17-Shinazugawa

Mulai dari awal
                                    

"Maaf.."

Haa? Gue gak salah dengerkan sama ucapan dia?

Lalu aku berpura-pura tidak mendengar ucapannya untuk memastikan apa itu benar gak nya.

"Are? Kau bilang apa Sanemi-san?"

"A-ah aku bilang maaf, maaf karena aku bertanya begitu. Aku tidak tau"

Bentar deh bentar,, ini beneran dia ngomong gitu? ARE YOU SERIOULSS KANGG CODETT?! Oh my.. Dia bilang minta maap dong sama guee?!

"Wohh apa aku tidak salah dengar? seorang tukang ngegas meminta maaf padaku? Sungguh tak bisa kupercaya!"

Setelahnya itu si Nemik malah malingin wajahnya kearah lain dung kek nyembunyiin sesuatuh gitu. Karena diriku sangat penasaran jadi aku berusaha melihat dia, ku liat sekilas wajahnya agak memerah..? Ah apa dia sakit?

Hmm kalo di pikir-pikir malam ini kan hawanya panas bukannya dingin, oh! Atau ni orang phobia angin panas? Lah emang ada yak angin panas? Eh dia kan pilar angin bego! Ah apaan sih kok malah ngawur nih pikiran

//si yeennya gak peka oi/plak

"Kau kenapa? Wajahmu.. Terlihat merah, apa kau demam?" tanyaku berusaha melihat wajahnya.

"Tidak! Aku tidak demam kusso onnaa jangan melihatku seperti itu!" Eh dia ngegas dong gak mau diliat gitu, kesel gue untung gak nyiprat-eh:v

"Yeuuu gak usah ngegas juga kali kan gue ngomong baik baik dihh" gegara kesel yeuu sama si beruk putih gue jalan dengan kecepatan flashmann! Eh gak deng jalan ninggalin dia.

Gak di anime gak di aslinya kek gini sama-sama ngeselin! Ngeselinnya tuh kerasa sampe ke tulang ubun-ubun.

Eh apa sih yang gue pikirin?! Au dah bodo mat

"Oii tunggu aku bocah!"

Reader pov off

Sanemi pov

Malam ini sangat panas, ah aku pergi keluar saja sebentar. Aku terduduk sembari menatap langit yang penuh dengan kerlap kerlipnya bintang. Saat aku sedang termenung, ada seseorang keluar dri pintu fusuma di sampingku.

Dia sdikit tersentak sepertinya karena melihatku disini, aku bisa melihat gerak geriknya meski dia memakai topeng.

"Mau kemana kau?" Tanyaku pada gadis bertopeng itu.

"Nyari angin bentar, gak bisa tidur" Jawabnya saat hendak pergi aku langsung menahan tangannya.

Aku bilang padanya aku ingin menemaninya, sebelumnya dia menolak tapi aku tetap menemaninya. Bukan karna hal lain, ini karna kalau dia tersesat nanti aku bakal dimarahi oyakata-sama.

Saat di perjalanan tidak ada percakapan hanya ada kesunyian, ah aku benci ini. Ntah angin drimna merasuki otakku, akupun bertanya padanya.

"Hei kau berasal dari mana?"

"Dari bumi"

"Cih, maksudnya tempat tinggalmu bodoh!" aku kesal dengan jawaban si bocah ini, dia sekilas terkekeh pelan meski aku bisa mendengarnya

"Tumben kau bertanya tanya bgtu? Biasanya kan kalo gak penting2 amat gak kau tanyakan"

"Jangan mengalihkan pertanyaanku jawab saja"

"Huh kau juga sama mengalihkan pertanyaanku tau" 

Kenapa tidak langsung menjawab saja? Dia kesal karnakukah? Bukannya itu kebalik?! Ah sial lagi2 dia terdiam.

"Rumahku.. Berada di tengah hutan" jawabnya tiba2.

Aku terkejut dengan jawabannya, apa katanya di tengah hutan?"Kau tinggal di tengah hutan?"

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang