[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba...

By Fadillah_Shion01

135K 18.1K 2.9K

Terlihat seorang gadis tengah berdiri menunggu temannya datang, gadis itu bernama (y/n). Dan ketika iris mata... More

Biodata
1-Prolog
2-Yang Terpilih
3-MATI RASA!
4-Ketemu Mang Marjan
5-Family Tanjirou
6-Rindu
7-Anikihhh Sun🌞
8- 11 banding 12
9-Tsuki No Onnanoko'
10-Pembantaian dan duka
11-Iblis
12-Incaran
13-Sabito And Makomo
14-Incaran V.2
15-Tawaran
16-Rapat
17-Shinazugawa
18-Mansion kupu-kupu
19-Misi Pertama
20- Melawan Up 2
21- Mimpi Buruk
22-Giyuu
23-Rebutan
24-Ketemu lagi
25- Rebutan V.2
26- Festival kembang api
27-Asakusa
28- Dua Iblis
29- Cemas
Cuma mau bilang jangan kacang plis:'3
30- Sisi Gelap
31-Pengadilan
32- Trio Kamaboko
33-
34-
35- Ribut?!
36- Menolong nak kecil
37- Asisten Pribadi Zio
38- salah paham
39- Pulang
40- kok malah jadi gini
41- Resta Meresahkan yak
42- Kekuatan yang tersembunyi?!
43- Hilang ingatan
44- Berbeda
45- Lupa
46-Yang Sebenarnya..
47- Donat panggang?
48- Sadar
49- Jadi iblis?
50- Disandra
51-Main Sama mbak Daki(an)
52-Marcin (Marjan Bucin)
53- Marcin (Marjan bucin) V.2
54- Sebelumnya
55-Bukan Ruka
56-Duo Rengoku
57-Hawatir
58-Ada yang ilang
59- Aneh
60- Zio mini
61-Misi Distrik Merah
62- Tidak berbakat
63- Shouta rasa loli
64-Dahlah
65-Mengawasi
66- Uppermoon 6
Chap. spesial 🍁 Harem X Reader🍁
Chapt. Special V.3 🍁Harem X Reader🍁
Bukan update
67: Sesaat sebelumnya
68 : Berjuanglah!
69 : Melindungi
70 : Bala bantuan
71 : Lemah, TIDAK LEMAH!
72 : Bala bantuan V.2
73 : Pertarungan belum berakhir-
74 : Pahlawan kesiangan
75 : Menjadi iblis ? V.2
76 :- Subete ga Daijoubu kara
Ayo ayo dipilih:D
Chap. Spesial 😈Demons X Reader 😈
78. Dahla V.2
78-Kospley jadi hantu gentayangan
80-Kek kenal
Bukan UP tapi PM
81- Mbah Yorichi bukan yusup!
82- Yoriichi ZeroShiki
83-Genya
84-Dua iblis bulan atas
85- mbak nem prustasod
86- Familiar
87- Sisi Gelap V.2
88- menuju tak terbatas dan melampauinya!
89- Resta Backstory
90- Resta Back Story V.2
91- Rencana Konyol
92- Serangan Baskom yeen🗿
93-misi bayangan selesai
94- Sadar
95- Kok pada OOC sih?
96- Shinazugawa-san V.2
97- Pulang V.2
98-Kejutan Yang Membagongkan
Bukan Up tapi PM
99- Ungkapan sebenarnya
100-Ungkapan Sebenarnya V.2
101-Ungkapan Sebenarnya V.3
102-Reunian yang tak terduga
103- Perasaan Resta
104- A Problem

Chap. Special V.2🍁Harem X Reader🍁

998 97 7
By Fadillah_Shion01

Ini lanjutannya! Selamat membaca:3

***

"Bagaimana?"

"I-ini membuatku nyaman, nyanyiannya juga indah! Seakan suara ini di dengar hanya untukku saja seorang"

"Pfft haha kau lucu sekali sih Tanjirou"

Kamipun saling diam menikmati alunan lagu di headset yang menyumpal masing-masing satu telinga kami.

Sejenak lama duduk disana, tenggorokanku sangat haus rasanya.

"Tanjirou kau pakai yang sebelahku dulu ya, aku mau kedapur dulu mau minum hehe" Ucapku padanya seraya menyumpalkan headset sebelahku pada telinganya dia mengangguk iyakan dengan kembali merona--pppfftt husbuku satu ini gemes bat sih pengen di-- ah sudahlah lebih baik kedapur dulu

Akupun pergi ke dapur, tidak ada siapapun mungkin Aoi sedang berjemur. Yah kecuali ada beberapa Onigiri yang mungkin berbagai macam isi karena terlihat dari warnanya sepiring penuh.

Lalu akupun membalikkan badanku mengambil air dan meminumnya.

Gluk glukk ahh

"Segarnya~" saat aku membalik melihat makanan tadi yang tersimpan di meja dapur yang ku belakangi. Aku terkejut karena onigiri itu terlihat berkurang.

Lah kok bisa?

Aku langsung berpikir kemana-mana, apa hantu? Cih bodoh hantu gak makan onigiri! Aneh kalo itu terjadi, pasti kalian juga mikir cara prosesnya kemana kalo hantu makan makanan ye kan? Manalagi kan badannya transparan.

Keknya ada yang gak beres deh..

Akupun membalikkan badanku mencoba untuk berpura-pura meminum lagi. Bisa ku dengar ada suara kecil dari gerak gerik seseorang. Mataku melirik kebelakang lalu langsung membalikkan badanku.

"HAYO! KENA KAU PENCURI MAKANAN!" seruku padanya yang membuat si pencuri onigiri tersedak dengan makanan di mulutnya.

"Uohokk ohokk!! Ohokk!!"

"Eh Inosuke? Apa yang kau lakukan disini dan..." terhenti setelah melihat sebuah piring berisi onigiri penuh kini berada di tangannya.

"Hoo ternyata kau yang mencuri onigiri itu.."

Wajah Inosuke langsung pucat pasi, tapi ia langsung mengelak ucapannya dan berseru, " m-mana ada Inosuke-sama ini yang mencuri makanan! A-aku hanya mengambil beberapa makanan disini Karena lapar tau!"

"Itu sama aja mencuri bodoh! Kau juga gak izin dulu ke si Aoi-chan kan?"

"Aku tidak perlu meminta izin padanya! Karena aku sangat lapar sekarang"

"Kalau kau lapar izin dulu pada Aoi-chan atau letakkan kembali piring itu"

"Tidak! Ini sudah menjadi milikku!"

Kok malah mengelunjak yak? Aku menatap piring itu sekilas lalu menatap Inosuke kembali, dan langsung pufff piring yang berada di tangan lelaki itu sudah berada di tanganku.

"Eh? Eehhh dimana makananku?!! Eh, oh kau! Dasar pencuri makanan!" tunjuknya padaku yang nyadar sepiring onigirinya gada.

"Lah aku gak nyuri, aku akan mengembalikannya dan melindunginya darimu" ucapku enteng.

"Kembalikan makananku!"

"Heii ini bukan milikmu!"

Lalu iapun mengejarku terus yang berhasil ku hindari setiap dia ingin mengambil piring dariku.

Reader pov off

Normal pov

Saat (name) mau pergi eh ada yang narik pergelangan tangan kanannya dan langsung memojokkannya ketembok.

Ya lelaki bersurai hitam gradasi biru dengan sikap arogant itu yang menariknya. Lalu langsung mengkabedonnya dengan kedua tangan yang berada di sisi kepala (name). Membuat gadis itu meneguk ludahnya berat, karena terlalu dekat.

"Anjg-- astaghfirullah gak boleh gitu ta-tapi --"

Inosuke menyeringai, "hehe kena kau" Ucapnya dengan nada berat.

"H-hei menyingkir kau itu!--"

"Hah ada apa denganku?"

"Singkirkan tubuhmu dariku!"

"Terlalu dekat oii!!"

"Tidak bisa! Kau sudah membuatku kesal gadis kitsune" Ucapnya dengan raut wajah yang sama seraya memiringkan kepalanya mendekatiku.

"K-kowaii dia mau apaa hee?!!"

"Bakasu-suke! Kau mau ngapain hoi! Kalau kau berbuat macam-macam padaku akan ku pukul kau!"

"Hehh~ coba saja kalau kau berani"

"Keknya gak mungkin deh"

(Name) yang semakin terpojokkan dengan wajah mereka yang beberapa centi lagi, tangannya yang memegang piring berisi onigiri itu bergetar.

"I-inosuke..kau.." mata (name) membulat saat piring itu sudah berada di tangan Inosuke.

"Hehe aku yang menang gadis bodoh" seringainya sembari menjauhkan dirinya yang tadi hampir nempel banget sama badannya (name) lalu mengusap surai gadis itu dengan sedikit kasar.

Dan selanjutnya dia pergi meninggalkan gadis itu seorang yang tengah mematung dengan wajah blushingnya.

"Eh? Ehh? Oh EHHHHH????!!" Pekiknya menggelegar

Meanwhile..

Tanjirou yang sedaritadi sedang menikmati lagu terlonjak kaget mendengar suara teriakan dari suatu tempat.

"S-suara (name)-nee?!"

Kalau ia pikir-pikir memang kakak angkatnya itu belumlah kembali dari dapur, hawatir akan terjadi apa-apa dia ngabrit ke dapur untuk melihat apa yang terjadi disana.

"(Name)-Nee!! Apa yang terjadi?! Kenapa kau berteri--" Ucapannya terhenti karena (name) berubah jadi batu.

"Ehhh (N-Name)-Nee!!"

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Monolognya bingung.

***
Kini (name) sudah berada di rumahnya, singkat cerita saja dia langsung pulang setelah ia sadar husbu pertama aka Tanjirou menghawatirkannya abis itu pulang dengan keadaan mood memburuk karena di php-in sama Inosuke.g yang mikirnya mau di apa-apain padahal kagak🌚//hayo pikirannya wkwk

Yah jangan lupa dengan mengambil benda berharganya tadi yang dititipin ke Tanjirou.

"Hoi ada apa denganmu? Mukamu lusuh sekali" Tanya seseorang yang datang dari dalam rumah menghampiri si surai hitam yang lagi duduk gak mood.

"Hmm lagi gak mood"

"Gak moodnya kenapa?"

"Ya gak mood aja gitu"

"Hadeh, daripada memasang wajah jelek seperti itu mending makan nih kali aja moodmu naik lagi" Ucap seorang lelaki bersurai putih dengan kedua telinga seperti rubah di kepalanya seraya menyodorkan piring yang berisi makanan.

"Heh jelek katamu?! Aku--" Ucapannya terhenti di kala ngeliat makanan yang berada di sana lalu pikirannya teringat lagi kejadian bersama Inosuke di dapur, yap itu Onigiri.

"Gak gak gak plis jangan dipikirin lagi bodoh!"

Langsung saja mukanya jadi memerah iapun menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya kearah lain.

Lelaki di sampingnya menatap datar gadis itu lalu mendekatkan wajahnya kearah (name) pada saat yang sama ia mengalihkan kesamping lagi. Jadilah mata mereka saling bertemu hadap-hadapan.

"E-eh mau apa lu jangan deket-deket sialan!"

"Kau..sedang memikirkan sesuatu yang mesum ya?" Tanya lelaki yang di panggil Zio itu masih dalam tatapan sama datar.

Antara malu dan ingin marah ke si Zio meski ucapannya gak salah, tapi semua ini salah otak! Mikirin hal yang kayak gitu ia tau ia bodoh. Lelaki itu bisa membaca pikiran dan hatinya dengan seenak jidat.

Otak bilek : lah ini otak milik siapa? Yang salahin siapa?

"Hah? Kau bodoh yah? Tentu saja aku tidak melakukan pemikiran bodoh itu dasar rubah bodoh"

"Heh kau bahkan mengatakan bodoh sampai tiga kali dalam satu percakapan. Aku tidak tau kau ini beneran lupa atau pura-pura lupa untuk menghindar pertanyaanku. Tapi..aku baru saja membaca apa yang kau pikirkan" Ucapnya seraya bersmirk tapi tatapannya yang tajam.

Karena kesal tiba-tiba (name) menabok dengan kekuatan tiada taranya, sampai Zio terbang.g terlempar ke samping dengan cap telapak merah milik (name) di pipinya. Sampai ia meringis luarbiasa.

Plak!!

"BANGS*T! KENAPA KAU MENAMPARKU SIALAN?!" Pekik Zio memegang pipinya kirinya yang memerah. Rasanya pasti senyat senyut.

"HEH? AKU TANYA DULU KENAPA KAU SEMBARANGAN MEMBACA PIKIRAN ORANG HAH?! KAU TAU ITU TIDAK SOPAN? TAU SOPAN SANTUN GAK SIH HAH?!" teriak (name) lebih ngegas mukanya memerah bukan karena malu tapi dia kesal dan marah.

"WOI NGACA! LAGIPULA SEBELUMNYA KUPIKIR KAU DEMAM KARENA WAJAHMU MEMERAH, TAPI MELIHAT GERAK-GERIKMU BEGITU TERNYATA KAU SEDANG MERONA KARENA MEMIKIRKAN SESUATU YANG MEMBUATMU MALU YA KAN?!"

"AKU!..a-aku.."

"Hah apa? Mau ngomong apa lu? Gak bisa ngomong kan? Makanya! Jangan sembarang mengatai Zio-sam--"

Buaghh!!

Untuk kedua kalinya (name) menabok Zio tapi ke perut alias nonjok sampai lelaki rubah itu tepar ke tanah dengan busa putih keluar dari mulut juga bola matanya yang putih semua.

"Dasar Zio sialan, gak segan-segan gue remuk badan lu kalo ngomongin itu lagi" Ucap (name) dengan perempatan imajiner di jidatnya.

Pas lagi kesel-keselnya dia sama si Zio yang tepar karena dapet tonjokan maut dari (name). Tiba-tiba ada seseorang ah atau mungkin dua datang menghampiri kejadian itu.

Bruk!!

"Resta-san!"

Suara orang terjatuh dan panggilan itu sontak (name) menoleh dan terkejut. Ada seseorang terjatuh yang sepertinya kelelahan dan yang satu lagi panik dengan keadaan si surai hijau lumut itu.

(Name)pun menghampiri mereka, melihat di sekujur tubuh mereka banyak luka bahkan yang lebih parah di tubuh Resta ada darah yang mengalir di kepalanya dan juga luka sayatan.

"Hei apa kau baik-baik saja? Heii Usagi-chan!" Panik (name) mengguncangkan tubuh Resta yang tampak lemah itu.

Resta yang masih memiliki sedikit kekuatan dia membuka matanya menatap datar gadis itu, " Apa aku terlihat baik-baik saja?"

"Lah kan aku hanya bertanya!"

"Tubuhku terluka ya jadi aku gak lagi baik-baik aja-_-"

"Sebenernya apa yang terjadi padanya Bito-kun?! Tubuhmu juga banyak luka!" (name) malah beralih ke arah lelaki bersurai peach mengabaikan Resta yang tengah mendumel padanya.

"Woi!"

"Lah apa sih?"

"Ck shhh ah sudahlah lupakan. Sekarang bantu aku berdiri, tubuhku mati rasa" kemudian Sabito membantu Resta berdiri dengan melingkarkan tangan Resta ke lehernya.

Tiba datang seseorang menghampiri mereka,"  Apa yang terjadi? Ada apa dengan kalian? Terutama denganmu Res kau terlihat parah" ya itu adalah Zio yang bangkit dari kuburnya.g

Bangkit dari pingsannya tadi menghampiri dengan wajah hawatir//weh di hawatirin sama majikan ciee/plak

(Name) menatap sinis kearah Zio, lelaki itu merasa ada hawa dingin menusuk di arah samping tapi ia mengabaikan hal itu dan menghawatirkan sang asistennya yang uwu uwu:v

"Kami tiba-tiba di serang oleh iblis bulan atas saat perjalanan pulang, mau tak mau kami harus melawannya karena dia menghadang jalan kami" Ucap Sabito menjelaskan kejadian yang dia dan Resta alami.

"Setelah itu kami berhasil kabur tapi kami mendapatkan banyak luka, apalagi Resta-san lukanya terlihat parah karena dia berusaha melindungiku. Maafkan aku" ucap Sabito menunduk yang lagi memegang badan Resta karena tadi dia terjatuh.

Ya singkat cerita Sabito dan Resta dipinta oleh Zio untuk mencari beberapa tanaman dan bunga untuk di jadikan obat karena stok itu habis di laboratoriumnya. Yang tentunya tanaman itu sangatlah langka.

"Kau tidak perlu meminta maaf Sabito, berterimakasihlah padaku karena kalau bukan karena aku yang melindungimu, kau pasti sudah tewas disana" Ucap Resta menatap Sabito dengan lembut tidak datar atau dingin.

Yang di tatap ia merasa terharu karenanya, "Resta-san.."

Sedangkan kita lihat satu orang yang tadi lagi ngecemasin mereka tengah terdiam, sedangkan yang satu mulai berfangirl ria dengan otak fujonya.

Yap dia lagi bunga-bunga membayangkan Sabito sebagai Seme yang menghawatirkan ukenya aka Resta tengah terluka di dekapannya.

Zio yang peka itu langsung menjitak kepalanya dengan mulus.

"I-ittai-ittai--Ish Zio! sakit"

"Jangan mulai lagi berpikir kotor dasar otak fujo! Situasinya bukan lagi main-main sekarang-_-"

"Iya iya aku tau"

***

Setelah berada di kamar yang dimana Sabito dan Resta di obati dengan healingnya (Name).

"Iblis bulan atas apa yang kalian hadapi?" Tanya (name) yang sekarang lagi memperban kepala Resta.

"Em iblis bulan atas 1 si mata enam  Kokushibou" jawab Resta yang langsung di plototi kedua orang disana.

"Satu? Serius? Itu iblis kalau ngelawan sekali tebas 10 pohon saja langsung ilang semua dari batangnya, kekuatannya emang tiada tara" Kaget (Name) dengan jawaban Resta.

"Yah untungnya saja kalian langsung kabur dari hadapannya, terimakasih Resta, Sabito" Ujar Zio merasa lega meski ada sedikit rasa hawatir melihat mereka berdua terluka tapi tidak karena (Name) sudah membuat lukanya menutup.

"Sama-sama Zio-sama lagipula ini sudah menjadi tugas saya untuk menjalani perintah anda" Ucap Resta, sedangkan Sabito hanya mengangguk.

"Hei sudah kubilang berapa kali jangan terlalu formal padaku loh" Ucap Zio tidak terima.

"Pfftt hahaha Usagi-chan kalo ngomong kek gitu lucu yak, kek Anak kelinci yang menuruti perintah seekor rubah jika tidak ingin dijadikan santapan hahaha"tawa pecah (name) sampe perban yang trakhir di kepala Resta tertarik sangat kencang membuat sang empu meringis.

"Aw aw assshh s-sialan pelan-pelan oi! Lagian apa huhungannya itu?! Gak masuk akal sekali dan sudah kubilang aku bukan kelinci humpft!"

"Eeee m-maaf haha aku terlalu bersemangat untuk tertawa yang tadi terlihat seperti hiburan untukku"

"Hiburanmu receh banget ya?"

"Hei itu pertanyaan yang jahat tau-^-"

"Aku tidak peduli"

Di saat lagi debat Sabito keluar dari kamar itu bahkan Zio juga sudah keluar dari sana beberapa saat yang lalu, mereka tidak menyadarinya karena terlalu asik seakan dunia ini sekarang untuk mereka berdua saja.

"Buahahaha wajahmu jelek kalau seperti itu! Hahaha, benarkan Bito-kun?" Tawanya kembali meledak melihat raut wajah Resta yang masam karena di ledek-ledek terus seraya mengarah ke tempat duduk Sabito yang berada di sampingnya, tapi orang itu udah gada disana.

"Loh kok Bito-kun gada?"

"Ck dia pergi keluar saat kau terus menggodaku dan tertawa terbahak-bahak, yang awalnya aku berharap ada lalat masuk ke dalam tenggorokanmu untuk tidak terus tertawa karena itu sangat mengganggu telingaku" Ucap Resta dengan menurunkan notasi suaranya seperti orang berbisik dan tentunya tidak bisa di dengar oleh gadis di sampingnya.

"Oh kawaisou ne~em nee istirahat yang tenang ya~" Ucap (name) yang salah istilah membuat anak lelaki bersurai lumut itu berterik tapi terhenti.

"SI SIALAN, KAU PIKIR AKU--"

Puk puk

"Luka di kepala Resta fuhhh hilanglah dengan cepat jangan lama menempel disana ya karena dia tidak suka terus terdiam karena sakit fuh fuhhh" Ucap (name) menepuk surai Resta pelan dan memperagakan seperti meniup kepala Resta yang di perban itu berharap lukanya sembuh.

Sang empu terdiam membeku tak lupa rona merah menghiasi wajahnya.

"Yah kuharap begitu! Baiklah istirahatlah dan selamat tidur~ aku pergi" Ucapnya lalu pergi dari kamar itu.

***

Seorang gadis berjalan kearah belakang kediaman dan ia melihat ada dua orang tengah duduk dengan beberapa kertas warna warni disana.

"Huh? Kalian lagi apa?" Tanyanya menghampiri dua orang itu, lalu pemandangannya kearah kertas warna-warni yang berserakan.

"Hmm sedang gabut" ini yang jawab lelaki yang mukanya mirip kek cewek surai hitam pajang dengan gradasi hijau mint di ujungnya seraya melipat kertas itu membentuk sesuatu.

"Gabut? Eh Bito-kun gak istirahat?"

"Hmm aku gabut juga"

"Lah? Tidur kok gabut? Memangnya kalian ini sebenernya kenapa?" tanya (name) yang bingung dengan kedua lelaki disana yang mengatakan jawaban yang sama sembari mengambil salah satu kertas disana.

"Yaa kami gabut, gada alasan lain lagi. Jadi main ini saja untuk menghilangkan kegabutan, yahh meski masih gabut" Ucap anak lelaki itu bernama Yuuichirou.

(Name) bersweetdrop liat kedua orang disana, " hadeh...ehh ini..kertas lipat? Hmm .."

Iapun ikut terduduk dan membuat suatu bentuk di kertas itu.

"Kalau dipikir-pikir kertas ini seperti mengingatkanku pada.."

Lalu tiba-tiba (name) menggebrakkan tatami disana membuat kedua orang lelaki yang lagi serius-seriusnya itu terkejut.

BRAKK!

"AH! AKU TAU!"

"Uwashu! Kaget bangsul!" kaget Sabito sampe latah+ toxicnya keluar

"Ewow! Jangan mengagetkan kami tiba-tiba dong!" ini yang kaget si Yuui dengan muka masam setelahnya.

"Eh? Ahaha maaf maaf haha, wajah terkejut kalian sangat lucu tadi~ em oh iya ini untukmu Yuui-chan dan ini juga untuk Bito-kun" tawanya melihat raut wajah mereka lalu memberikan keduanya kertas lipat yang sudah berbentuk seperti hati/love.

"Bentuk apa ini?" Tanya Yuui dan Bito kebingungan akan kertas yang di beri (name).

Gadis itu memperagakan jarinya seperti membentuk tanda love, " itu bentuk hati~"

"Yosh kalau begitu aku minta 2 kertas ini dan pergi dadah~" ucapnya setelah menyomot dua kertas berwarna ungu dan biru lalu pergi meninggalkan kedua orang itu tengah terdiam dengan rona merah tipis di wajah mereka.

"Ehh (name)-san mau kemana?" Tanya seorang gadis bersurai hitam dengan manik  pink itu menghentikan langkah (name).

"Mau jalan-jalan sekalian nyari makan keluar" Ucapnya lalu melihat sepiring ohagi yang di bawa Kanae dan mengambilnya satu biji. " jaa nee~"

***
Reader pov

Aku pergi keluar berniat untuk pergi jalan-jalan dan juga bertemu dengan Mui tentunya. Mengingat kertas origami ini jadi inget ke dedek Mui meueheh.

Tapi saat sudah sampai disana, kakushinya Mui bilang kalau kalau Mui lagi keluar ntah kemana. Aku hanya mengangguk dan pamit dari sana.

