40. Sahabat atau lebih dari Sahabat?

4.2K 401 47
                                    

Zee menuruni tangga rumahnya sambil bersenandung, Zee menyeringai ketika melihat kakak-nya, Rey sedang duduk santai di ruang keluarga sambil memakan cemilan, dia mendekati Rey dengan mengendap-endap.

"Reyy~~" Rey menengok ke belakang namun tak mendapatkan siapa-siapa, dia mengedihkan bahunya lalu kembali memakan cemilannya.

Zee yang bersembunyi di balik sofa terkekeh kecil. Dia kembali mencolek bahu Rey. "Reyy~~" panggilnya dengan suara pelan terdengar horor.

Rey kembali menengok. Dia mengusap kedua lengannya. "Ck, siapa? Gausah bercanda bang Ken." Rey kembali fokus dengan cemilannya.

Zee menutup mulutnya, wajahnya sudah memerah karena menahan tawa.

"Rey~ Aku dibelakangmu~~"

"Stop jangan ganggu gue!"

Zee kembali berulah, dia menyentuh punggung leher Rey dan meniupnya dan saat Rey hendak menengok, Zee dengan cepat kembali bersembunyi di balik sofa.

"Woii! Elah, siapa sih? Keluar lo kalo setan. Eh keluar kalo setan, maksud gue tunjukin diri lo kalo setan--astaga gue ngomong apa sih?" Rey mengacak-acakan rambutnya dengan gusar.

"BAHH!"

"EH AYAM BEGO!" Rey menyentuh dadanya yang berdetak kencang akibat terkejut. Dia menatap Zee dengen kesal, sedangakan yang ditatap malah terkekeh ngakak.

"Zee!!" Zee menatap Rey namun masih terkekeh. "Ck, Zee!"

"Apa?" Jawab Zee sedikit meredakan tawannya.

"Kaget TAUKK!" Teriak Rey.

Zee menutup kedua telingannya. "Hey!" Rey hanya memutar bola matanya malas. "Kak Rey gak sekolah?" Tanya Zee.

Rey menggeleng. "Tidak! Kakak 'kan mau nemenin kamu kemo."

"Alasan, bilang aja males sekolah."

"Buset dek negatif thinking banget sih," katanya mengusap-usap dadanya. "Udah siap?" Tanya Rey dibalas anggukan oleh Zee.

"Yuk."

-ZEE-

Disisi lain, seorang cowok yang bernama lengkap Alexander Wildan Adithama sedang duduk di kursi kantin sendirian sambil menatap kesal pada ponselnya.

"Ck, kok Zee gak bales chat gue sih? Dia kemana jug? Kok gak sekolah?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Mata Alex membulat. "Apa jangan-jangan Zee lagi berduaan sama si kucrut bontet lagi?"

"Siapa kucrut bontet?" Alex menoleh kemudian memutar bola matanya malas.

Mau apa lagi ini blender rusak?

"Lex gue nanya loh." Kesal orang itu. "Alex! Siapa kucrut bontet?" Tanya orang itu sekali lagi.

Alex mendengus. "Kepo banget anjir." Jawaban Alex membuat orang itu semakin kesal, dia melilitkan tangannya di lengan milik Alex dan menyandarkan kepalanya pada bahu Alex.

Alex menatap orang itu emosi lalu dengan cepat menghempaskan tangan orang itu. "Lo sinting ya?Jangan deket-deket njir takut banget gue." Orang itu kembali melakukannya.

"Wehh Blenderr! Jauh-jauh lo anjir!" Blandie mengerucutkan bibirnya saat Alex berdiri menjauh darinya.

"Tega banget sih." Ucap Blandie.

"Pergi sana, gak sudi gue liat muka lo."

"Jahat! Padahal gue cantik loh." Blandie memasang wajah sedih tapi malah membuat Alex semakin jijik.

"Dih!! Kemana-mana cantikan juga Zee." Ucapan Alex berhasil membuat Blandie emosi.

"Apa bagusnya Zee sih? Body-nya juga tepos, bibirnya juga biasa aja! Mending gue. Gue udah cantik, bodygoals, bibir cipokable!" Alex melongo. "Oh apa jangan-jangan lo dibayar sama Zee ya? Semalam berapa? Servisnya enak gak? Murahan juga si Zee--"

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now