21. Pasar Malam

7.2K 585 19
                                    

"Alex, udah lama?" Tanya Zee yang keluar dengan menggunakan masker dan kacamata untuk menutupi wajahnya lalu menaiki motor Alex.

"Baru aja. Lo gak malu kan naik motor gue?" Tanya Alex. Ingatkan motor yang selalu Alex bawah, ya motor matic kesayangannya.

"Enggak kok, emang kenapa?"

"Siapa tau aja lo naik motor kek gini."

"Enggak kok, Zee lebih suka naik motor kayak gini, ketimbang naik motor yang susah dinaikin kayak motornya Kak Rey." Ucapnya membuat Alex tersenyum.

"Yaudah nih pake helmnya." Alex memberikan helmnya pada Zee.

"Kita mau kemana, Alex?" Tanya Zee sambil memeluk Alex dari belakang. Alex tersentak, dia mencoba menetralkan jantungnya yang berpacu kencang.

"E-entar juga tau." Zee mangut mangut.

Setelah 24 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai tempat tujuan, Zee turun dari motor dengan mata yang berbinar.

"Wow pasar malam!" Serunya girang.

"Zee," Panggil Alex.

Zee menengok. "Ya?"

"Helmnya mau di pake terus?" Zee menepuk dahinya dan berjalan mendekati Alex lalu melepaskannya helmnya dan memberikannya pada Alex.

"Ayo!" Alex mengenggam tangan Zee memasuki pasar malam.

"Ih Alex kita beli itu dulu." Zee menunjuk salah satu permen kapas, Alex mengangguk dan menuju kesitu.

"Zee mau yang warna ungu sama biru." Penjual itu mengangguk lalu mengambilkan permen kapas warna ungu dan biru untuk Zee. "Thank you, uncle!"

Zee menatap Alex. "Alex mau?" Alex mengangguk, pasti Zee akan menyuapinya, "Yaudah beli aja sana."

Salah nih gue terlalu berharap.

"Gak jadi deh," ucap Alex, Zee hanya mangut-mangut.

"Ayo kesana Alex!" Zee menarik tangan Alex.

"Kalian hanya mempunyai 3 kesempatan untuk menjatuhkan botol tersebut." Ucap penjaga stand tersebut, Alex mengangguk mengerti.

Zee manatap harap pada Alex yang mulai membidik target tersebut.

TAK

Tepat sasaran dalam satu kali tembakan, Zee melompat girang sedangkan penjaga stand melongo karena tembakan Alex mengenai sasaran dan juga menjatuhkan barang barang yang lainnya.

"Yey! Mana hadiahnya uncle?" Tanya Zee semangat. Penjaga stand tersebut tersadar dari lamunannya.

"Mbaknya mau yang mana?" Tanya penjaga stand sambil menunjuk ke rak boneka.

"Ehm....itu!"

Zee menunjuk boneka yang sangat besar, penjaga stand itu mengangguk dia mengambilnya lalu memberikannya pada Zee, Zee menerimanya dengan semangat.

"Itu besar banget Zee, lo yakin mau peluk terus? Gak capek?" Tanya Alex sambil menatap gadis di sampingnya yang sedang menggendong boneka besar.

"Enggak apa-apa kok Alex, ini gak berat loh ini ringan banget malah." Ucapnya sambil memeluk erat boneka tersebut, Alex menghembuskan nafasnya pasrah lalu mengangguk.

"Nanti kalau capek bilang aja ya, biar gantian."

"Oke!"

Setelah beberapa menit mencoba segala permainan yang berada di stand, keduanya akhirnya memutuskan untuk menaiki wahana biang lala.

"Wih keren!" Seru Zee melihat pemandangan di bawah.

"Ehm...Zee," Panggil Alex.

"Iya, Alex?"

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now