35. Bersaing?

5.3K 459 32
                                    

"Huftt!"

Zee menghela nafasnya kasar melihat kedua lelaki dihadapannya ini yang terus saja beradu bacot. Apakah mereka tidak punya urat malu? Sangat bacot sekali, ini kan di publik!

"Can you guys stop?"

Kedua laki-laki tersebut langsung menoleh kepada Zee.

"Kenapa Zee!" Tanya keduannya.

"Berisik! Sampai diliatin orang-orang."Alex dan Aaron langsung saja mengedarkan pandangan mereka. Dan benar, sebagian pengunjung Cafe menatap mereka aneh.

"Sorry..."

"Hem, Zee maafin! Mending sekarang kita pulang, kak Rian udah nelfon-nelfon Zee berkali-kali!" Ucap Zee.

"Cepet banget, bilang bang Rian dikit lagi napa. Baru juga sejam, dah suruh pulang." Ucap Alex.

"Alex mau kak Rian marah?" Alex menggeleng dengan cepat, Rian kalau marah itu bahaya banget, hujatan nya terasa nyata. Bisa-bisa Alex sesak nafas secara ESTETIK.

"Yaudah, sekarang ayo pulang, kita nge-date nya di rumah Zee aja, dad sama mom belom pulang kok, kak Rey juga ngajak anak-anak Vandalas ke rumah mau acara BBQ!"

"Ini bukan nge-date namnya kalo bertiga." Ucap Aaron yang sedari tadi nyimak.

"Itu nyadar juga. Karena lo udah nyadar, mending sana pulang biarin gue sama Zee yang nge-date." Aaron menatapnya sinis.

"Enak aja!"

"Hm, mulai-mulai."

Kesal Zee karena mereka menulikan pendengaran dan tetap melanjutkan adu-bacot mereka. Zee yang sudah kesal setengah mati langsung saja keluar dari Cafe dan mencari taksi, meninggalkan kedua laki-laki tersebut yang masih belum sadar dengan kepergian Zee.

"Mas-mas, masih mau ribut disini?" Tanya salah satu waiters yang juga ikut jengkel dengan kedua laki-laki tersebut.

"Sstt diem lo!" Alex menaruh telunjuknya di bibir sang waiters tersebut, membuat waiters tersebut menatap Alex datar. Dia menyingkirkan telunjuk Alex dari bibirnya dengan perasaan kesal.

"Plis deh, mending lo berdua keluar sana. Ini bukan tempat adu-bacot. Kalo mau adu-bacot sana di tengah jalan, biar makin hot!" Usir sang waiters tersebut dengan sedikit kasar.

Baru saja Alex dan Aaron ingin keluar dari Cafe langsung terhenti karena panggilan mendadak dari sang waiters tersebut.

"Bayar dulu woyy!"

"Ck, nih!" Alex memberikan 2 lembar uang kertas berwarna merah kepada sang waiters tersebut. "KEMBALIANNYA BUAT MAS AJA!" Teriak Alex dan langsung keluar menyusuli Aaron.

Sang waiters tersebut menatap nanar punggung Alex yang mulai menjauh.

"Kok bisa ya, ada makhluk seperti itu di bumi ini? Kan uangnya udah pas." Gumam sang waiters tersebut.

-ZEE-

"Loh dek, kenapa pulang sendiri?" Tanya Rey ketika melihat adiknya yang baru saja turun dari taksi. "Alex sama Aaron nya mana?"

"Zee tinggalin, soalnya mereka ngeselin banget!"

"Berantem lagi?" Zee mengangguk membuat Rey terkekeh. "Zee paham gak, kenapa mereka berantem terus?" Tanya Rey.

"Zee gak tau dan gak mau tau." Jawabnya dan langsung memasuki mansion meninggalkan Rey yang cengo.

"Punya adek gini amat,"

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now