Di dalam UKS Raka memerintahkan semua anak PMR untuk meninggalkannya berdua dengan Gladys. Raka sempat bersi tegang pada beberapa dari mereka agar memperbolehkannya menunggu Gladys sadar, hingga akhirnya mereka mau mengerti akan penjelasannya dan memilih mengalah.

Mata Gladys terbuka perlahan, gadis itu sedikit mengernyit saat rasa pusing kembali menyerangnya. "Minum" Lirihnya.

Raka segera beranjak mengambilkan air minum dan membantu Gladys untuk meminumnya. "Dimana yang sakit hmm? Aku pijitin ya kepalanya?"

"Gak usah, Ka. Udah lumayan kok. Maaf ya ngerepotin kamu"

Tangan Raka menangkup kedua pipi Gladys memajukan wajahnya menatap serius pada gadis didepannya. "Aku udah bilang untuk istirahat di rumah kan? Kenapa keras kepala? Kamu pasti kecapean karena acara semalam, sayang"

"Kamu kan tau aku gak bisa ketinggalan pelajaran, Ka. Hari ini dikelas aku ada ujian bulanan"

"Kondisi kamu lebih penting dari sebuah nilai, Dys. Lagipula kamu bisa ikut ujian susulan sayang...."

"Gak bisa git–"ucapan Gladys terhenti saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu dengan senyum tipisnya. "Kayla? Sini masuk" Ucapnya menyambut dengan senyuman.

Raka menoleh dengan wajah malas dia kembali mengalihkan pandangannya ke arah Gladys. Mau apa lagi gadis ini sampah ini, pikirnya.

"M-maaf udah ganggu kalian, aku cuma mau anter titipan makanan dari guru buat kamu untuk tambah tenaga" Gugup Kayla menyodorkan sebungkus plastik putih berisi bubur ayam. "Udah enakan?" Sambungnya bertanya.

Gladys mengangguk antusias menerima bungkusan dengan senyum lebar. "Kayak yang lo liat, gue udah lumayan. Makasih ya udah dianterin buburnya"

"Maaf juga nih semalam aku pulang dari pesta gak pamit dulu"

"It's okay, gue ngerti kata Raka lo juga lagi kurang sehat"

Kayla melirik ke arah Raka yang memasang raut wajah tidak suka dengan kehadirannya. "Kalau gitu aku balik ke kelas ya"

"Aka, kamu juga harus balik ke kelas" Titah Gladys. "Kalian bareng aja ke kelasnya"

"Sayang tapi kamu–"

"Aku mau istirahat sendiri aja. Kamu balik ke kelas"

"Gladys" Ucap Raka serius.

Gladys sendiri tau jika Raka sudah menyebut namanya seperti itu maka lelaki itu tidak ingin dibantah. "I'm fine boy, you can go now"



Cup



Satu kecupan Gladys beri di pipi Raka membuat mata lelaki itu melebar terkejut. Kayla yang masih berada di  sana juga hanya bisa menundukkan pandangannya saat kejadian yang menusuk hatinya terjadi didepan matanya.

"Udah ya, balik sana" Perintah Gladys lagi.

"Okay, tapi kalau kamu butuh apa-apa langsung panggil anak PMR. Kalau mereka gak layani kamu dengan baik kasih tau aku"

"Iya, Ka...."

Raka mengelus puncak kepala Gladys lembut lalu berbalik pergi tanpa menghiraukan adanya Kayla. Persetan dengan gadis itu, dia risih selalu ditekan untuk berpura-pura menjalani pernikahan sialan ini.

"Raka"

Langkah kaki Raka terhenti. Ia berbalik dan mendapati Kayla yang melangkah lebar menghampirinya.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang