18. Zee di Sandera

9.1K 629 33
                                    

Nara menatap putrinya yang sedang memasukan buku-buku ke dalam tas sekolahnya.

"Kamu yakin mau masuk sekolah sayang?"

Nara khawatir terjadi apa-apa di sekolah nanti, soalnya Zee masih terlihat sedikit pucat, namun Zee memaksa untuk kesekolah.

Zee mengangguk. "Iya mommy-ku sayang, Zee juga bosan di rumah terus."

Nara menghembuskan nafasnya. "Okay, tapi jangan sampai kecapekan ya." Nara menatap Rey. "Kamu, jagain Adik kamu baik-baik!" Perintah Nara dibalas anggukan oleh Rey.

"Iya bun tenang aja, Rey bakal jagain Zee." Ucap Rey mantap.

"Yuk dek."

"Mommy, Zee sama kak Rey berangkat dulu ya, Bye!" Zee mengecup pipi Nara, Rey melakukan hal yang sama.

30 menit Rey dan Zee sampai di pekarangan sekolah, Rey memarkirkan motornya di parkiran khusus Vandalas dan membantu Zee untuk turun.

"Ayo." Rey menggandeng tangan Zeedan menuntunnya menuju kelas.

"Jangan lupa minum obatnya ya, Dek. Kalau pusing call me." Ucap Rey ketika telah sampai didepan kelas Zee.

Zee mengangguk. "Iya Kakak, mana oreo Zee." Rey membuka tasnya dan mengeluarkan 2 bungkus oreo dan 3 susu kotak vanila lalu diberikan pada Zee.

"Kakak ke kelas dulu ya," Rey mengecup kening Zee. "Jangan lupa minum obatnya!" Peringat Rey dibalas anggukan okeh Zee.

"Bye!" Zee memasuki kelas, dilihatnya Alex sudah duduk di tempatnya dan menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

Alex tidur kah?

Zee mendudukan pantatnya di kursinya dan menatap Alex sambil meminum susu kotaknya.

Alex mengangkat kepalanya dan mengerjapkan matanya, Ia melihat seisi kelas yang mulai ramai sampai pandangannya berhenti pada Zee yang sedang menatapnya.

"Morning Alex!" Sapa Zee.

"Eh Zee, baru sampai?" Tanya Alex.

Zee mengangguk dan memberikan satu susu kotaknya pada Alex. "Buat Alex, biar semangat." Senyum Zee.

"Makasih," Alex membukanya dan langsung meminum susu itu.

-ZEE-

Rey mengeraskan rahangnya saat melihat pesan yang masuk dalam ponselnya.

Markonah

Woyy muka sempak busuk! Sini lo kalo berani, lawan kita! Gue tunggu lo di lapangan!

"Babi!" Umpat Rey membuat teman-temannya kaget. "Cari gara-gara mulu dah heran gue."

"Kenapa bos?" Tanya Kenneth.

"Marko lagi tuh pasti." Tebak Vian.

"Si Markonah cari masalah mulu, dia bilang muka kita sempak busuk." Kesal Rey.

"Setan emang! Ganteng gini dikatain sempak busuk, hajar gak bos?" Tanya Alex.

"Hajarlah, hajar!" Jawab Rey semangat.

"Yess baku hantam lagi!" Seru Edgar semangat.

"Yeh sih juminten, giliran baku hantam aja semangat, coba kalau belajar, mana ada dia semangat." Cibir Rayhan.

"Sayur pare buah tomat, i don't care bodoamat!" Balas Edgar.

"Wah lu ngecopas pantunnya sih Eca lu."

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now