"Padahal aku ingin mengajaknya makan ke kedai ramen bersama, hmm yasudahlah"

Aku menghela nafas pelan, tidak apa mungkin lain kali saja. Aku akan pergi sendiri saja, lagian perutku udah mulai keroncongan.

Tapi saat di perjalanan aku bertemu dengan seorang lelaki berbadan besar dengan kedua tangan yang selalu mengatup seperti seseorang yang sedang berdoa.

"Oh Himejime-san? Kau mau kemana?" Tanyaku menghampirinya.

"Namidabutsu aku mau pergi menjalankan misi hari ini" Jawabnya dengan wajah yang tampak seperti seorang menangis? Ah dia memang selalu seperti itu setiap hari bukan?

Aku mengangguk ngerti, tadinya aku ingin mengajaknya makan bersama tapi timingnya gak pas.

"Souka, kalau begitu hati-hati di jalan ya Himejime-san--" Ucapku dengan nada merendah tapi aku merasakan ada sesuatu menepuk kepalaku.

Aku mendongkak kearahnya, sebuah tangan besar mengusap suraiku dengan lembut iapun tersenyum padaku.

Aku sedikit tersentak karena perlakuannya yang tiba-tiba,

"Ya terimakasih (name)-san, lain kali kita pergi makan bersama. Sekarang aku harus pergi" Ucapnya setelah mengusap suraiku lalu pergi dari situ.

Aku mencerna maksud dari perkataannya, setelah konek wajahku sedikit merona--hanya sedikit loh.

Apanya yang gak kaget coba? Yang selalu di sebut-sebut pak ustad sama para readers aka Himejime Gyomei sang pilar batu ngomong kek gitu coba? Mana lagi bilangnya ' lain kali kita pergi makan bersama' wah dia bisa membaca pikiranku ya?

"Heee apa dia cenayang ya? Aishh" Aku menggeleng-gelengkan kepalaku menepis itu tapi tidak semua hanya saja-- ini membuatku agak malu.

Perlakuannya yang jarang ku lihat dan baru kulihat sekarang, karena aku tidak terlalu dekat dengannya.

Wah apa ini? Dia terlihat seperti seorang kakak bukan? Ah aku jadi ingin punya kakak laki-laki yang baik seperti dia--

Aku tersenyum tipis lalu kembali berjalan dengan bersenandung pelan..

Watashi wa watashi~anata wa anata to~

Yuube iwareta sonna ki mo suru wa~

Gurei no jaketto ni~

Mioboe ga aru kouhii no shimi~

Aikawakarazu no ne~

Shou uindou ni futari utsureba~

Stay with me~ Mayonaka no doa o tataki~

Kaeranaide to naita~

Ano kisetsu ga ima me no mae~

Stay with me~ Kuchiguse wo ii nagara~

Futari no toki wo daite~

Mada wasurezu~ Daiji ni shite ita~

Setelah sampai di tempat yang di tuju yaitu kedai ramen aku memasukinya dan langsung mencari tempat duduk yang kosong. Sepertinya sore ini ada beberapa orang datang, bisa kulihat mereka tengah bercakap sambil memakan ramennya.

Huh apalah dayaku yang sendiri ini mengjombloh di sore hari-∆-? lah kan aku memang jombloh? Ah sudahlah--

"Ojii-san tolong semangkuk ramen pedas nya ya!" ucapku pada paman pemilik ramen, yang di terima anggukan olehnya.

Yah sembari menunggu ramennya datang dengan gabutnya aku mengambil satu kertas origami yang tadi belum aku bentuk kalo satunya sudah kubentuk jadi seekor burung.

Saat aku tengah fokus dengan kertas origami, ada suara seseorang yang sangat familiar memanggil namaku.

"Oh hai (name)-san!"

"Eh kalian?"

***

Masih ada lanjutannya👉👉douzo

Continue Reading

You'll Also Like

415K 568 4
21+
184K 6.3K 42
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah Cerita ini end tanpa revisi jadi ga u...
123K 2.4K 8
slow up ‼️
873K 69.3K 51
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...