NAVYA || TERBIT

由 admla_

6.4M 574K 70.1K

•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO... 更多

PROLOG
BAB 01: NAVYA
BAB 02: NAVYA
BAB 03: NAVYA
BAB 04: NAVYA
BAB 05: NAVYA
BAB 06: NAVYA
BAB 07: NAVYA
BAB 08: NAVYA
ROOM CHAT
BAB 09: NAVYA
VISUAL NAVYA
BAB 10: NAVYA
BAB 11: NAVYA
BAB 12: NAVYA
BAB 13: NAVYA
BAB 14: NAVYA
BAB 15: NAVYA
BAB 16: NAVYA
BAB 17: NAVYA
BAB:18 NAVYA
BAB 19: NAVYA
BAB 20: NAVYA
BAB 21: NAVYA
BAB 22: NAVYA
BAB 23: NAVYA
BAB 24: NAVYA
BAB 25: NAVYA
BAB 26: NAVYA
BAB 28: NAVYA (RC)
BAB 29: NAVYA
BAB 30:NAVYA
BAB 31: NAVYA
BAB 32: NAVYA
BAB 33: NAVYA
BAB 34: NAVYA
BAB 35: NAVYA
BAB 36: NAVYA
BAB 37: NAVYA
BAB 38: NAVYA
BAB 39: NAVYA
BAB 40: NAVYA
BAB 41: NAVYA
BAB 42: NAVYA
BAB 43: NAVYA
BAB 44: NAVYA
BAB 45: NAVYA
BAB 46: NAVYA
BAB 47: NAVYA
BAB 48: NAVYA
BAB 49: NAVYA
BAB 50: NAVYA
BAB 51: NAVYA
BAB 52: NAVYA
BAB 53: NAVYA
BAB 54: NAVYA
BAB 56: NAVYA
BAB 55: NAVYA
BAB 57: NAVYA
BAB 58: NAVYA
BAB 59: NAVYA
BAB 60: NAVYA
BAB 61: NAVYA
BAB 62: NAVYA
BAB 64: NAVYA
BAB 65: NAVYA
BAB 66: NAVYA
BAB 67: NAVYA
BAB 68: NAVYA
NEW STORY!
VOTE COVER
BANNER PO NAVYA

BAB 63: NAVYA

63.1K 5.8K 290
由 admla_

Happy reading!
.
.
.

Malam ini Regal dan Bastian berada di markas utama, kedua pria itu datang ke markas karna ingin menemui Darell atau yang memegang kendali komunikasi di markas utama. Regal menatap sekitar markas, dia heran kemana semua orang. Tidak biasanya markas sepi, Regal menepuk pundak Bastian yang menghentikan langkah pria itu.

Bastian menatap kearah Regal. "Kenapa?" tanya Bastian.

"Lo ngerasa aneh nggak sih? Masa markas sepi banget," ucap Regal.

"Mungkin mereka pada jalanin misi," kata Bastian.

Regal mengangguk pelan. Ada benarnya juga, mungkin saja pada sibuk. Keduanya pun kembali berjalan menuju ruangan komunikasi, dimana Darell berada disana untuk memantau setiap pergerakan para agen rahasia yang menjalankan misi.

Keduanya masuk ke dalam ruangan tersebut, dan yeah, Darell ada disana bersama dengan Chyntia. Regal dan Bastian pun menyamperin keduanya.

"Rell," panggil Bastian.

Darell menatap kearah sumber suara yang memanggil namanya. Pria itu tersenyum tipis melihat kedatangan anggota inti Devil's Angel. "Lo berdua, kenapa kesini?" tanya Darell.

"Kita mau tanya deh. Tadi gue sama Babas lihat berita ada kasus pembunuhan berantai, dan katanya pelakunya buronan yang udah di cari selama 2 tahun. Apa dia ada hubungannya sama Kevin? Atau mungkin patnernya?" Regal dan Bastian penasaran dengan berita yang mereka lihat.

Chyntia melirik kearah ketiga pria itu. "Kalian emang nggak tau? kasusnya Kevin belum benar-benar selesai. Belum lama ini kita dapet laporan, bahwa ternyata Kevin mempunyai kembaran. Dan kembaran dia nggak tau dimana," celetuk Chyntia.

Bola mata Regal dan Bastian melotot terkejut. Jelas terkejut, karna mereka tidak tau kalau Kevin mempunyai kembaran. "Bentar, terus yang ambil misinya siapa? Kenapa nggak suruh gue sama anak-anak aja," kata Bastian.

Darell dan Chyntia menggelengkan kepala. "Jendral nggak izinin, katanya biar team A aja. Harusnya ini misi buat Avya, tapi dia baru aja melahirkan dan nggak mungkin ambil alih misi ini," ucap Darell.

Regal menghela napas panjang. "Ah, elah. Padahal gue berharap misinya biar gue sama teman-teman aja yang ambil. Biar gue cabut kuliah, capek banget kuliah," ngeluh Regal dengan kuliahnya yang sangat padat. Pria itu selalu bilang kalau kangen masa-masa SMA.

Mendengar hal itu Darell menyentil kening Regal. "Bodoh, orang-orang pada pengen kuliah, lah, lo? Dikasih kuliah yang bagus, nggak perlu mikir biaya karna dapet beasiswa, ini malah ngeluh!" ketus Darell. Regal hanya terkekeh pelan.

Bastian terdiam sebentar, sebenarnya ada hal lain juga yang ingin dia tanyakan. Namun, Bastian sedikit malu untuk menanyakan hal tersebut. "By the way, Aca ikut serta dalam misi itu ya?" celetuk Bastian yang tidak peduli dengan rasa malunya. Dia begitu sangat penasaran dengan gadis yang selama ini membuatnya kepikiran.

"Iya. Lo pacaran sama Aca, kan?" ledek Darell dengan menaik-turunkan alisnya.

"A--apaan sih, orang cuman temen," gugup Bastian.

Darell dan Chyntia terkekeh pelan. "Kayaknya lo nggak nice try deh, Aca suka sama lo," ceplos Darell yang membuat Chyntia melotot. Wanita itu menyenggol lengan Darell yang membuat pria itu sadar, bahwa dia sudah keceplosan tentang perasaan Bianca a.k.a Aca.

Mendengar hal itu membuat Bastian salah tingkah, dia sebenarnya juga sudah menduga bahwa Bianca menyukainya, namun pria itu tidak mau terlalu kepedean. Regal yang melihat sahabatnya salah tingkah pun mempunyai ide jahil.

"Bas ada Aca tuh," kata Regal yang membuat Bastian spontan merapihkan rambutnya.

Mereka bertiga tertawa melihat tingkah Bastian, mendengar tawaan ketiga temannya membuat Bastian kesal. Dia baru sadar kalau dirinya sedang dijahili. Dengan kesal Bastian menggeplak kepala Regal dengan kencang. "Sialan lo," ketus Bastian. Regal hanya tertawa saja.

Sedangkan di tempat lain Farhan yang tengah menemani anaknya bermain, dan Letta yang sibuk masak untuk makan malam. Jena yang sudah bisa merangkak menghampiri sang papa yang tengah mengambil mainan anak perempuan itu. Farhan melirik kearah anaknya.

"Kenapa Jena?" tanya Farhan dengan membawa anaknya ke dalam gendongan dia.

Bayi perempuan itu menyenderkan kepalanya di pundak sang papa. "Jena ngantuk? belum mimi asi ya?" sambung Farhan dengan mengelus punggung putrinya.

Dari arah dapur Letta berjalan menghampiri suaminya. "Han ayo makan, sini biar Jena sama aku dulu," kata Letta dengan mengambil alih putri mereka.

Namun, Jena seperti menolak. Bayi perempuan itu menangis yang seakan-akan tidak mau jauh dari papanya. Dengan cepat Farhan menenangkan anaknya. "Anak cantik, princessnya papa sama mama nggak boleh nangis. Jena sayang," ucap Farhan dengan mengecup pipi Jena.

Tangan Letta mengelus kepala Jena lembut. "Nggak mau jauh dari papa ya, nak?" Farhan tersenyum tipis. "Yaudah, ayo makan. Gapapa Jena sama aku, tapi kamu suapin aku makan ya hahaha," ujar Farhan yang diakhiri dengan tertawa.

Letta mengulumkan senyumannya dan mengangguk. Mereka pun berjalan menuju ruang makan untuk makan malam bersama. Walaupun tinggal di rumah minimalis, tapi bagi Farhan dan Letta sudah jauh dari cukup. Apalagi sekarang putri mereka sudah lahir dan mengisi rumah mereka dengan setiap tangisan Jena.

Skip pagi....

Samuel sudah siap dengan pakaian kampusnya, pagi ini dia ada kelas pagi. Dan saat ingin keluar dari kamar untuk sarapan, Samuel melihat buku diary milik istrinya yang ada diatas meja belajar mereka. Melihat itu membuat Samuel penasaran, terkadang dia suka lihat Navya menulis didalam buku itu.

Namun, Navya tidak pernah mengizinkan siapapun untuk membacanya. Termasuk, dia sendiri. Samuel mengambil buku yang bersampul hitam, dengan hiasan stiker kupu-kupu. "Ambil jangan? Gue penasaran sama apa yang dia tulis selama ini," gumam Samuel pada dirinya sendiri.

"Ambil aja deh." Dengan cepat Samuel memasuki buku tersebut ke dalam tasnya. "Aku pinjam buku kamu ya sayang," ucap Samuel yang seakan-akan berbicara kepada Navya.

Samuel pun keluar dari kamar. Navya yang sudah pergi duluan ke bawah karna menjemur putri mereka di pagi hari, dan dilanjut memandikan Agnes yang dibantu oleh mama kandung Navya yang hingga sekarang masih menginap. Samuel pun memasuki lift, dan didalam lift ia membalaskan pesan-pesan dari sahabatnya.

Pintu lift pun terbuka dan Samuel keluar dari lift, ia melangkah menuju ruang makan yang dimana Navya tengah menyiapkan sarapan dengan Agnes yang ada di gendongannya. Agnes yang baru selesai mandi, namun anak itu menangis tidak ingin tidur ketika Navya akan memberikan asi.

Melihat istrinya sedang menyiapkan sarapan Samuel pun tersenyum. Pria itu melangkah kearah Navya, dan langsung memeluk wanita itu dari belakang yang membuat Navya tersentak kaget.

"Good morning babe," bisik Samuel lembut.

"Morning, lepas dulu," ucap Navya yang kesusahan karna Samuel memeluknya dengan keadaan dia menggendong bayi.

Cup

Samuel mencium bibir Navya sekilas dan membuat wanita itu terkejut. Samuel duduk di salah satu kursi yang ada dihadapan istrinya.

Navya menatap datar sang suami yang main nyosor dan nggak tau tempat. "Enggak malu ihh ada bibi juga," ucap Navya kepada Samuel.

Kening Samuel mengerut. "Gapapa, kan, bi?" tanya Samuel dengan menatap Bi Ira.

Bi Ira mengangguk pelan. "Gapapa kok, bibi maklumi hehehe," kekeh bi Ira.

Samuel tersenyum tipis. Pandangannya kepada Agnes yang menyembunyikan kepala di dada istrinya. "Nesa tidur?" 

Navya menatap kearah anaknya, dia menggelengkan kepalanya ketika tau sang anak tertidur sebelum minum asi. "Iya, tadi dia nangis nggak mau dikasih asi. Sekarang malah tidur, dasar Nesa," ujar Navya.

"Yaudah, buat jatah aku aja nanti malem," ceplos Samuel.

Tukk

Navya memukul tangan suaminya dengan sendok. "Mesum dasar, udah punya anak juga!" ketus Navya yang heran dengan sikap Samuel.

"Iya sayang, bercanda." Samuel pun memilih melanjutkan sarapannya, dia takut terlambat berangkat ke kampus dan kena amukan sang dosen.

"Kamu jangan bolos lagi ya Sam! Kamu udah kuliah sekarang! Aku nggak mau punya suami bego," ujar Navya dengan menuangkan air ke dalam gelas.

Samuel hanya cengengesan saja. "Nggak janji," gumam Samuel. Tidak berani ngomong langsung pasti nanti di suruh tidur diluar sama Navya.

Navya menatap mata Samuel dengan penuh selidik. "Tadi kamu ngomong apa?" tanya Navya dengan menyipitkan matanya.

"N--nggak kok sayang, salah denger kali kamu," gugup Samuel yang takut ketahuan.

Dia hanya mengangguk pelan dan kembali makan makanannya itu. Samuel membuka ponsel dan melihat jam disana, setelah melihat jam pria itu memasuki kembali ke dalam saku celana.

Dengan cepat Samuel menghabiskan sarapan, hanya ada keheningan di antara kami berdua, Navya yang sibuk makan dan sama sekali tidak terganggu sedikit pun.

🍂🍂🍂🍂

Mobil sport hitam memasuki kawasan kampus elite, dan mobil tersebut berhenti di parkiran yang sangat ramai. Banyak pasang mata yang menatap kearah sebuah mobil sport hitam, mereka sudah bisa menebak siapa yang datang.

Samuel turun dari mobilnya dengan kacamata hitam yang berteger diatas hidung mancungnya. Pria itu melepaskan kacamatanya yang membuat para kaum hawa menjerit melihat kedatangan seorang pria tampan.

Siapa yang tidak mengenal Samuel? Hampir satu kampus kenal dengannya. Karna Samuel adalah donatur besar di kampus tempatnya menuntut ilmu. Samuel melewati koridor kampus yang ramai dengan para kaum perempuan. Ketika Samuel lewat banyak bisik-bisik tentang pria itu.

Samuel kok ganteng banget sih

Kak samuel muka datar aja cakep

Apalagi senyum ye?

Dia senyum cuman sama istrinya aja

Hah istri? Dia udah nikah?

Udah, udah punya anak malah

Cih, pasti bukan anaknya samuel

Nah iya tuh, pasti cuman ngaku aja

Biasalah jalang

Semoga selamat kalian berdua

Gua ga ikutan

Samuel menghentikan langkahnya saat mendengar dua gadis yang mengatakan bahwa istrinya seorang jalang. Samuel berjalan kearah dua gadis itu, koridor yang tadinya ramai sekarang menjadi sangat hening. Mereka tidak ada yang berani membuka suaranya.

Auranya berubah menjadi menyeramkan. Pertanda, bahwa ketua gang Devil's Angel akan mengamuk.

Kini Samuel berada di hadapan dua gadis itu, ia menatap mereka dengan tatapan tajam. "Ulang perkataan kalian tentang istri gue!" 

Kedua gadis itu hanya diam dan sudah mulai ketakutan.

Brakkk

Samuel menendang tong sampah dengan kencang. "ULANG KATA-KATA LO BANGSAT!" Bentak Samuel dengan tajam. Pria itu menatap tajam kedua gadis yang sudah gemeteran karna Samuel bentak didepan umum.

Glek

Mereka menelan ludahnya dengan kasar saat Samuel membentak mereka.

Samuel menarik kedua rambut gadis itu dengan kuat. "Kalo lo nggak tau apa-apa tentang istri gue, mending lo berdua diam! Dan tutup mulut sampah lo itu, karna gue sekalinya udah benci sama orang nggak akan segan-segan bakal nebas kepalanya, mau lo perempuan sekali pun!" Tegas Samuel dengan tajam dan penuh penekanan.

Pria itu langsung menghempaskan tubuh kedua gadis itu ke lantai dengan kasar. Ia menatap sekeliling koridor. "DENGER BAIK-BAIK! SATU ORANG PUN YANG BERANI NGEHINA ISTRI GUE, MAKA SIAP-SIAP AJAL LO AKAN GUE JEMPUT DETIK ITU JUGA!" Teriak Samuel dengan sangat lantang. Mereka yang ada di koridor hanya mengangguk patah saja.

Samuel langsung pergi dari koridor dan sekarang Samuel kehilangan mood untuk dirinya kuliah. Samuel pun memilih untuk pergi ke belakang kampus untuk menenangkan pikirannya itu. Di taman belakang Samuel duduk di bawah pohon. Pria itu mengeluarkan buku diary milik istrinya, Samuel membuka halaman pertama dimana tentang diri Navya disana.

Samuel membaca biodata tentang istrinya, bola matanya terbelalak melihat satu tulisan yang menarik perhatiannya. Pria itu menepuk jidatnya.

"Anjir bisa-bisanya gue lupa," gumam Samuel yang langsung menutup buku diary milik Navya.

Pria itu kembali bangkit dan memasuki buku nya ke dalam tas, Samuel berlari dengan cepat untuk mencari para sahabatnya yang ada di kelas.

Di dalam kelas Sean, Farhan, dan Megan sudah pada datang. Ketiganya sejak tadi menunggu Samuel datang, namun tidak kunjung datang. Regal dan Bastian? Mereka beda jurusan dengan para sahabatnya. Tadinya kedua pria itu pun berbeda kampus, namun mereka kembali pindah dengan kampus yang sama.

Megan menatap kedua temannya. "Sam belum dateng?" Farhan dan Sean menaikkan bahu.

Mereka juga tidak tau kalau Samuel sudah datang apa belum, karna sejak tadi mereka berada didalam kelas saja. 

Brakk

Satu kelas terkejut karna tiba-tiba ada yang membuka pintu dengan kasar. Dan pelakunya adalah Samuel yang dateng dengan terburu-buru. "WOY! GUE BUTUH BANTUAN LO SEMUA, SEKARANG!!!" pekik Samuel yang tidak ada jeda untuknya menarik napas sebentar.

🍂🍂🍂🍂🍂

Di tempat lain Navya tengah bersantai diatas kasur setelah memberikan Agnes asi dan kembali menidurkan anaknya. Wanita memilih untuk bersantai sambil bermain ponselnya, setelah Agnes lahir, dia jadi jarang untuk main hp. 

Bahkan terkadang tidak ada waktu sama sekali untuk istirahat. Agnes yang terkadang susah untuk tidur, ditambah bayi itu suka sekali menangis setiap detik, menit, dan jam. Apalagi kalau ditinggal sebentar doang.

Ting

+628812********
Datang ke taman bunga **** sekarang!
Atau lu mau samuel mati sekarang juga

Bola mata Navya terbelalak melihat isi pesan tersebut. Navya turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi untuk berganti baju. Ia mengganti dengan dress, ia tidak peduli dengan tampilannya mau bagus atau tidak. Karna yang Navya pikirkan tentang suaminya, dan siapa yang mengirimkan pesan tersebut kepadanya?

Setelah selesai Navya langsung keluar dari toilet dan memasuki ponsel dan dompetnya ke dalam tas. Navya menatap kearah Agnes, sekarang dirinya bimbang harus membawa Agnes atau tidak kesana.

"Semoga nggak ada apa-apa," gumam Navya dengan menggendong Agnes yang masih tertidur.

Navya keluar dari dalam kamarnya dan masuk ke dalam lift. Wanita itu melirik kearah Agnes yang masih tertidur dengan pulas, Navya mencium kening putrinya dengan lembut. Pintu lift terbuka dan Navya pun keluar dari dalam lift, langkahnya keluar dari dalam mansion dan mencari supir pribadi Samuel.

Di post satpam supir pribadi Samuel duduk disana. Navya menghampiri supirnya. "Pak bisa anterin aku ke taman bunga ****" ucap Navya kepada sang supir.

Mereka terkaget melihat majikan mereka yang keluar. "Eh nyonya, boleh kok, mari saya antar kesana," ucap Mang Ujang dengan sopan.

Navya tersenyum simpul dan mengikuti langkah supir pribadi Samuel. Sebelum itu Navya mengambil stroller untuk Agnes nanti, strollernya di masukin ke dalam bagasi mobil. Navya masuk ke dalam mobil dengan hati-hati. Tidak lama mang Ujang pun masuk dan menjalankan mobilnya menuju alamat yang dirinya kasih tadi.

Agnes yang merasa tidurnya tidak nyaman pun menangis, Navya yang mendengar Agnes menangis langsung menenangkan anaknya dengan cara menepuk-nepuk pantat bayi itu.

"Sstttt gak nyaman ya? Maaf ya sayang," bisik Navya lembut dengan mengelus kepala Agnes.

Tidak lama kemudian Agnes kembali tenang dan tidur. Navya mengulumkan senyumannya, dia berharap tidak ada sesuatu yang terjadi. Ia merasa ada yang janggal.

25 menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di taman yang dia tuju. Navya menatap sekitar dari dalam mobil, taman yang sangat sepi seperti tidak ada orang sama sekali disana.

Mang Ujang melirik kearah majikannya. "Sudah sampai nyonya."

Navya mengangguk pelan. "Tolong turunin strollernya Agnes ya mang," ujar Navya.

Dirinya keluar dari dalam mobil dan melihat mang Ujang yang menuruni stroller milik Agnes. Saat strollernya sudah di turunkan oleh mang ujang. Navya tersenyum manis. "Makasih ya, mang Ujang boleh pulang sekarang." Sang supir pun mengangguk, dia tidak berani berucap apa-apa. Kalau disuruh pulang akan menurut saja, tidak mau membuat masalah.

Navya meletakkan putrinya ke dalam stroller. Navya menatap sekitar taman yang benar-benar sepi tidak ada orang, ia merasa aneh. Ada sesuatu yang menjanggal. Navya membuka ponselnya, dan ternyata ada pesan dari orang misterius itu.

+628812*********
Kalo lu udah sampai, jalan ke arah timur dan disitu.

Navya kembali memasuki ponselnya ke dalam tas, Navya mendorong stroller Agnes menuju taman bagian timur itu. Disana benar-benar sangat sepi tanpa ada adanya orang satu pun. Bahkan anak kecil pun tidak ada disana, biasanya akan ada banyak anak kecil di taman seperti ini.

Navya terus berjalan menuju taman bagian timur, saat di pertengahan tiba-tiba ada yang menutup mata Navya dan membuat dirinya kaget. "SIAPA LO? JANGAN MACEM-MACEM YA!" sentak Navya tajam.

Mengingat dia datang kesini bersama anaknya pun terkejut mendengar suara tangisan Agnes. "Lo apain anak gue? Jangan berani lo sakitin anak gue!" tegas Navya yang terus berusaha berontak dari orang yang menahan tubuhnya.

"Diam atau gue bunuh lo!" bisiknya tepat ditelinga Navya.

Navya terdiam. "Jangan berani macem-macem lo!"

Orang itu hanya diam dan menuntun Navya berjalan ke suatu tempat, Agnes? Entahlah anak itu dibawa kemana oleh seseorang. Dan semakin lama suara tangisan Agnes semakin menjauh dari pendengar Navya, dia menjadi panik takut anaknya di apa-apain.

"Please, jangan buat macem-macem," lirih Navya.

Saat sudah sampai di tempat itu mereka berhenti, Navya merasakan dirinya tidak berjalan kembali. "Ini dimana? Dan dimana Agnes," bingungnya. Navya benar-benar merasa tidak bergerak lagi dan tidak mendengar suara putrinya.

"Hitungan ketiga lo boleh buka mata."

Satu

Dua

Tiga...

Navya membuka matanya secara perlahan dan melihat ada sebuah meja yang sudah dekor dengan rapih dan cantik. Navya sama sekali tidak mengerti dengan ini semua, ia menatap kearah samping tidak menemukan siapapun itu.

Dirinya teringat oleh Agnes anaknya. "AGNES DIMANA? SIAPAPUN KAMU, TOLONG KEMBALIKAN AGNES!" pekik Navya dengan histeris karna tidak melihat keberadaan stroller anaknya.

Navya meneteskan airmata mata dan menatap kanan kiri yang sama sekali tidak ada orang. Navya berjongkok di tanah dan menundukkan kepalanya, ia menangis karena sekarang Agnes tidak ada di sampingnya. "Hikss, kembalikan anak aku..." isak Navya.

Dorrrrrr

Navya terlonjak kaget mendengar suara tembakan.

"Happy birthday to you."

"Happy birthday to you."

"Happy birthday, happy birthday."

"Happy birthday to you."

Navya terkejut mendengar suara seseorang yang menyanyi lagu ulang tahun. Wanita itu berdiri dan menutup mulutnya dengan tidak percaya, keluarga, teman sekolah, guru, para sahabatnya sudah ada disana.

Samuel datang dengan membawa sebuah cake ulang tahun, pria itu tersenyum manis kepada istrinya yang masih dalam mode kaget. "Happy birthday sayang," celetuk Samuel dengan lembut.

