32. Inikah Akhirnya?

6K 518 47
                                    

Saat ini, keluarga Adijaya sedang di landa rasa khawatir. Saat sedang sarapan bersama pagi tadi tiba-tiba heart watch milik Zee berbunyi dengan tak beraturan, dada Zee naik turun, Zee juga bernafas tak seperti biasanya. Mereka mulai panik, hingga setetes darah segar keluar dari hidung Zee, membuat dirinya tak sadarkan diri.

Arga langsung saja menggendong Zee, mereka membawa Zee menuju rumah sakit. Dengan perasaan panik, Arga tetap menyetir walau tangannya gemetaran.

Sesampainya di rumah sakit, Fabian yang melihat keluargannya datang beramai-ramai langsung mendekati mereka. Fabian terkejut melihat Zee yang berada di gendongan Arga dengan wajah yang di penuhi darah. Langsung saja Fabian membawa Zee ke UGD untuk di periksa.

Dokter yang memeriksa Zee keluar, Fabian tak ikut memeriksa Zee karena harus menenangkan keluargannya. Dokter tersebut menatap keluarga Zee satu persatu.

"Untung saja nona Zee langsung di bawa ke rumah sakit, jika tidak kami tidak akan bisa menyelamatkan nyawanya. Dan leukimia yang di derita nona Zee perlahan mulai hilang, karena nona rajin melakukan kemo."

Penjelasan dokter membuat seluruh keluarga Zee lega dan bahagia. Namun bahagianya mereka hilang saat dokter tersebut melanjutkan ucapannya.

"Penyakit jantung yang dimiliki nona Zee sebernarnya bisa saja kita sembuhkan dengan cara operasi, namun jantung nona Zee saat ini terlalu lemah jika akan melakukan operasi."

"Karena jantung nona Zee semakin melemah, hidup nona Zee sudah bisa diperkirakan tersisa 6 bulan lagi!" Lanjutnya.

Jantung Arga serasa berhenti ketika mendengar ucapan dokter, sedangkan Nara sudah menangis kencang di pelukan Kenzo saat mendengar ucapan dokter.

"DOKTER!"

Seorang suster keluar dari ruangan dengan raut wajah panik.

"Pasien kembali kritis dok!"

Mendengar itu, mereka semua langsung memasuki ruangan dengan perasaan takut. Dokter mulai memeriksa keadaan Zee, Fabian pun ikut membantunya.

Tit....tit....tit....

-ZEE-

Seorang gadis cantik sedang duduk di kursi taman, sambil bersenandung. Pandangannya tak sengaja menatap sosok wanita paruh baya yang sedang memetik bunga di taman.

Gadis itu langsung saja berjalan mendekati wanita paruh baya tersebut. Gadis itu menyentuh bahu wanita tersebut, wanita itu berbalik menatap gadis itu dan tersenyum hangat.

"Hai aunty!" Sapa gadis itu.

Wanita tersebut menggelengkan kepalanya. "Aku bukan tante sayang, aku sudah tua, sudah nenek-nenek." Jawabnya sambil terkekeh kecil, gadis tersebut menggaruk tengkunya yang tak gatal seraya menyengir.

"Maafkan Zee, grandma."

Wanita tersebut terkekeh dan mengelus kepala Zee. "Kau sangat cantik, sangat mirip dengan Nara." Ucapan wanita tersebut membuat Zee terkejut.

"Grandma kenal mommy?" Wanita itu mengangguk.

"Mommy mu adalah perempuan yang sangat baik, dia sopan dan ramah terhadap siapa pun, dia juga penurut dan juga dia penyayang!" Ucap wanita itu sambil tersenyum.

Zee menganggukan kepala menyetujui ucapan wanita itu. "Betul! Mommy adalah orang yang baik dan penyayang tapi mommy juga orang yang cengeng...hehe," Wanita tersebut ikut terkekeh.

"Kenapa Zee bisa disini?"

"Zee gak tau grandma, tiba-tiba saja Zee langsung berada di sini,"

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now