23| Tragedi Memalukan

Start from the beginning
                                    

"Apaan?" Ucap Alysa yang kini menegakkan kepalanya yang tadi di telusupkan di atas meja.

"Gak kok Al gak," Ucap Alana yang masih menahan tawanya.

"Mau gue gampar pake tangan kanan, tangan kiri atau pake kaki gue?" Tanya Alysa yang kini kembali merengek dengan menelusup kan kepalanya di balik lipatan tangan

"Pesen deh pesen, lapar nih gue," Ucap Neysya yang di angguki mereka semua.

"Gue bakso sama es teh manis," Ucap Alysa yang masih menelusupkan kepalanya dan langsung mengeluarkan uang dari sakunya.

"Sedih sedih tapi makan cepet lo," Ucap Alana.

"Samain aja deh biar gak ribet," Ucap Neysya yang lansung mengambil uang mereka dan pergi memesan.

" Lo tau gak sih," Ucap Nadila yang menarik perhatian mereka semua.

"Gak jadi deh," Ucap Nadila kembali.

"Mau mati di sini atau di kelas aja Dil?" Ucap Alana.

"Rehan sama Diga itu deket gak sih?" Tanya Dinda tiba-tiba.

"Ya deket lah, namanya juga sepupu," Ucap Nadila.

"Terus kok di sekolah mereka jarang bareng?" Tanya Dinda dengan bodohnya.

"Terus menurut lo kalo sepupu tu harus nemplok selalu gitu?" Tanya Alysa heran.

"Dah deh ya gak tau deh gue azab apaan ketemu manusia kek lo semua," Ucap Alysa yang kini bahkan memegang kepalanya.

"Yang lebih gak waras itu lo sableng," Ucap Nadila.

"Bodo amat, pala gue puyeng," Ucap Alysa kembali menelusup kan kepalanya.

"Kenapa lagi cobak? Hidup lo bermasalah mulu sih," Ucap Dinda enteng.

"Seni kenapa sih harus adaaa ngelukisnyaa sihhh," Ucap Alysa frustasi karena seni adalah pelajaran yang paling di bencinya.

"Hai, capek ya? Sama kok aku b ajaa," Ucap Dinda.

"Makanaan datang," Ucap neysya heboh.

"Leo mana ya?" Tanya Dinda yang kini menatap keseluruh penjuru kantin.

"Jangan coba-coba lo panggil Leo Din,"Ucap Alysa.

"Kenapa?" Tanya Dinda.

"Gue malu oon, si Diga bukan malah nolongin yang ada di ketawain gue," Ucap Alysa.

"Gapapa Al, jatuh bangun itu biasa," Ucap Dinda sok bijak.

"Biasa aja pala lo," Ucap Alysa yang lansung memakan makanannya kembali.

"Halo teman-teman iblis ku," Ucap Galang yang lansung menduduki dirinya di sebelah Alysa.

"Lo lagi, ngapain lo di sini, nagih utang?" Tanya Alysa galak.

"Mau duduk di sebelah kamoh," Ucap Galang. Alysa tau kini Galang pasti akan mengusilinya.

"Kenapa ya gue di takdirin jumpa perkumpulan manusia yang pas pembagian otak telat," Ucap Alana yang kini tak di hiraukan dengan mereka yang dengan lahap memakan makanannya.

-------

Alysa kini tengah bersantai ria di atas kasur milik Alana dengan mengotak atik isi handphonenya yang sejak tadi bahkan tak ada pesan atau notifikasi lainnya.

Alysa yang malas untuk pulang ke rumahnya karena malas menghadapai kedua orang tuanya yang kini belum kunjung membaik akhirnya Alysa memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya di rumah Alana.

Bukan hal biasa, Alysa sejak dulu memang selalu akan pergi ke rumah Alana atau Dinda saat ada masalah, begitu juga sebaliknya, mereka juga berkumpul di rumah Alana atau Dinda karena rumah Nadila,neysya juga Alysa memiliki rumah yang berjauhan.

"Laper gue," Ucap Alana di sebelahnya.

"Sama," Ucap Alysa yang menoleh ke arah Alana.

"Bakso colok enak nih kayanya," Saran Alana.

"Gass," Ucap Alysa yang lansung terbangun dari posisi tidurnya.

"Toko buku dulu mau gak? Mau liat-liat novel nih gue," Ucap Alana yang di balas Alysa dengan anggukan mata berbinarnya.

Alysa yang tak pernah suka membaca buku, tapi sejak mengenal Alana di sekolah menengah pertama dulu yang mengenalkan Alysa pada novel-novel fiksi remaja.

"Lan, ini kita naik motor berasa odong-odong ya kalo lo yang bawa," Ucap Alysa yang emosi dengan sahabatnya yang mengendarai motor dengan cukup lambat.

"Pelan-pelan yang penting selamat Al," Ucap Alana.

"Selamat sih selamat lan, tapi gue takutnya pas nyampe toko buku, kulit gue udah keriputan duluan," Ucap Alysa.

"Gue aja deh yang bawa," Ucap Alysa yang lansung di angguki Alana dengan menepikan motornya.

"Pegangan ya," Ucap Alysa yang lansung menancapkan gasnya bak orang kesetanan yang membuat Alana dan pengguna jalan lain mengupatnya.

"Al Al lo bawa anak orang bukan anak konda woi, pelan pelan gila," Ucap Alana yang kini memeluk Alysa erat.

"Al jangan motong dulu woi, itu mobil segede apaaa Alysaaa," ucap Alana yang masih tak di kubis Alysa yang membuat Alana hanya bisa memeluk Alysa erat hingga tiba di tempat tujuan.

"Lo mau ngajak malaikat maut bercanda?" Ucap Alana yang masih mengatur detak jantungnya.

"Buruan Lan, gue pengen liat buku," Ucap Alysa yang lansung memasuki toko buku yang berada sebuah mall tersebut.

Alysa yang masih setia memperhatikan beberapa buku yang kini berjejer di hadapannya dengan mata berbinar.

"Lo mau beli yang mana Lan?" Tanya Alysa pada Alana yang kini tengah fokus memilih buku-bukunya.

"Yang bilang gue beli siapa, gue kan liat-liat dulu," Jawab Alana.

"Yaudah cepetan,perut gue demo nih," Ucap Alysa yang di angguki Alana dengan lansung melangkah keluar toko.

Kali ini Alana memilih lebih baik dirinya yang mengendarai motor dari pada Alysa karena takut akan membunuhnya nantinya.

Setelah membeli bakso mereka kembali ke rumah Alana kembali untuk menyantap bakso juga minuman soda yang mereka beli tadi.

"Gue liat Diga sama Maudy makin rapet aja," Ucap Alana yang membuka pembicaraan.

"Ya kan gue udah bilang Lan, mungkin Diga lagi berusaha buat namanya bagus di depan papanya," Ucap Alysa.

"Ya tapi kan Al-"

"Kalo soal selingkuh banyak kali jalannya Lan, lagian kalo percaya aja gak ada lagi ngapain gue masih sama dia," Ucap Alysa dengan senyum tipisnya dan lansung memakan makanannya kembali.

"Iyaa deh iyaa, udah bijak ya temen gue sekarang," Ucap Alana.

"Besok jalan yuk,sama sekalian gue ajak tiga curut ," Ucap Alana yang di angguki Alysa.

"Akhirnya kenyang gue," Ucap Alysa yang kembali menidurkan dirinya di kasur milik Alana setelah membersihkan bekas makanannya.

"Lo gak pulang?" Tanya Alana.

"Ntar aja deh," Ucap Alysa yang lansung memasuki alam mimpinya.

Suka baca quotes? boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

JANGAN LUPAA COMENT,VOTE AND FOLLOW.

See you next part 🌻

Next gak nih?

AREGA [End]Where stories live. Discover now