My Husband CEO (PROSES REVISI)

By zizianugrah

902K 26.7K 3.6K

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. DON'T COPY MY STORY ! 21+ ! Bijaklah dalam membaca! __________ Jose Ste... More

MHC - Cast
Prolog - First meet.
Part 1 - Cafe
Part 2 - Bertemu kembali
Part 3 - Kesal.
Part 4 - Victor pengganggu
Part 5 - Care
Part 6 - Penggoda
Part 7 - Penguntit
Part 8 - Terkilir
Part 9 - Khawatir
🌸 Pendalaman Tokoh 🌸
🌸 Pendalaman Tokoh 🌸
Part 10 - Bosan
Part 11 - Club
Part 12 - The same place
Part 13 - Dangerous
Part 14 - Murka
Part 15 - Dendam pada Beatrix
Part 16 - Reasons
Part 17 - Taman
Part 18 - Flashback
Part 19 - Ancaman
Part 20 - Kematian keluarga Beatrix
Part 21 - Cantik
Part 22 - Kampus
Part 23 - Mansion Brian
Announcement
Part 24 - Barbeque
Part 25 - Frozen
Part 26 - Emosi
Part 27 - Album masa lalu
Part 28- Mimpi buruk
Part 29 - Kiss
Part 30 - China
Part 31 - Dia adalah Tunanganku
Part 32 - Keraguan Kaylee
Part 33 - Memilih gadis masa lalu
Part 34 - Don't leave me
Part 35 - Dia siapa?
Part 36 - Laurianna
Part 37 - Emosi
Part 38 - Kebahagiaan
Part 39 - Shirtless
Part 40 - Kejujuran
Part 41 - Keberadaan El
Part 42 - Dalam Bahaya
Part 43 - Darah
Part 44 - Kembali
Part 45 - She is come back
Part 46 - Panda putih
Part 47 - Perginya Elena
Part 48 - I love u, Alee
Part 49 - Teka-teki
Part 50 - Masa Lalu
Part 51 - Kembali
Part 52 - Wake up
Part 54 - Terbongkar
Part 55 - Returning heart
Part 56 - Secret mission
Part 57 - It all began
Part 58 - The dead (1)
Part 59 - The dead (2)
Part 60 - Pengebumian
Part 61 - Kematian sesungguhnya.
Bonus picture
Part 62 - Around me
Part 63 - Halaman baru
Part 64 - Kemurkaan Chelsea
Part 65 - Will you marry me?
Part 66 - Before marriage
Part 67 - Maried
Part 68 - First night
Part 69 - I'm yours.
Part 70 - Swiss
Part 71 - Curiga
Part 72 - Fell and disappeared
Part 73 - Life or die?
Part 74 - Little surprise
Part 75 - Kronologis
Part 76 - He lies
Part 77 - Pregnant?
Part 78 - She know
Part 79 - Finally, she really knows!
Part 80 - Silam
Part 81 - Heartbreak
Part 82 - let's play with him!
Eps 83 - finished problem!

Part 53 - Jealous

8.3K 290 54
By zizianugrah

Happy reading.
Don't forget comment and likes.

_____

•••

Chelsea meletakkan segelas cangkir kosong di atas meja. Wanita itu masih berjaga di ruangan Kaylee.

Sedari tadi ia tidak dapat menyembunyikan senyumannya, putri nya telah terbangun menjadi alasan satu-satunya Chelsea mengulas senyumnya. Tetapi, ada sedikit keresahan yang Chelsea sembunyikan, perihal putri nya yang kehilangan sebagian ingatannya membuat sedikit gurat kesedihan itu berusaha Chelsea sembunyikan.

Chelsea mengamati gurat wajah Kay. Gadis itu sedang mengamati gedung-gedung pencakar langit yang terlihat melalui kaca ruangannya. Tidak ada senyuman yang terpancar, hanya ada lamunan yang nampak dari wajah Kaylee.

"Nak, apa tubuh mu masih terasa nyeri?" ucap Chelsea menyadarkan lamunan Kaylee.

Kay menggeleng. "Kay sudah sedikit membaik, mom. Hanya sedikit pening saja."

"Istirahatlah. Kau dengar kan yang dikatakan Sean tadi? kau masih membutuhkan istirahat yang cukup."

"Kay sudah terjaga terlalu lama. Kay masih ingin seperti ini sebentar, mom."

Chelsea mengelus rambuat Kay lembut. "Apa kau sedang menunggu seseorang, hmm?"

Kay memutar bola matanya, menatap ke arah Chelsea. "Tidak. Kay hanya terlalu bosan jika terlalu banyak tidur."

Chelsea mengangguk paham. "Apa mom boleh bertanya sesuatu?"

"Sure, mom."

"Nak, apa kau benar-benar tidak mengingat, Jose? Ahh maksud mom, pria yang menemui mu beberapa menit yang lalu."

"Aku tidak mengingat siapa dia, wajah nya terlihat begitu asing."

"Apa tidak ada sepotong memory yang kau ingat?"

Kay menggeleng. "Sama sekali. A-apa benar yang dikatakan dia tadi? apa dia adalah calon tunangan Kay? apa kita pernah menjadi kekasih, mom?"

Chelsea terdiam sejenak. Ia memikirkan jawaban apa yang harus diberikan pada Kay. Kekasih? bahkan ketika Kay memiliki hubungan dengan Jose, pria itu masih memiliki hubungan dengan wanita lain. Calon tunangan? hanya itu yang pernah Jose ucapkan sebelum Kay terbaring di rumah sakit. Chelsea hanya takut, jika Kay bertanya bagaimana hubungan dia dengan Jose, dan Chelsea tidak ingin mengatakan apapun yang berhubungan dengan masa lalu Jose. Itu hanya akan menyakiti Kay saja.

"Nak, yang mom tahu hanyalah jika kalian akan segera bertunangan, selebihnya yang mengetahui semuanya Jose dan diri mu sendiri. Mengapa kau tidak mencoba memberikan dia kesempatan untuk menjelaskan semuanya?"

Kay menggeleng cepat. "Kay takut jika pria itu memaksa Kay untuk menjadi tunangannya. Kay tidak mau bertunangan dengan pria asing, mom. Please, jangan memaksa Kay untuk bertemu dengan pria itu." Ucap Kay dengan tatapan memohon.

"Okay-okay, mom hanya bertanya saja. Apa ada alasan lain? Sampai-sampai Kay takut berdekatan dengan , Jose?"

Kay menunduk, jemarinya mencengkeram selimut berwarna putih di depannya. "Hati Kay sakit, jika berdekatan dengan pria itu. Kay tidak tahu apa yang membuat Kay merasakan hal itu."

Chelsea menghela napasnya. "Apa Kay mau membagi cerita dengan, mom?" Chelsea menangkup wajah Kay, menatap dalam netra berwarna biru safir itu.

Kay memandang Chelsea dengan tatapan sendu. Sedetik kemudian, ia mengangguk seolah mengiyakan pertanyaan Chelsea.

***

Jose sedang berada di depan ruangan Kay. Tatapannya menunduk, sesekali ia memijat pelipisnya. Hanya ada Jose, Chelsea berada di dalam ruangan, dan Samuel sedang pergi ke kantor, sedangkan beberapa bodyguard lain nya berjaga sedikit menjauh dari ruangan Kay. Jose yang meminta, pria itu sedang membutuhkan sekelilingnya sunyi.

Cklek!

Pintu ruangan Kay terbuka. Chelsea keluar dengan senyuman hangat di bibirnya. Wanita itu duduk di samping Jose. "Nak, masuklah. Kay sedang beristirahat, keadaannya sedikit lebih membaik. Jika dia terbangun, cobalah untuk berbicara baik-baik. Tetapi, jangan memaksakan ingatannya untuk cepat-cepat kembali."

Jose menatap Chelsea. Mata nya sedikit menghitam, ada bekas air mata yang sedikit mengering. "Apa Alee tidak marah jika Jose berada di sana?"

Chelsea menggeleng. "Setidaknya kau berusaha lebih dulu."

Jose berdiri dari tempat duduk nya, ia membuka pintu ruangan dengan perlahan.

Langkah kaki nya membawa Jose mendudukkan diri nya di kursi samping ranjang. Menggenggam tangan mungil gadis di depannya dan membelai surai lembut Alee nya.

Mata itu terpejam sempurna, napas nya begitu teratur. Jose mengamati wajah gadisnya. Ada rasa senang ketika melihat gadis yang selama ini ia tunggu akhirnya terbangun, tetapi juga ada rasa sedih yang menyelimuti diri nya saat mengetahui gadis nya mengalami amnesia.

Mungkin, ini hukuman untuk Jose. Selama ini ia terlalu pengecut untuk mencari tahu semuanya, mencari tahu tentang masa lalu nya, dan Jose telah membohongi Alee nya mengenai gadis masa lalu nya disaat mereka sudah sama-sama jatuh hati.

Tetapi yasudah lah, biarkan Jose yang memperjuangan cinta nya pada gadis nya. Alee terbangun dari tidur panjangnya saja itu sudah cukup, selebihnya biarkan semua dilalui perlahan-lahan.

"I love you, Alee." Jose bangkit dari duduknya, mengecup lama kening Kay.

Rupanya, perlakuan kecil Jose mampu membuat Kay perlahan mengerjapkan matanya. Kay sedikit  memundurkan wajahnya saat wajah Jose begitu dekat dengannya. Bahkan---Kay melepaskan jemari Jose yang menggenggam tangannya.

"Maafkan aku, jika aku membangunkan mu." Ujar Jose lalu tersenyum. 

"Bersikaplah sopan dan jangan kurang ajar jika aku sedang tertidur!"

Ada rasa sakit ketika kalimat itu keluar begitu saja dari gadis nya. Tetapi, bagaimanapun  Jose harus pandai menutupi kekacauan hatinya.

"Jadi maksudmu, aku hanya boleh bersikap kurang ajar jika kau sudah terbangun?" Jose tersenyum kecil, perlahan ia mendekatkan wajahnya, tangannya membelai lembut pipi Alee nya.

Kay tercekat di tempatnya, bahkan ia bisa merasakan hembusan napas Jose yang menyapu kulit wajahnya. "Jangan mengada! Aku tidak pernah mengucapkan itu semua, Jose!"

Jose melengkungkan senyumnya sempurna. "Aku selalu menyukai jika kau menyebut namaku, Alee." Bisik Jose ditelinga Kaylee, membuat ia merasakan kulitnya meremang.

Jose menggenggam erat tangan mungil Kaylee, detak jantungnya berpacu begitu cepat saat mata mereka saling bertubrukan.

Jose hanya diam tanpa kata, begitupun dengan Kaylee. Hanya tatapan mereka yang seolah berbicara. Kesunyian begitu menyelimuti mereka.

Kaylee sempat memberontak, tetapi tatapan mata Jose yang melembut mampu membuat Kay terdiam sebentar di tempatnya. Tatapan itu, tatapan yang sangat familiar untuk Kaylee.

Satu detik.

Dua detik.

Jose semakin mendekatkan wajahnya. Hingga bibir mereka saling berpagut. Kay tidak membalas ciuman itu, hingga Jose berbisik di telinganya. "Aku tidak akan menyerah, Alee. Kau adalah milikku, dan tetap selamanya begitu."

***

Brian melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, Patek philippe menunjukkan pukul tujuh malam. Pesawat nya sudah mendarat sempurna di landasan pacu rumah sakit, diikuti pesawat milik Alga yang mendarat bersebelahan dengan pesawat milik Brian.

Brian keluar melalui pintu pesawat, pakaian yang dikenakan tidak seformal sebelumnya, hanya menggunakan kaos putih polos dan celana jeans hitam yang membalut sempurna tubuh nya. Dari belakang, diikuti Queena dan juga Clay.

"Brian, wait wait wait!" Teriak Alga menyamakan langkahnya dengan Brian menuju lift yang akan membawa ke ruangan Kaylee.

"Kau ini kenapa, huh? Wajah mu terlihat gugup, tidak seperti biasanya."

Alga menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Ingin menjawab pertanyaan Brian tetapi lebih dulu dipotong oleh seseorang.

"Dia sedang menyiapkan hati nya bertemu adi--" ucapan Rush, sekretaris Alga terpotong karena Alga sudah lebih dulu menginjak kaki Anston.

"Oh shit! Kau menyakiti kaki ku, Alga!"

"Tidak usah kau dengarkan bedebah ini, Smith! Dia hanya terlalu mabuk berat semalaman." Ucap Alga seadanya.

Brian tentu tidak begitu langsung percaya dengan ucapan Alga barusan. Pria itu tahu, jika ada maksud yang berbeda mengapa Alga rela hingga jauh-jauh kemari. "

"Kau menyukai adik ku?"

Pertanyaan Brian seketika membuat Alga bingung harus memberikan jawaban apa, sedangkan Rush---pria berambut merah itu bersiul-siul sembari menggoda Alga. "Ahh tentu tidak. Aku hanya ingin menambah teman wanita. Ya, hanya itu. Memang nya apa lagi?" Balasnya.

Brian hanya mengendikkan bahu nya saja. Tetapi ia tidak cukup bodoh untuk memahami semua tingkah laku Alga.

Sedangkan di ruangan Kay, hanya ada Jose. Samuel dan Chelsea sudah kembali ke mansion beberapa menit yang lalu karena rasa pening yang tiba-tiba Chelsea rasakan. Mungkin, wanita itu terlalu letih beberapa hari ini.

Semenjak kejadian Jose mencium Kaylee beberapa jam yang lalu, gadis itu terlihat lebih banyak diam. Kaylee lebih banyak mengabaikan Jose, nafsu makan nya yang tiba-tiba hilang, dan sahutan Jose beberapa kali yang hanya di anggap angin lalu saja.

Jose tidak menyerah. Pria itu tetap setia berada di ruangan gadis nya, meskipun beberapa kali ia diabaikan begitu saja.

"Alee, makanlah. Tubuh mu masih lemah. Apa kau tidak menyukai makanan ini? Katakan, apa yang kau inginkan. Aku akan meminta Allard untuk membelikan makanan yang kau inginkan."

Tidak ada sahutan. Kaylee justru lebih memilih mendengarkan siaran televisi.

Jose menghela napasnya. "Katakan, apa yang bisa membuat mu berbicara kepada ku kembali. Aku akan melakukan itu untuk mu."

"Pergi."

Hanya satu kata, tatapannya masih terfokus pada tayangan televisi.

Jose memejamkan matanya, menghirup pasokan udara untuk menenangkan hati nya. "Seribu kalipun kau memintaku untuk pergi, aku tidak akan pernah pergi. Itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Bagaimana ingatan mu akan kembali jika berkali-kali kau tidak mau menerima kehadiranku, Alee?"

Kay meremas selimut nya, seolah ia ingin mengatakan sesuatu pada Jose saat ini juga. "Sejak pertama kali aku melihatmu, hati ku sesak. Semakin kau berada di dekat ku, aku semakin tidak nyaman. Aku tidak ingin memaksakan sesuatu yang membuat hatiku sesak. Mengertilah! Biarkan semuanya kembali dengan sendirinya!"

"Apa luka yang ku berikan sedalam itu. Alee?" Batin Jose. Bahkan disaat ingatannya mengalami amnesia, hati nya bisa merasakan sesak jika berdekatan dengannya. Apa se-dalam itu?

Jika Jose bisa, ia ingin menjelaskan tentang gadis masa lalu nya sekarang. Tetapi, jika ia memaksakan semuanya sekarang, ia hanya takut jika kehadirannya semakin membuat gadis nya membenci dirinya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu untuk mengingatku. Tetapi, bisa kah kau berhenti meminta ku untuk pergi? Aku tidak menyukai kalimat itu keluar dari mulutmu, sayang."

Sayang? Satu kalimat manis itu membuat Kay tak berkutik di tempatnya.

Kay langsung menarik selimutnya tinggi-tinggi, membalik tubuhnya membelakangi Jose. "Seharusnya aku tahu, sampai mulutku berbusa pun kau tidak akan pernah pergi!"

Jose tersenyum ketika melihat gadisnya bertingkah menggemaskan di depannya. Jose berdiri, pria itu mengecup kening gadis nya dari balik selimut. "Meskipun kau sedang mengalami amnesia, tetapi aku cukup mengenali mu, Alee."

Pintu terbuka, Brian masuk ke dalam ruangan di ikuti dengan Queena dan juga Clay. Jangan lupakan Alga, pria itu juga mengekori Brian bersama Rush dan juga Victor.

Jose memandang ke arah pintu, tatapannya menajam saat Alga tiba-tiba masuk. Sedetik kemudian Jose memandang Brian dengan tatajam tajam, seolah tatapan itu memiliki arti. "Untuk apa kau mengajak pria itu kemari, Smith?!"

Seolah mengetahui tatapan mata Jose, Brian berjalan mendekat ke arah Jose. "Aku akan menjelaskan semuanya setelah ini."

Kay membuka selimutnya, ketika dirasa ada sebuah langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

Kay memekik senang, saat tatapan matanya menangkap sosok Brian dan juga Clay. Tetapi, tiba-tiba pikirannya bertanya-tanya saat melihat Queena dan juga dua pria asing yang tidak ia kenali. Rupanya, benturan di kepala nya itu hanya membuat Kaylee melupakan sebagian ingatan nya, terbukti ia masih mengingat Brian dan juga Clay.

"Oh my gosh! I miss you so much, Geo! Hug me, please!" Kaylee membentangkan tangannya lebar-lebar saat tatapan mata nya bertemu dengan Brian.

Brian tersenyum lebar, lalu tubuh mereka sudah saling berpelukan. Sangat erat, seolah melepaskan kerinduan diantara mereka."Me too, little princess."

"Tujuh hari tujuh malam, apa yang membuat mu tertidur terlalu lama, hm?" tanya Brian sembari melepaskan pelukannya, tangan nya menangkup kedua pipi adik nya.

"Karena aku bertemu dengan mereka, dan mereka yang membawa ku kembali kepada kalian."

Gotcha!

Jawaban Kaylee berhasil membuat semua bungkam. Ada rasa tidak enak yang Brian rasakan. Rasanya, Brian ingin mengutuk diri nya sendiri saat ini juga. Bahkan senyum Kaylee masih merekah, seolah memperlihatkan gadis itu baik-baik saja.

Brian langsung memeluk Kaylee kembali. "Kami sangat merindukanmu, princess."

Kaylee mengeratkan pelukannya pada Brian, menenggelamkan kepala nya di dalam lekukan leher Brian dengan tenang.

Semua itu tidak lepas dari penglihatan Jose. Senyuman yang tulus dan pelukan yang erat untuk Brian, hal itu berhasil membuat Jose semakin meremang di tempatnya. Rasanya, Jose ingin menarik Brian dari tempatnya sekarang juga, dan menggantikan posisi Brian dengan diri nya.

"Kau cemburu, ya?" bisik Victor di telinga Jose.

"Bukan urusanmu."

Victor tertawa kecil melihat raut wajah Jose yang merah padam, tatapan matanya tidak bisa lepas dari Brian dan gadis nya. Seolah, ia harus mengawasi gadis nya secara terang-terangan.

"Calm down, dude. Rupanya kau lupa, Brian dan Kaylee adal--"

"Jangan mengatakan itu disini, V!"

Di tempat yang sama, ada seorang gadis yang lebih memilih menuduk melihat dua manusia yang sedang berpelukan itu. Queena, sedari tadi ia tidak memalingkan pandangannya dari lantai marmer itu.

Clay menyenggol lengan Queena. "Kau terlihat seperti kekasih yang sedang cemburu, Queena."

Queena menggeleng cepat. "No no no! Aku tidak cemburu, Clay! Lagipula, Brian sudah menganggap Kaylee sebagai adiknya, bukan?" tanya Queena seolah memastikan.

"Yap! Mereka saling menyayangi layaknya seorang saudara. Jadi... kau masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan hati pria kulkas itu." Kikik Clay.

Kay mengalihkan pandangannya saat melihat Clay. Matanya berbinar-binar, ia sanggat merindukan Maddi nya yang menyebalkan.

Kay dan Clay saling berpelukan, layaknya teletubbies.

"Ghost!! Aku sangat merindukanmu, Kaylee! Kau terjaga terlalu lama, aku tidak memiliki teman di kantor selain Lucy."

"Aku akan segera kembali. Aku juga sangat merindukan Lucy."

"Tidak!" Jawab Jose dan Brian serempak.

"Kau masih harus istirahat, Alee. Kau akan tetap disini, sampai keadaan mu sudah benar-benar pulih."

Kay hanya memutar bola matanya malas menanggapi Jose. Victor tertawa di tempatnya, dan membuat pria itu gencar menggoda Kaylee di depan Jose.

"Ohh, hai baby Al. Apa kau masih mengingat ku?" Panggil Victor seolah menirukan panggilan khusus yang diberikan Jose kepada Alee nya.

"Playboy cap badak!" Tentu kalian tahu siapa yang lebih dulu memberikan kalimat pedas itu.

"Tentu aku masih mengingat mu, V. Jangan berlebihan."

"Suara mu terdengar manis jika memanggil namaku. Coba kau ulangi, aku menyukai kau memanggil namaku, baby Al."

Jose langsung menendang tulang kering Victor. Pria itu sudah bersiap menekuk lengan kemejanya. "Kau sudah bosan hidup rupanya."

Victor menelan ludahnya susah payah. "Okay-okay. Turunkan tanganmu, Jose. Aku hanya bercanda, bung!"

Kay memandang Queena. "Kau? Kurasa, aku tidak pernah melihat mu sebelumnya."

Queena tersenyum dengan antusias. Tangannya terulur untuk berjabat tangan dengan Kayle. "QUEENA TAYLOR WASTON. KAU BISA MEMANGGILKU QUEENA, QUEEN, ATAU NANA, ASALKAN KAU TIDAK MEMANGGILKU ENA-ENA. SALAM KENAL, NONA."

"Just call me Kaylee, Kay, or Hill. Kita berteman, tidak pantas jika kau memanggilku nona."

"Dia adalah gadis yang akan membantu mu sementara waktu ketika kau sedang masa pemulihan, princess. Aku sengaja membayar dia untuk menemani mu."

Kay menatap Brian. Rupanya ia beberapa hari ini sudah tertinggal jauh. Lain kali, ia akan menanyakan perihal Queena kepada Brian. Pasti ada alasan lain yang membuat Brian membawa Queena kemari.

Kay memusatkan pandangan nya pada dua pria yang berdiri tidak jauh dari Victor. Kay ingin bertanya lebih dulu, tetapi Alga sudah memperkenalkan diri nya.

"I'm Alga. Jika kau lupa, kita pernah bertemu sekali waktu itu." Alga tersenyum manis pada Kaylee.

"Aku Rush. Sahabat sekaligus asisten pribadi bedebah ini." Rush, pria berambut merah itu mengulurkan tangannya yang di sambut dengan senang hati oleh Kaylee.

"Rush? namamu memiliki arti sesuai dengan warna rambut mu, bukan?"

"Wow! Kau adalah satu-satunya orang yang mengerti arti nama ku, Nona. Kau hebat, ya!"

"Ah tidak, aku hanya menebak saja, ternyata itu benar."

Masih sama, Jose selalu meremang di tempatnya saat gadis nya bisa leluasa berbicang dengan pria lain di depannya.

"Princess, kau melupakan makan malam mu. Makan lah, setelah itu kau harus minum obat."

"Bagaimana jika aku saja yang menyuapi mu? Kau tidak keberatan, 'kan?" Tawar Alga.

Jose langsung mendelik tajam. "Tidak perlu! Aku adalah calon tunangannya, aku yang memiliki hak untuk melakukan itu semua." Jose mengambil semangkuk bubur di atas meja, tetapi tangannya tertahan oleh Kaylee.

"No way!" Kay mengerucutkan bibirnya, tangannya berusaha meraih semangkuk bubur itu.

"Cmon, Alee. Apa kau memilih disuapi oleh pria asing itu daripada calon tunangan mu, huh?!"

"Dia bukan pria asing, Jose! Kami sudah berkenalan beberapa menit yang lalu!"

"Tapi--"

"Sudahlah, untuk malam ini saja. Tidak usah cerewet!"

Jose menyerah, pria itu lebih memilih mendudukkan tubuhnya di atas sofa. Jangan lupakan satu hal, tangannya masih mengepal, hati nya bergemuruh ketika melihat gadis nya bersendau gurau dengan pria.

"Ikut denganku sebentar." Brian berdiri, diikuti Jose dengan malas.

"Apa tujuan mu mengajak bedebah itu kemari?" mereka sedang berada di depan ruangan Kaylee.

"Satu hal yang perlu kau tahu, Alga menyukai Kaylee. Aku bisa melihat itu. Jadi, kau sudah tahu kan jika kau memiliki saingan?"

"Dia tidak sebanding untuk menjadi saingan ku. Alee akan tetap menjadi milik ku. Now, until old age!"

"Aku tidak bisa membantu mu, dan aku juga tidak akan melarang jika Alga memperjuangkan cintanya sendiri. Anggap saja, ini adalah perjuangan yang harus kau lakukan untuk mendapatkan hati adik ku kembali." Brian menepuk bahu Jose dua kali, lalu kembali kedalam ruangan adik nya.

Ini semua belum berakhir. Semua dimulai dari sini.

###
To be continue.

Holaa!! Jose update!

Huhhh, ini panjang bgt guyssss.

Mau nya next kapannn lagi??

Kalian tim mana?

1. JoseKaylee?

atau

2. AlgaKaylee?

Zi masih punyaaa beberapa dialog sweet Jose sama Kayleee, dan beberapa part setelah ini yang bakal menguak masalah Kaylee dan beberapa tokoh lainnyaaa.

Jangan lupa Vote and comment. Biar zi selalu semangat updateee yak!

Follow meeee jugakkk zizianugrah
Instagram zizi @silviaanugrahh

Dah lahh.

Stay healthy, and stay safety untuk kalian semuanya.

Big loves

zizi
Senin, 20 April 2020

Continue Reading

You'll Also Like

856K 79.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.5M 136K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
319K 1.3K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
783K 50.4K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...