengatur nafas dan isakannya. "Jangan jadi kayak Raka, Bran. Jahat, jahat banget. Dia tau rasa sakit saat mamahnya diperlakukan kasar sama papah sambung gue, tapi dia malah ngelakuin hal yang sama ke gue. Selain kasar dia juga gak punya hati, egois"

Brandon tertegun. Sekali lagi Kayla membuatnya hampir menangis dengan perkataan gadis itu. Dia merutuki dirinya yang selalu menjadi lemah dan cengeng setiap kali Kayla berkeluh kesah seperti ini. Kalimat demi kalimat gadis itu sangat mampu menohok hati kecilnya.

Disisi lain Raka yang baru saja memasuki rumahnya terkejut setengah mati melihat keadaan rumahnya yang berantakan. Guci-guci besar rumahnya bahkan pecah berserakan di lantai dengan banyaknya percikan darah disana.

Pikirannya mendadak tidak tenang saat mengingat Kayla sempat menghubunginya berkali-kali tadi. Apa gadis itu baik-baik saja?

"Kayla" Panggilnya berteriak kuat berlari ke segala sudut rumah coba mencari.

Tidak ada tanda jika gadis itu ada di lantai bawah. Mata Raka melihat ke arah lantai atas kemudian segera berlari menaiki tangga coba memeriksa. Perasaan khawatir mendadak muncul dihatinya, saat bayangan Kayla yang mungkin saja disakiti oleh orang jahat yang masuk ke dalam rumahnya terlintas di kepalanya.



Cklek



Tubuh Raka mematung ditempat saat melihat dua orang yang ia kenali tengah berciuman di atas ranjang. Apa-apa ini? Mereka berdua mengkhianati dirinya?

"KAYLA!!"

Dibawah kungkungan Brandon, Kayla yang sejak tadi berontak meminta di lepaskan mendadak membeku. Tautan bibir yang Brandon lakukan dilepas oleh lelaki itu saat melihat kehadiran Raka di ambang pintu.

Hal itu lantas membuat Kayla buru-buru beranjak menendang  kasar tubuh Brandon, lalu melepas ikatan dasi di tangannya dan berlari ke arah Raka dengan air mata yang kembali berderai di pipi.

"Raka"



Brugh



Tubuh Kayla jatuh tersungkur di atas lantai. Gadis itu menunduk pedih. Raka baru saja  menolak untuk dia peluk. Tatapan lelaki itu terlihat tajam dan menyiratkan kemarahan.

Kayla bangkit kembali menghampiri Raka memeluk lelaki itu dari belakang dengan tubuh bergetar ketakutan"Raka t-tolong.....dia–"

"Lepas" Titah Raka datar. "Menjauh dari gue!" Ia melepas pelukan Kayla kasar dari tubuhnya membuat gadis itu termangu tidak percaya.

Kayla yakin jika Raka salah paham dengan semua ini. "Raka ini gak kayak yang kamu pikirkan" Ucap Kayla coba menjelaskan.

Dengan tatapan menusuk Raka menoleh menatap Kayla dengan raut wajah datar. Ia tersenyum miring. "Memang menurut lo apa yang gue pikirkan? Setelah apa yang gue lihat barusan lo bilang ini gak seperti apa yang ada di pikiran gue?" Dia berbalik menatap Brandon bengis. "Lo langgar janji buat gak deketin dia lagi. Kacau lo, Bran!" Tunjuk Raka pada Brandon.


"Kalau lo bisa dapetin cewek yang gue suka kenapa gue gak bisa dapetin istri yang gak lo cinta? Lo gak rugi disini"

"Bicara yang jelas!! Gak usah berkelit"

"Gladys. Gue suka sama dia tapi lo malah jadiin dia pacar lo bangsat!" Maki Brandon mulai emosi.

Alis Raka menyatu tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. "L-lo?"

"Kaget? Asal lo tau Raka, selama ini gue mau berteman sama lo cuma buat dapetin Gladys"

"Pengkhianat!"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon