All About Sex! 21+

By afandima25

6.4M 145K 13.1K

Punya alur campuran dan pasti ketagihan jika membaca ini. So Setiap part akan ada misteri. Dan ini akan berla... More

First Meet & First Night.
Stupid Girls.
Psikopat Seks!
Milk.
Party!
I Don't Want It!
Your Bitch!
Again And Again!
Sweet Man Is My Husband.
Your Dark Life!
Your Honesty!
Flasback I !
Flasback II !
Flasback III.
Really Love You.
True.
I trust you!
Please Comeback.
Dinner!
Only Sex!
I'm disappointed with you.
Right!
My Uncle.
Meet You.
Beautiful Day, Bad Tomorrow!
Sick
please stay afloat.
We Family.
Ending.
All About Sex II.
New Life.
Bad thoughts!
Around you.
What This!!
I Cant Know!
Answer And Project Colab.
Answer.
Welcome !
Aliya Side!
Bianca Lee!
What The Hell!
I See You!
Lost Him
Black Side
Real Enemy!
Ending
Together.
Gabuts Check
@
*
The day
Beautiful Day
Park Jimin
Note
New Projects.
🔥

Same Story Of Harry Potter!!

30.9K 1.6K 83
By afandima25

Happy Your Reading.

Karena teror ngak berhenti jadi saya sedikit pidato ya. Makasih untuk semua dukungannya Beb🥰. Ini udah tembus 2juta dan aku senang banget. Mungkin akan ada kabar baik untuk kedepan jadi Sabar ya.

Dan ya aku mungkin akan sedikit himbau jika aku mungkin akan jarang up, dikarenakan jadwal mulai padat akhir-akhir ini. Aku sibuk melakukan hal pribadi. Jadi maklum ya, aku sampetin kalau memungkinkan. Dan btw ini udah tembus.

Keep 700 ya ⭐.

Bye👋.

*

Hinggar bingar kota Seoul terlihat ramai, malam semakin larut dan masih banyak kendaraan berlalu lalang. Jalanan masih ramai dan beberapa kedai masih saja buka. Kedai soju dan banyak lagi. Beberapa orang memilih malam untuk berkeliaran dan masih banyak lagi. Ada kalanya malam adalah waktu yang cocok untuk melakukan apapun.

Dua orang laki-laki dewasa dengan pakaian sederhana terlihat minum soju dan ditemani Tofu serta beberapa cemilan lain, keduanya menggunakan pakaian tebal mengingat suhu udara semakin naik akhir-akhir ini. Mereka cari aman.

"Akan lebih mudah jika Bianca sendiri yang menujukkan wajahnya" Jimin menyesap Soju langsung dari botolnya, mendengar seksama kata-kata Taehyung. Jelas mengenai satu wanita yang mengusik kehidupannya. Wanita gila yang punya obsesi dengan dirinya. Wanita idiot.

"Selama Aliya dijaga dengan ketat itu akan sangat mustahil Tae. Dia ingin Aliya" Benar saja kata Jimin, Aliya masih dijaga dengan ketat. Kakeknya masih waspada dan lagi kejadian dengan Brian masih jadi waspada. Mereka tidak lupa jika Aliya hampir merenggang nyawa karena Brian.

"Aku tidak berniat menjadikan Aliya umpan Jim" Jimin tersenyum dan menghabiskan sisa Sojunya.  Tersenyum tipis dan menatap depan. "Aku pun. Aku tidak mau kejadian itu terjadi lagi, cukup sekali" dua manusia laknat yang sejatinya harus mati dari dulu. Sialan sekali karena mereka membawa masalah dalam masa seperti ini. Seharusnya Jimin sudah memusnahkannya dari dulu.

"Paman Steven akan ke Korea" Jimin mengangguk, kabar itu sudah dirinya dengar. Steven akan berobat disini. Jelas menjaga keponakan yang begitu dia cintai, Aliya masih prioritas. Jelas akan lebih baik jika semua berkumpul untuk menjadi satu.

"Ada hal yang lebih aku fikirkan Tae. Kehamilan Aliya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada janin itu. Usianya masih sangat muda dan tidak menutup kemungkinan jika Bianca akan mengincar itu, dulu saat dengan Brian janin Aliya belum ada dan sekarang ada. Aku lebih khawatir pada nyawa itu, dia tidak bisa bertahan tanpa Aliya" normal untuk Jimin yang begitu ingin seorang anak, Janin itu sudah Jimin nanti dengan lama. Jelas sejak perseteruannya dengan Steven dulu.

"Mau kita menyusun se baik apapun cara itu pasti akan kecolongan juga, tidak ada yang sempurna Tae dan aku tidak tau apa yang akan terjadi pada keduanya" Taehyung menantap Jimin dalam. Terlihat sekali jika Jimin ingin seorang anak.

"Akan ada baiknya jika kau selalu disamping Aliya" Jimin menarik nafas dalam-dalam dan menatap Taehyung. "Aku punya opsi lain dari pada membahayakan keduanya" cetus Jimin dengan serius.

"Apa?"

"Menyerahkan diri pada Bianca dengan begitu dia tidak akan melukai Aliya. Dan lagi dari awal aku yang dia inginkan. Kurasa itu yang terbaik. Aku jera dengan kejadian dulu" ketakutan Jimin wajar. Aliya lebih berani dari pada yang dulu dan taruhannya jadi 2 nyawa dan Jimin tidak mau. Apapun itu, keduanya tidak boleh terluka.

"Bagimana jika Bianca ingin yang lain. Seperti kematian Aliya agar kau tidak kembali padanya" Jimin menarik Nafas panjang dan meluruskan pandangannya. "Biarkan aku mati dengan Bianca, itu jauh lebih baik dari pada melihat Aliya dan anakku terluka" Taehyung tersenyum tipis dan mengacungkan jempol pada Jimin, laki-laki pemberani.

"Tidak salah Adikku menikah dengan mu" Jimin menggeleng pelan. Pernikahan ini memang tidak salah hanya saja nasib buruk Jimin yang salah. Membawa masalah untuk hidupnya dengan Aliya, seharusnya mereka bahagia jika saja tidak ada masa lalu gelap Jimin, dan sejatinya tidak terjadi jika Jimin tidak pergi ke New Zealand.

Tapi ada kalanya ujian harus dilalui untuk sebuah kebahagiaan dan takdir menyatukan mereka dengan semua masalah yang ada. Menghindari juga percuma karena tulisan Tuhan sudah menakdirkan itu. Ada kalanya memang semua yang buruk datang diawal, memberi pelajaran untuk bekal hidup. Tergantung bagaimana cara manusia menjalani ini. Menyerah atau memilih berjuang. Semua memang rumit dan memang seharusnya terjadi.

"Kau yakin akan menjadikan dirimu Umpan? Maksudnya membahayakan dirimu?" Jimin tersenyum tipis dan memandang jalan dengan datar. " Aku berani menaruhkan Aliya. Kenapa aku harus takut menaruhkan diriku? Sama sekali tidak Tae. Apapun untuk Aliya dan anakku. Mereka yang utama" Taehyung menarik nafas dalam-dalam. Jimin tidak berubah.

"Bianca Psikopat" cetus Taehyung dengan dalam. "Dan aku akan jadi malaikat Maut untuk dirinya. Kau ingat saat Film Harry Potter menayangkan Scene Dimana Harry Potter Menyerahkan diri pada Lord Voldemort untuk dibunuh?" Taehyung menatap Jimin dalam. Apa yang dikatakan laki-laki ini?

"Aku tidak mengerti" Jimin tersenyum manis dan membalas tatapan Taehyung. "Lord Voldemort membunuh Harry Potter untuk mengakhiri kekhawatirannya  akan kematian. Tapi dia tidak sadar jika dengan membunuh Harry Potter diapun akan kehilangan nyawanya. Aku akan jadi Harry Potter, menyerahkan diri tapi bukan untuk dibunuh, tapi membunuh"

"Dan bukankah harus ada Narcissa Malfoy untuk menyelamatkan Harry Potter?" Tanya Taehyung memperjelas. "Kau mengatakan jika tidak semua rencana akan mulus. Pasti akan ada batu sandungan disana, begitupun rencana ini. Akan aku temukan Narcissa Malfoy disana. Jaga saja Ginny-ku, dan kau jadilah Ronald Weasley. Kakak yang Khawatir pada adiknya" Taehyung menggeleng pelan. Tau apa yang Jimin fikirkan.

"Dan ya Kufikir Lisa cocok jadi Hermione Granger, mengingat dia Jenius" tambah Jimin dengan senyum tipis.

"Apapun itu, kembalilah dengan selamat"

"Doakan aku"

*

"Dari mana?" Jimin tersenyum manis mendengar suara serak Aliya. Sepertinya terbangun karena kehadirannya, ini sudah jam 3 dini hari dan Jimin baru kembali bersama Taehyung. Jimin hanya bilang akan pergi dengan Taehyung mencari udara segar. Jelas tanpa memberitahu tempatnya. Aliya tidak boleh terlalu khawatir padanya.

"Menikmati Soju dipinggir Jalan dengan Taehyung. Kenapa hem? Merindukan aku?" Tubuh kecil Aliya langsung meringsek memeluk Jimin, benar adanya ada sedikit bau Soju, Aliya memang tidak bisa minum hanya saja tau baunya. Jimin sudah ganti baju dengan piama. Dan baunya tidak dominan.

Jimin mengusap rambut sepunggung Aliya. Benar-benar menyayangi wanita dalam dekapanya ini. Apapun itu untuk Aliya. "Ya. Karena tumben kau tidak bawa Ponsel" cetus Aliya masih dengan suara serak. Mengantuk memang masih menguasai hanya saja ingin mendengar cerita Jimin yang tiba-tiba pergi tanpa Ponsel. Biasanya itu tidak akan tertinggal. Memang bukan hal utama, tapi mengingat jika mereka dalam ancaman maka ponsel adalah hal yang harus dibawa kemanapun.

"Aku hanya butuh waktu untuk diriku sendiri sayang.."

"Tanpa aku?" Sela Aliya yang membuka lebar matanya. Mendongak menatap wajah Jimin yang menunduk menatapnya. "Hem. Aku butuh waktu sendiri, Benar-benar untuk diriku, tanpa wanita cerewet ini" Aliya mendengus dan kembali mendusel pada dada bidang Jimin. Tau jika Jimin tidak mau diganggu dan itu artinya Jimin butuh ketenangan.

"Ji kau belum menyapa dia" senyum Jimin mengembang dan membawa tubuh Aliya terlentang mencium kening Aliya dan menurunkan wajahnya hingga sampai pada perut Datar Aliya. "Maafkan Ayah yang sibuk akhir-akhir ini sayang. Jangan nakal ya, jaga ibu. Kau jagoan yang akan jadi kebanggaan Ayah. Baik-baik ya disana" Aliya mengusap rambut Jimin yang masih mencium perutnya dengan sayang. Jimin kekeh mengatakan jika anaknya Laki-laki padahal belum tau apa jenis kelaminnya. Dokter saja belum memastikan jika ini laki-laki dan Jimin sudah mengatakan jika ini laki-laki. Dasar Park Jimin.

"Bagaimana jika dia seorang Putri bukan Jagoan" wajah Jimin mendongak menatap Aliya. Senyumnya tidak luntur, masih saja menantap Aliya. "Akan aku buat lagi hingga dapat Jagoan yang aku inginkan" Aliya tersenyum dan mengusap pipi Jimin.

"Harus ada 3 Jagoan dalam pernikahan kita. Dan jika kau ingin Putri tidak boleh mengurangi jumlah Jagoan yang aku inginkan" Tawa Aliya pecah. Ada-ada saja Jimin.  " Apa itu berarti jika Putri yang hadir maka tidak akan dapat kasih sayang darimu?"

"Semuanya untuknya Sayang. Apapun untuk putri kita, dia akan jadi yang paling terlindungi oleh 3 Jagoan kita" Aliya mengangguk mengerti.

