29| Adik kelas Centil

Mulai dari awal
                                    

"Oke," Ucap Neysya yang hendak berjalan keluar.

Neysya lansung berlari sekuat tenaga menuju toilet meninggalkan Alysa yang mengikutinya dari belakang.

"Ada ada aja tu bocah," Ucap Alysa yang berbelok ke kantin terlebih dulu untuk membeli minum dan permen.

"Lega banget gue,"Ucap Neysya saat keluar dari Toilet.

"Gila kalo kebelet lari lo kaya badak," Ucap Alysa di depan toilet.

"Bodo amat, berdosa banget lo ke kantin," Ucap Neysya tidak habis pikir dengan kelakuan Alysa.

"Gue ke kantin bukan rampok bank, yaudah yuk balik" Ucap Alysa yang lansung berjalan terlebih dulu.

Alysa dan Neysya kembali ke aula sebelum bu Iren mencari dan menghukum mereka karena terlambat.

"Udah?" Tanya Alana diangguki Neysya.

Setelah menghabiskan waktu hingga jam istirahat tiba,  akhirnya acara pemilihan ketua osis selesai. Tentu saja sejak awal Galang menyadari jika pasti Diga yang akan memiliki suara paling banyak, dan dugaannya terbukti hari ini.

"Selamat Ga," Ucap Galang yang tampak mengulurkan tangan, yang disambut baik oleh Diga.

"Akhirnya siap juga, panas banget pantat gue duduk doang dari tadi," Ucap Gavin.

"Kantin yuk," Ucap Alana.

"Gue duluan ke kelas aja deh," Ucap Alysa yang diangguki Alana.

Alysa berjalan seorang diri di koridor untuk menuju ke kelasnya, di tengah perjalanan suara Bu Fatma menghentikan langkahnya.

"Alysa," Panggil Bu Fatma.

"Kenapa ya Bu?" Tanya Alysa.

"Tolong bawain ini ke kelas X ipa A," Ucap Bu Fatma sembari memberikan tumpukan kanvas yang sudah dilukis hingga menghalangi pandangannya.

Bu Fatma lansung berjalan meninggalkan Alysa yang mati-matian meredam emosinya.

Alysa lansung berjalan ke kelas X Ipa A dengan sedikit mengintip untuk memastikan tidak menabrak orang di depannya.

"Gila ya, gue bawa kanvas udah kaya bawa monas," Ucap Alysa.

Beberapa kanvas di tangannya mulai terangkat membuat Alysa mengikuti arah kanvas tersebut, dan ternyata Diga.

"Kalo disuruh tu yang ikhlas," Ucap Diga berusaha menasehati.

"Emang yang gak ikhlas siapa?" Tanya Alysa jutek.

"Tu tadi ngerocos mulu," Jawab Diga.

"Hm," Ucap Alysa singkat, karena dia sedang dalam mood yang kurang baik.

Saat sedang berjalan beriringan Alysa mendadak menghentikan langkahnya, yang diikuti oleh Diga. Alysa tampak berbalik menghadap Diga, meneliti setiap tampilannya dari ujung kepala hingga kaki.

"Kenapa sih?" Tanya Diga yang merasa risih karena Alysa tampak menelitinya.

Alysa menggeleng dan melanjutkan langkahnya. "Cuma ngerasa aneh aja jalan sama kamu sekarang,"

Diga menyerngit bingung dengan apa yang dikatakan Alysa. "Aneh apanya?"

"Ya sekarang kamu ketua osis, mana sekarang tampilannya rapi banget lagi,"

Diga terkekeh mendengar jawaban Alysa. "Emang kalo aku rapi itu aneh?"

Alysa tersenyum tipis, mendekatkan dirinya kepada Diga. "Dikit," Ucap Alysa dengan sedikit berbisik.

Keduanya kembali meneruskan langkahnya menuju ruang kelas untuk mengantarkan kanvas tersebut dengan beberapa percakapan ringan.

"Kenapa gak masuk kelas?"

AREGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang