8. Possessive Brother

13.9K 889 49
                                    

"Loh kalian mau kemana?" Tanya Rian saat melihat ayah, bunda dan adik perempuannya telah rapi dengan pakaian keluar.

"Jalan-jalan dong,"

Mendengar kata jalan-jalan, Kenzo dan Rey pun langsung keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Ikut dong!"

"Rey juga mau!"

"Rian juga."

"Yaudah siap-siap sana." Mereka pun langsung bersiap-siap.

"Ayo kita jalan." Ajak Rey ketika mereka telah turun bergabung dengan Arga, Nara dan Zee. Arga mengangguk dan langsung memasuki mobil diikuti yang lainnya.

"Ish Kakak jangan peluk-peluk dong, Zee sesak kak!"

Ucap Zee karena Kenzo saat memasuki mobil dia terus saja memeluk Zee, Kenzo tak mengindahkan ucapan Zee, Ia tetap memeluk Zee.

"Mommy!!!" Rengek Zee.

"Kenzo." Tegur Nara.

Akhirnya Kenzo melepas pelukannya dan menyengir ke Nara.

"Kak Rey sama Kak Kenzo pindah kebelakang sana!" Ucap Zee.

"Gak mau ah, Bang Kenzo sama Bang Rian aja yang kebelakang."

"Enak aja, mending lo aja sama Rian yang pindah. Gue mau duduk samping Zee," Ucap Kenzo.

"Zee maunya duduk bareng Kak Rian, Zee udah bosan liat muka kalian berdua loh!"

"Anjir, iya-iya." Akhirnya mereka berdua pun mengalah dan langsung pindah kebelakang.

"Anjir? What does it mean?" Tanya Zee.

Nara menengok ke arah Rey sambil menatapnya tajam, sedangkan yang ditatap hanya menyengir.

"Jangan dengerin ucapan Kakak kamu Zee," Ucap Arga yang sedari tadi diam.

Zee mengangguk dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu Rian, Rian pun mengelus-elus rambut Zee. Kedua kakak Zee yang berada di belakang hanya mendengus melihat kemesraan Rian dan Zee.

Drt drt drt

"Hello?"

"Where have you been, Zee?" Tanya orang itu dari seberang sana.

"I've moved to Indonesia, Ellish."  Jawab Zee.

"What! Don't joke, baby."

"No i'm not. I'm serious," Zee dapat mendengar suara kegaduhan diseberang sana.

"Baby Zee, why didn't you tell us here?"

"I want, but you were all very busy."

"Then we'll all move there too!"

"NO WAYS! You guys seriously?" Tanya Zee senang.

"Yes baby!"

"Okay, I'll wait for you guys!"

"Okay! See you baby Zee, i love you so much!"

"Love you too! Bye!"

Zee mematikan sambungan telfonnya, dia menatap para Kakak-nya yang menatap dia dengan tatapan mengintimidasi.

"What?" Tanya Zee.

"Who's that?" Tanya Rian.

"My bestie."

"Girl or boy?" Tanya Kenzo.

"Both,"

"Yang cowok itu pacar kamu?" Tanya Rey. 

"Zee t-"

"Awas aja kalau Kakak liat kamu pacaran," Ancam Kenzo.

"Nooo, They are my bestie," Jawab Zee.

"Yah kan siapa tau ada yang nyangkut gitu sama kamu," Ucap Rey.

"Apalagi itu nyangkut kak? Please, gunakan kata-kata yang bisa Zee mengerti." Ucap Zee cemberut.

"Nyang-"

"Turun, kita udah sampai." Ucap Arga yang ternyata sudah turun dari mobil bersama Nara.

"Loh kok ke rumah Kakek bun?" Tanya Rey soalnya mereka berhenti didepan rumah milik Adam dan Tiara.

"Adek kamu yang mau kita kesini!" Jawab Nara.

"Tapi kan katanya jalan-jalan, kok ke rumah Kakek sih,"

"Jalan-jalan kerumah grandpa and grandma!"

Ucap Zee dan langsung menuruni mobil menyusul Arga dan Nara, sedangkan ketiga Kakaknya terdiam dimobil menyesal, seharusnya mereka tak ikut. Mereka takut berhadapan dengan Oma mereka, Tiara. Kata mereka Tiara itu menakutkan.

Nara memencet bel rumah Adam. Keluarlah Bi Inah dengan memegang sapu ditangannya.

"Eh non Nara, masuk dulu non, den." Bi Inah mempersilahkan mereka masuk. "Bentar, bibi panggilin Tuan sama Nyonya dulu ya." Bi Inah langsung menaiki tangga untuk memanggil Adam dan Tiara.

Selang beberapa detik, Adam dan Tiara turun dengan berbinar saat melihat cucu perempuan satu-satunya di keluarga mereka ada disini.

"Zee." Panggil Adam. Zee menoleh dan tersenyum, dia berlari menghambur ke pelukan Adam.

"How are you, baby Zee?" Sapa Adam.

"I'm good, how about you?"

"As you can see, i'm good too."

Zee melepaskan pelukannya dan beralih menatap neneknya yang masih awet muda, dia memeluknya erat.

"Hi grandma, how are you?"

Tiara pun membalas pelukan Zee. "I'm pretty good, honey."

"You two still look young," Ucap Zee.

Adam dan Tiara hanya terkekeh. Mereka ikut bergabung bersama Arga dan Nara yang berada di ruang keluarga, sekedar mengobrol-ngobrol.

"Kamu pasti udah punya pacar kan?" Goda Tiara pada Zee.

Zee merona. "Zee gak punya pacar grandma! Zee jombol!" Jawabnya.

Rey menoyor kepala Zee pelan. "Jomblo bocil bukan jombol,"

Zee mendelik tak suka pada Rey. "Apasih? Apa maumu?" Ketusnya.

Tbc

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now