45

1.4K 26 0
                                    

Selama beberapa minggu belakang, rencana Sia untuk menyingkirkan nama Elgo dari memori otaknya rupanya berjalan mulus sesuai yang Sia harapkan. Ia berhasil mengenyahkan Elgo dari hidupnya, itu semua karena Elgi kembali seperti dulu lagi.

Biarlah seperti ini saja, Sia tidak ingin memperkeruh keadaan. Tidak ada alasan kuat jika Sia ingin mengusir Elgi juga dari hidupnya. Elgi lagipula masih baik seperti dulu. Sia diam-diam merasa sangat bahagia, meskipun sejenak, tapi masalahnya sedikit terangkat.

Elgi tiap hari juga selalu perhatian, tiap pagi menelpon hanya sekadar bertanya sudah makan atau belum. Bukannya merasa terusik karena terganggu soal itu, justru Sia merasa senang. Elgi kembali loyal. Cowok itu juga semakin aktif mampir ke rumah Sia. Kadang juga memberikan Sia kejutan kecil yang pastinya membuat dada Sia terasa hangat, perasaanya menyatu dengan kegembiraan yang tengah dirasakannya.

Ngomong-ngomong soal Elgo, cowok itu sudah tiga minggu berada di rumahnya kembali. Dan artinya tiga minggu yang lalu pula ia keluar dari rumah sakit. Perlahan tapi pasti, ingatan Elgo semakin cepat membaik. Bahkan, Elgo sudah ingat beberapa hal.

Tapi, entah kenapa ketika Elgo ingat siapa itu Sia, cowok itu kembali menjadi seperti sebelumnya, masih belum rela jika Sia keluar dari hidupnya begitu saja. Elgo juga ingat siapa itu Sashi, jadi mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi selepas dari insiden Sashi yang mengaku sebagai pacar Elgo.

Tapi ada beberapa pikiran Elgo yang berubah. Ia tidak lagi kesal dengan keberadaan Sashi di sekitarnya. Ketika Elgo membicarakan kepada Sashi bahwa ingatannya sudah kembali, dan Sashi bukanlah pacarnya. Cewek cantik itu langsung sakit hati dan menekuk wajahnya, terlihat kecewa, tapi Sashi juga merasa senang karena Elgo bisa ingat seperti semula.

Sashi berkata kepada Elgo bahwa ia tidak siap untuk pergi dari kehidupan Elgo. Sashi sudah terlanjur sayang, Elgo yang merasa tidak enak dan kasihan pun memilih mengambil jalur tengah. Elgo membiarkan Sashi terus berada di dekatnya, dan itu terlepas dari hubungan seorang pacar.

Elgo sadar dan tentu saja peka dengan Sashi yang selalu ceria berada di dekatnya. Cewek itu baik kepadanya, tapi Elgo belum bisa membuka hatinya untuk Sashi, entah kenapa rasanya begitu berat untuk menerima cinta cewek itu.

Sashi sebenarnya sosok cewek yang sempurna, dia cantik, kaya apalagi. Tapi hal itu belum menggerakkan hati Elgo barang sedikitpun. Perasaan kepada Sia lah yang saat ini Elgo pertanyaan. Ia lebih sayang kepada Sia, ia ingin kembali kepada gadis itu.

Dulu Elgo tidak tahu jika Elgi yang dibicarakan Sia adalah Elgi kakak kandungnya sendiri. Ketika mengetahui kenyataan itu hati Elgo terasa begitu diremukkan.

Ada satu alasan mengapa saat ini Elgo masih gencar untuk mengejar Sia meskipun gadis itu sudah menyatakan putus. Elgo tidak yakin bahwa Sia akan bisa bersama Elgi, Elgo bisa tahu itu. Sia tidak akan pernah bersatu dengan kakaknya. Makanya dari itu, Elgo ingin melindungi Sia.

Larut dalam pikirannya yang berjalan entah ke mana, Elgo tiba-tiba saja tersentak kaget saat Sashi mengangetkan dirinya. Elgo berjengit, kemudian mengeluarkan napas panjang.

"Sashi! Ngagetin tahu nggak?" Elgo berkomentar jengkel, ia pun memandangi wajah cantik Sashi seraya mendengkus sebal. Tangannya terlipat di depan dadanya.

Sashi mendekatkan tubuhnya pada Elgo. "Lagi ngapain? Ngelamun mulu perasaan dari kemarin-kemarin."

"Nggak pa-pa, cuma lagi cari angin doang," ujar Elgo seraya menyunggingkan senyum samar.

Walaupun sebenarnya tahu jika Elgo masih ada masalah, tapi Sashi memilih untuk diam. Ia menatap Elgo yang pandangannya masih terpusat ke arah depan. Sashi tersenyum tipis, memandangi wajah Elgo tidak pernah ia bosan lakukan. Sampai saat ini pun, Sashi masih ingin bersama Elgo, ia percaya bahwa suatu hari nanti cintanya akan terbalaskan. Bahkan, Sashi seringkali menolak cowok lain hanya demi Elgo. Tidak peduli jika perasaannya terus-terusan sakit.

If I Don't Hurt You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang