All About Sex! 21+

By afandima25

6.3M 145K 13.1K

Punya alur campuran dan pasti ketagihan jika membaca ini. So Setiap part akan ada misteri. Dan ini akan berla... More

First Meet & First Night.
Stupid Girls.
Psikopat Seks!
Milk.
Party!
I Don't Want It!
Your Bitch!
Again And Again!
Sweet Man Is My Husband.
Your Dark Life!
Your Honesty!
Flasback I !
Flasback II !
Flasback III.
Really Love You.
True.
I trust you!
Please Comeback.
Dinner!
I'm disappointed with you.
Right!
My Uncle.
Meet You.
Beautiful Day, Bad Tomorrow!
Sick
please stay afloat.
We Family.
Ending.
All About Sex II.
New Life.
Bad thoughts!
Around you.
What This!!
I Cant Know!
Answer And Project Colab.
Answer.
Welcome !
Aliya Side!
Bianca Lee!
Same Story Of Harry Potter!!
What The Hell!
I See You!
Lost Him
Black Side
Real Enemy!
Ending
Together.
Gabuts Check
@
*
The day
Beautiful Day
Park Jimin
Note
New Projects.
🔥

Only Sex!

254K 3.2K 645
By afandima25

Happy Reading.

-

Tanganku terulur untuk mengusap kening Jimin yang basah, kami baru saja menyelesaikan pertempuran kami beberapa menit yang lalu. Jimin masih ada diatasku dan tubuh kami masih menyatu. Nafas Jimin masih terengah-engah dan aku sudah tenang.

Kami tidak pulang dari kemarin, kami masih dirumah pribadi kami. "sayang!" Aku memejamkan mataku saat mendengar panggilan lirih Jimin, dan setelahnya dia melepaskan kontak tubuh kami. Hanya saja dia masih tetap berada diatasku.

"Ya Ji?" Jimin menunduk dan kembali mengecup bibirku dengan lembut, tidak lama. Hanya beberapa detik saja.

"Sayang!" Aku semakin memejamkan mataku saat suara Jimin semakin lirih. Aku tau dia menginginkan penyatuan kami lagi.

Semalam setelah berkencan dan kami melaluinya didapur, Jimin membawaku kekamar untuk istirahat, itupun sekitar jam 3 dini hari, setelahnya aku bangun jam 8 pagi, itupun karena usikan Jimin yang terus mendusel memeluk tubuh polosku. Dan kami kembali melakukan morning sex.

Dan Jimin baru berhenti beberapa menit yang lalu, itupun sekarang dia ingin lagi, padahal jam sudah menunjukkan jam 12 siang. Kami tidak makan atau sekedar membersihkan diri kami. Jimin benar-benar tidak bisa lepas dariku.

"Ji sebaiknya kita membersihkan diri dulu, kita juga belum makan. Kau tidak lelah hum?" Aku mengusap wajah Jimin dengan lembut. Setidaknya aku akan memberikan penawaran agar Jimin berhenti melakukan ini.

"Kau lelah?" Aku mengangguk samar dan terus mengusap wajah Jimin.

"Bagian bawahku sedikit lecet. Kau menggeseknya terlalu cepat" rasanya memang agak perih karena dari semalam Jimin melakukannya, memang nikmat saat Jimin menyatukan tubuh kami, tapi jangan lupakan rasa perihnya setelah itu. Sungguh aku yakin tidak akan bisa berjalan jika Jimin terus masuk kedalam tubuhku.

"Kau tidak kuat lagi?" Aku menghela nafas dan terus menatap mata gelapnya.

"Sebenarnya bisa, hanya saja jika kau memaksa melakukan ini lagi, aku yakin kau tidak akan bisa menyentuhku untuk seminggu kedepan. Rasanya akan semakin sakit Ji, aku mungkin tidak ada bisa berjalan" aku berani bersumpah ini bukan alasan, rasanya memang akan seperti ini jika Jimin terus memaksa tubuh kami menyatu.

"Baiklah. Kita mandi dulu!" Aku tersenyum manis dan Mengangguk, akhirnya Jimin mengerti. Dia turun dari atasku dan menyingkap selimut kami, mengangkat tubuhku dengan ringan dan membawanya kekamar mandi, aku hanya mengalungkan kedua lenganku dileher Jimin, dan aku juga menyandarkan kepalaku kedada telanjangnya.

"Aku hanya ingin kau cepat hamil" aku tersenyum manis mendengar ucapan pelannya. Tanpa dia ucapkan aku juga ingin cepat hamil, aku ingin menyandang status Sempurna untuk seorang ibu dan istri. Menyenangkan bukan?

"I Know Ji. I Know!"

-



Aku menahan tangan Jimin yang akan menyelinap masuk kedalam rok pendekku, dia tersenyum dan duduk di depanku, lebih tepatnya Jimin duduk dimeja makan dan aku dikursi. Kami baru menyelesaikan Saparan dijam 1 siang. Ini lebih cocok disebut makan siang, Jimin masak pie susu untuk kami dan aku hanya diam sambil melihat dia memasak. Jimin tidak memaksaku memasak lagi, Jimin selesai makan dan aku belum, hanya tinggal beberapa suap lagi aku sudah tidak berselera, Jimin benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Masih sakit!" Aku menggembungkan pipiku kesal mendengar pertanyaan itu. Dia masih terfikir untuk melakukan hubungan seks lagi.

"Apa kecanduanmu kambuh?" Jimin menggeleng dan tersenyum. Mendekatkan wajah kami dan mengecup pelan bibirku.

"Tidak. Hanya saja aku tidak tahan melihat tubuh Sexy istriku!" Alasannya benar-benar menjengkelkan, dia psikopat Seks.

"Kapan kita pulang?" Jimin tersenyum misterius dan menarik wajahnya menjauh dariku. Bersendekap dada dan memperhatikan aku dengan dalam. Apa lagi ini?

"Kau lupa jika ini rumah kita sayang?" Aku menarik nafas dalam-dalam mendengar ucapan Jimin. Menyebalkan.

"Bukan itu maksudku, rumah ibu maksudnya!" Dia tertawa dan turun dari meja.

"Entahlah. Aku masih ingin berduaan dengan istri cantikku. Jika kita pulang cepat agak tidak enak jika kita bermesraan. Dan aku lebih suka rumahku sendiri. Bisa bebas tentunya" aku mendengus mendengar ucapan Jimin, dia benar-benar tau caranya berasalan. Dasar pria mesum.

"Apa isi otakmu hanya itu saja?" Jimin tertawa dan menjauh dariku. Berjalan kearah kamar kami tanpa menjawab pertanyaan ku.

"Park Jimin?"

"Jika melihatmu iya sayang. Jika tidak ya tidak!" Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar teriakan keras Jimin dari kamar. Dia benar-benar menyebalkan.

"Pak mesum!" Kubereskan sisa makananku dan mencuci piring bekas makanku. Setelah selesai aku menuju ruang TV. Aku ingin bersantai di tengah, bukanya dikamar. Jimin ada didalam dan kemungkinan aku diserang lagi sangat besar dan aku hanya cari aman. Aku tidak akan masuk ke kandang singa lagi, tidak untuk ketiga kalinya.

Aku menikmati acara musik siang ini. Sudah lama aku tidak mendengar musik-musik seperti ini. Aku tersenyum saat melihat ada group boy band yang tampil. "Mereka tampan!"

"Lebih tampan aku!" Hampir saja aku berteriak keras saat mendengar suara Jimin yang tiba-tiba terdengar di telingaku.

"Ji!" Aku memekik kesal kearahnya dan dia hanya melompat dari belakang dan duduk tepat disampingku.

"Ck seleramu apa itu. Mereka itu jelek, lebih tampan juga aku. Apa nama mereka? Bang-bangtan"

"Bangtan Boys!" Selaku kesal pada Jimin, dia tidak pernah bisa memberikan waktu aku senang untuk menikmati kesukaan ku. Dasar bantet.

"Entah apa nama mereka. Aku tidak peduli, hei lihat mereka. Mereka hanya bisa menyanyi dan menari, aku bisa menyanyi, yah walaupun tidak terkenal dan lagi aku seorang CEO. Kurang apa aku?" Dan aku hanya memejamkan mataku kesal karena justru Jimin menyombongkan dirinya sendiri. Dia benar-benar percaya diri. Ya Tuhan suamiku benar-benar menyebalkan.

"Dan apa itu yang berambut merah muda. Uh dia Seperti wanita! Dan apa itu dikepalanya. Menyebalkan!"


Aku hanya diam mendengar Jimin mengomentari salah satu member BTS. Dia fikir dia tampan, dasar.

"Jika kau mengejek dia itu artinya kau mengejek dirimu sendiri. Namanya sama denganmu. Park Jimin dan ya seperti kalian mirip. Sama-sama punya eye smile yang cantik!" Ketusku yang melihat.

"Cih tampan juga aku. Dia itu seperti wanita!" Aku jengkel setengah mati mendengar ucapan Jimin. Dia benar-benar tidak bisa memberikan aku waktu senggang. Selalu saja merecoki aku.

"Dasar tuan menyebalkan. Terus saja komentar tentang kesukaanku. Kau benar-benar menyebalkan. Aku bahkan tidak bisa melihat acara musik ini dengan tenang karena usikanmu. Dasar tukang usik. Park Jimin menyebalkan, Crewet, tukang gosip" aku meninggalkan Jimin begitu saja setelah mengumpatnya, menuju kamar kami dan membiarkan Jimin terus melihat itu.

"Aliya sayang. Yahk sayang, kembali. ALIYAAAA!" Aku mengabaikan teriakan Jimin yang memanggilku. Aku tidak peduli bantet.

-

Aku berjalan mengabaikan Jimin yang sudah berbaring di ranjang, matanya melirikku seolah mengatakan untuk menghampirinya, alisnya bergerak keatas seolah ingin aku melompat ke pelukannya. Cih aku tidak mau, aku masih kesal padanya.

"Sayang aku minta jatah!" Kupejamkan mataku erat mendengar suara manjanya. Dia benar-benar frontal jika ingin hak-nya.

"Vaginaku sakit!"

"Itu tadi!" Balasnya keras.

"Nanti kau gesek tambah sakit!" Ketusku yang tidak menyerah.

"Aku pelan janji!" Ucapnya membujuk.

"Tidak mau. Kau bohong, pasti tambah sakit nanti. Kau itu maniak, sekali masuk tidak mau keluar dan itupun lama. Belum lagi ronde-ronde menyebalkan yang kau usulkan. Terus saja tambah, bisa-bisa aku tidak tidur lagi malam ini. Kau fikir aku tidak tau jika kau akan begadang untuk melakukan itu jika sudah menunggangi aku. Kau itu psikopat Seks menyebalkan" balasku yang tidak mau kalah, Jimin masih saja tidak menyerah. Justru mendekatiku yang duduk dimeja rias.

"Ayolah, aku ingin!" Dia merengek dan memegang pundakku.

"Ji berhenti bersikap seperti anak-anak. Kau ini sudah tua!" Kesalku.

"Aish tidak mau. Aku mau masuk kedalam tubuh istriku!" Jimin juga tidak mau mengalah dan aku semakin kesal.

"Isi otakmu hanya seks?" Jimin Mengangguk semangat dan membuat aku semakin jengkel. Dia tidak tau malu.

"Only sex? Really!" Jimin tersenyum manis dan menaruh dagunya dipundakku.

"Aku melakukan itu karena aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, Mencintai istriku, hanya istriku. Aliya Park Jimin, only Aliya Park Jimin" tanpa sadar senyumku terbit mendengar ucapan lembut Jimin. Dia benar-benar tau cara merayuku.

"Kau perayu ulung" Jimin tertawa dan membawa aku berdiri. Membuat aku menatapnya dan mengusap pipiku dengan sayang.

"Tidak keberatan kan!" Aku menghela nafas mendengar permintaannya lagi.

"Jangan lama-lama dan jangan kasar" peringatku dan dia tersenyum manis, lalu Mengangguk. Membawa tubuhku dalam gendongannya dan menuju ranjang.

"Aku mencintaimu sayang. Sungguh!"

"Me to Ji. Me To!"

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 107K 59
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
Metamorafosis By imachay

General Fiction

1.7K 61 9
Antologi cerpen inspiratif yang menggugah motivasi dalam jiwa.. Beberapa kisah telah diterbitkan dalam buku Antologi Cerpen Perahu Kenangan, Halaqah...
1.3M 20.3K 6
[COMPLETED] || Leonardo Maximilian pria panas dan mengerikan yang dipertemukan oleh Kazela Kinova yang memiliki banyak rahasia gila, seseorang yang...
79.1K 8.3K 27
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...