Senyuman Navya tidak dapat ditahan. Dia mengelap sudut airmatanya. "Kamu tau?" tanya Navya yang padahal dia sendiri tidak ingat jika hari ini adalah, hari ulang tahunnya yang ke delapan belas tahun.

"Iya, ayo tiup, tapi buat keinginan dulu ya," kata Samuel seraya memberikan sebuah kode kepada Navya agar meniup lilin.

Navya melipatkan kedua tangannya dan membuat keinginan di umurnya yang sekarang tujuh belas tahun ini.

Pyuhhh

"SELAMAT ULANG TAHUN NAVYA!" Teriak mereka dengan kompak.

Navya tersenyum manis. "Terimakasih semua," ungkap Navya yang tidak bisa berkata-kata. 

Samuel memeluk tubuh istrinya dengan erat. "Selamat ulang tahun my queen, semoga apa yang kamu inginkan tercapai ya? Jadi perempuan yang lebih baik lagi nanti, makin rajin, makin cantik, dan semakin sayang sama aku, dan Agnes ya." Navya menutup mulut Samuel saat pria itu ingin berbicara lagi.

"Makasih ya, tapi kamu bawel juga ya," kata Navya dengan terkekeh.

Cup

Samuel mencium kening istrinya dengan lembut. "Iya sayang."

Sean dkk menghampiri mereka, Mila datang memeluk tubuh sahabatnya. Dia juga ingat ulang tahun sahabatnya, awal Mila ingin memberikan kejutan sendiri untuk Navya. Namun, ternyata Samuel dkk sudah merencanakan kejutan busat sang sahabat.  "Happy birthday cayang, harapan dan do'a gue buat lo sama kayak tahun lalu. Semoga semakin baik, cantik, dan semoga lo selalu bahagia, Nay. Kebahagiaan lo adalah, kebahagiaan buat gue juga," tutur Mila lembut.

Navya mengeratkan pelukannya. "Makasih Mila..."

"Happy brithday Navya, semoga yang di semogakan tercapai ya, and cepet kasih adik buat Agnes hahaha," kekeh Vana.

"Happy birthday Navya," timpal Clara.

Nay tersenyum manis kepada kedua gadis itu.  "Makasih ya, gue terharu banget sama kejutan yang kalian buat. Sayang banget sama kalian pokoknya!" Navya memeluk para teman-temannya.

Farhan menghampiri Navya. "Happy birthday ya, dapet salam juga dari Letta," celetuk Farhan yang memberikan salam dari istrinya untuk Navya. Pria itu memang tidak mengajak istrinya karna anak mereka sedang rewel. Navya mengangguk pelan.

--------

YUHU AKU KEMBALI NIHH

ASIK MAMA NAVYA ULANG TAHUN GUYS🤪 HAHAHA


Buat kalian yang tunggu Navya versi novel, yuk ikutan PO dari tanggal 30 November-14 Desember. Temuin keseruan disana, karna banyak extra chap yang tidak aku masukan ke dalam wattpad. Termasuk, 'Papa kandung' dari Regal, dan masih banyak keseruan lainnya.

Tunggu apa lagi? Kalian bisa langsung pesan ke @tokotmindo atau @novely.young ya! Bisa lewat shopee, tokopedia, atau bahkan WA.

Yuk, chek out sekarang🤗❤

Jangan lupa follow:

@ameliandhra
@wp.ayananadheera
@navyabeatarisa_
@samuelnarendra_
@gal.hrnndz
@ccmla_z
@seanmlvn_
@bastiancromwell
@farhan_snjya
@arlettanica_
@gang_devilsangel

See you next part!

繼續閱讀

You'll Also Like

9.5K 6.3K 31
PART LENGKAP SUDAH REVISI ≪•◦ ❈ ◦•≫ Terkadang, menyembunyikan sesuatu termasuk perkara yang susah. Banyak yang harus ditanggung di balik semua hal t...
BAD 由 what'sup!!

青少年小說

132K 10.1K 40
"Oh tuhan ku cinta dia, ku sayang dia,rindu dia, dia nya engga...."Lisa nyanyi tidak jelas karena saat main ToD dia kalah dan dia memilih tantangan,m...
2.9M 208K 51
Apapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terim...
1.9M 92.2K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...