"Aku suka kak Elgo karena kak Elgo mirip Elgi." Kening Elgo semakin berkerut dalam, "Elgi?" "Kenapa?" tanya Sia. "Dia siapa?" "Kak Elgo nggak perlu tau Elgi itu siapa, sekarang dia udah nggak ada. Lagian aku sekarang udah sama kakak." Elgo mengangguk lagi, tetapi entah kenapa perasannya masih belum lega, mulutnya ingin terus menerus bertanya. "Jadi kamu macarin aku hanya karena aku mirip sama cowok yang kamu sebut tadi?"