"Mari tidur Ji. Ini sudah larut. Kau pasti lelah karena keluar semalaman" Cukup membuat Aliya khawatir karena Jimin jarang tidur akhir-akhir ini dan lagi Jimin terhitung sudah 1 bulan tidak minta haknya. Aliya agak aneh karena terbiasa dengan Jimin yang penuh dengan keinginan Sex-nya. Aliya mencoba berfikir Positive, tau jika Jimin memikirkan masalah mereka. Ini harus berlalu untuk kebahagiaan mereka ke depan.

"Apa yang kau fikirkan sekarang sayang?" Aliya menggeleng dan memeluk tubuh Jimin dengan erat. "Tidak Ji. Aku hanya ingin kau istirahat. Ini sudah pagi dan besok kau akan sibuk dengan tumpukan kertas dan laptop. Jadi jangan buang-buang waktu dengan apa yang pikirkan. Kondisimu lebih penting sekarang, jadi mari tidur" Jimin mencium pundak kepala Aliya.

"Yang Kau fikirkan adalah aku, aku tau dan jangan terlalu khawatir padaku. Aku masih Jimin yang dulu, tidak berubah hanya saja sedang sibuk dengan apa yang terjadi. Aku janji, setelah semua ini berlalu aku akan jadi yang terbaik untukmu" janji Jimin dengan suara tegas. Apapun yang terjadi yang terbaik harus Aliya dapatkan.

"Aku tau, jadi mari istirahat.  Hari masih panjang dan pasti semua akan berlalu, wanita itu akan mati layaknya Brian. Aku percaya padamu"

"Itu yang aku butuhkan sayang. Kepercayaan darimu" cetus Jimin sambil memejamkan matanya. Hari sudah dini dan waktunya memejamkan matanya. Fikirkan Bianca akan terulang lagi besok. Dan Jimin akan menikmati malam ini dengan istri tersayangnya. Park Aliya.

*

Lampu jalan masih terlihat terang pada jam dini hari, membiarkan menyoroti jalanan aspal yang gelap. Jalanan mulai sepi dari pengendara, hanya menunjukkan lampu jalan yang terus berubah warna tanpa ada kendaraan berlalu lalang.

Siluet seseorang dengan pakaian santai terlihat berjalan dipinggir jalan yang ramai. Tidak terlalu terlihat karena topi yang dikenakan. Celana pendek dipadukan dengan kaos kebesaran. Warna nya rusak mencolok, warna Biru dominan pada tubuh itu.

Menyusuri jalan dengan santai, seolah tidak peduli jika ini sudah hampir Pagi. Terus berjalan hingga sebuah mobil berhenti didepannya. Pintu itu terbuka dan orang itu masuk kedalam, meninggalkan jalan yang baru saja dilalui.

Tbc.

See aku kembali dengan alur yang serumit Teori Bangtan, bedanya itu Video, ini cuma tulisan amburadul yang bikin emosi dan stress.

Just Info Ya Sista, aku akan jarang update, tapi pasti aku sempetin. Aku sibuk dengan pekerjaan dan aku juga benar2 susah bagi waktu. Antara kerja dan tidur. 2 itu yang aku prioritaskan untuk saat itu. Semua masih tahap penyesuaian dan mohon Maklum. Doakan agar cepat normal.

Dan lagi aku seminggu ini Drop dan kondisi fisik menurun. Antara lelah kerja + pulang kerja diguyur Hujan lagi. Kan mantap, langsung tumbang dan sakit. Mana pilek ganggu terus. Untung Hari ini mulai baikan. Doakan agar cepat berlalu agar semua tuntutan ini terselesaikan.

See you, udah aja ya cingcong nya. Bye👐🙏🙏

Continue Reading

You'll Also Like

Metamorafosis By imachay

General Fiction

1.7K 61 9
Antologi cerpen inspiratif yang menggugah motivasi dalam jiwa.. Beberapa kisah telah diterbitkan dalam buku Antologi Cerpen Perahu Kenangan, Halaqah...
530K 44K 31
Ada unsur DEWASA dan kata-kata vulgar. 18+. Ranjang itu bergoyang. Diatasnya terdapat dua insan sedang bergelut melakukan sebuah aktifitas yang mem...
12.3K 2.1K 16
[Park Jiyeon x Kim Minggyu x Jung Jaehyun ] Started © 150819
235K 19K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...