22. Drama Kecil

7K 593 16
                                    

"Zee,"

"Kenapa?"

"Sebentar istirahat bareng Aku ya," Pinta Aaron.

Zee mengangguk. "Iya,"

Zee dan Aaron berjalan di koridor saling menggenggam tangan. Semua murid menatap mereka dengan gemas pada mereka, Zee yang menunjukan senyumnya yang imut dengan genggaman yang di ayun ayunkan.

Sesampainya di kelas Aaron menatap Zee lalu mengelus kepala Zee. "Belajar yang benar ya Zee biar makin pintar," Ucap Aaron.

Zee mengangguk lalu tersenyum. "Ay ay captain!"

Aaron tersenyum tipis lalu mengecup kening Zee. Memang sudah biasa buat Aaron untuk mengecup kening Zee, bukan hanya Aaron tapi juga Justin. Dari kecil kedua lelaki itu memang suka melakukan hal tersebut pada ketiga sahabat perempuanya.

Semua perlakuan Aaron tak luput dari pandangan Alex yang ternyata sudah duduk di dalam kelas. Alex menatap Aaron dengan jengkel saat Aaron tersenyum remeh padanya, apalagi saat mulut Aaron mengucapkan kata 'you lose' Alex mengepalkan tangannya dan mengumpati Aaron dalam hatinya.

Alex dan Aaron membuat tantangan, siapa dari mereka yang berhasil membuat Zee jatuh cinta Ialah pemenangnya, dan untuk yang kalah agar segera menjauh dari kehidupan mereka.

"Aku ke kelas dulu ya, see you."

Zee mengangguk lalu melambaikan tangannya, Ia memasuki kelas melihat Alex yang sedang berkomat-kamit tak jelas, Zee duduk di tempatnya lalu menatap Alex tang masih belum sadar kehadiran Zee.

Samar-samar Zee mendengar.

"You lose you lose! Emang sinting dia, enak aja bilang gue kalah."

"Gue gak bakalan kalah, secepatnya gue bakalan dapetin hatinya."

"Hati nya siapa Alex?" Alex tersentak lalu menoleh pada Zee masih dengan wajah terkejutnya.

"Eh Zee, dari kapan disitu?"

"Sejak Alex komat-kamit gak jelas," Alex menggruk tengkuknya yang tidak gatal seraya tersenyum kikuk.

-ZEE-

Zee menatap malas melihat drama yang di lakukan oleh kedua pria di hadapannya, Zee juga menatap sekelilingnya, semua orang murid menatap mereka aneh. Bahkan ada yang terang-terangan mengatakan mereka gila.

Bagaimana tidak dikatakan gila kalau kedua laki-laki tersebut saling beradu mulut dengan suara yang dikeraskan.

"PINDAH SONO!"

"LO YANG PINDAH BEGE!"

"LO SETAN! GUE UDAH DULUAN MAU NGANTIN BARENG ZEE!"

"GAK MAU GUE INI TEMAN SEKELASNYA ZEE!"

"GUE SAHABATNYA DARI OROK! MAU APA LO?!"

"GUE....GUE....POKONYA LO HARUS PINDAH!"

"DIH SAPE LU? SELEBGRAM?!"

"KAM-"

"SUDAH DONG! MALES BANGET DEH!" Kesal Zee lalu berpindah tempat duduk dengan Rey yang tepat di sebelah mereka.

"YA ZEE JANGAN PINDAH!" Ucap Alex dan Aaron kompak.

Zee tak menghiraukannya dia duduk di sela antara Ellish dan Rey, hal itu membuat Rey berdecak kesal pada Zee.

"Eh boncel sana ah, mau pacaran dulu sama Ellish." Ucap Rey kesal.

Yap, Rey dan Ellish telah berpacaran seminggu yang lalu. Itu semua berkat Zee yang membuat keduanya sadar akan perasaan mereka satu sama lain. Awalnya Ellish mengelak, namun karena Zee membuat konflik dengan cara Aluna yang pura-pura menyukai Rey, hal itu mampu membuat Ellish naik darah.

Ellish langsung melabrak Aluna dan menyuruhnya jangan mendekati Rey lagi dengan alasan 'gak mau buat Kakak Zee menjadi korbannya Aluna' namun saat Rey menembaknya dengan cepat Ellish berkata 'IYA!' Dasar labil.

"Hilih sombong banget sih mentang mentang udah pacaran sama Ellish, jadi udah gak boleh diganggu." Ucapnya dan memutar bola matanya.

"Diam kau bocil!"

"Jancok," Lirih Zee sangat pelan takut didengar.

-ZEE-

Sekali lagi Zee disuguhkan dengan drama yang di buat oleh kedua laki-laki di kantin tadi, ya mereka adalah Alex dan Aaron yang memperebutkan Zee untuk pulang bersama salah satu dari mereka.

"POKONYA ZEE PULANG BARENG GUE!"

"ENGGAK ZEE PULANG BARENG GUE! GUE LEBIH TERJAMIN COZ GUE SAHABATNYA!"

"Jadi maksud lo kalau Zee pulang bareng gue, dia gak bakalan aman gitu?"

"Yea. Secara lo kan nakal jadi bisa aja lo ngelakuin hal yang tidak-tidak ke Zee."

"Kampret! Zee aman sama gue, pergi sana lo."

"Gak bakalan gue biarin Zee pulang bareng berandalam kayak lo."

"Heh anoa! Sadar diri bjir lo juga berandalan."

"Mata lo berandalan!" Aaron menatap Zee sambil tersenyum, "Zee, yuk pulang."

"Eh gak-gak! Zee pulang bareng gue ya."

"Jangan mau Zee, mending pulang bareng aku tar aku beliin boneka gede."

Tawaran keduanya membuat Zee ingin namun karena keduanya seperti itu Zee jadi malas. Tak sengaja tatapannya menangkap Justin yang sedang bercermin di kaca spion motornya.

"JUSTIN!" Panggi Zee membuat Justin langsung menatapnya.

"Yes ma'am?"

"Zee pulang bareng Justin ya," Ucap Zee, Justin menatap kedua laki-laki itu lalu dia kembali menatap Zee.

"Kenapa gak pulang bareng mereka aja?" Tanya Justin.

"Bukan gitu Zee lagi males pulang sama mereka, banyak drama!"

Justin mengangguk lalu merangkul Zee membawanya menuju motornya yang terparkir, mereka meninggalkan kedua laki-laki tersebut yang sedang menatap mereka dengan cengo.

"Kenapa malah pulang bareng buaya itu?"

Tbc

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now