34. Zee's Brother

5.8K 537 36
                                    

"Kak Rey!" Pekik Zee kesal.

"Apa Zee?"

"Hp teross, Zee dianggurin." Zee mengerucutkan bibirnya.

Rey menghela nafasnya dan mematikan ponselnya, kemudian menatap adiknya yang sedang berlipat dada sambil memajukan bibirnya. Karena gemas, Rey mencubit pipi Zee, membuat Zee memekik sakit.

"Aww! Sakit kak!" Rey hanya menyengir.

"Maap, Zee mau apa?"

"Zee mau main ke rumah Aaron." Dengan cepat Rey menggeleng.

"No! Kamu masih sakit, Aaronya aja yang suruh kesini." Ucap Rey.

Zee semakin cemberut. "Zee udah sehat kak, Zee juga maunya main ke rumah Aaron bukan Aaronnya yang disuruh kesini!"

"No no no."

"Ihhhhh! Zee bosen di--"

"I said no Zeeneta Levione Adijaya." Zee meneguk salivanya, bahaya kalau Rey sudah memanggil nama lengkapnya berarti Rey tidak mau di bantah.

"Okay im sorry..." Rey tersenyum dan mengelus puncak kepala Zee.

"Good girl, nanti kakak beliin kamu oreo sedus."

Zee menatap Rey dengan binar di matanya. "Bantul banget!" Ucapan Zee membuat Rey mengerinyit bingung.

"Bantul? Apaan tuh?" Tanya Rey.

"Mantul itu." Kedua nya langsung menengok orang tersebut, dia Kenzo.

"Baru pulang bang?" Tanya Rey dibalas anggukan oleh Kenzo, Kenzo mengambil tempat di samping Zee.

"Kak Rian mana? Kok gak kelihatan dari tadi? Daddy sama mommy juga, mereka kemana?" Tanya Zee.

"Ayah lagi ada urusan di Amrik, bunda nemenin ayah."

"IH! Kok gak ada yang ngasih tau Zee sih?" Zee mengerucutkan bibirnya.

Rey menoyor pelan kepala Zee, "Kamu tidur mati, dek. Bunda sama Ayah hampir ketinggalan pesawat karena bangunin kamu tapi kamunya gak bangun-bangun."

Zee cengegesan, tak lama kemudian datang lah Rian dan Aksa, keduanya bergabung bersama mereka bertiga.

"Bosen banget njir." Ucap Aksa.

"Hooh dah, ngapain kek." Sambung Rey, sedangkan Zee sudah kesal setengah mati karena Rey dan Aksa tidur sambil berbantal kan paha nya.

"Excuse me, kaki Zee udah keram loh ini!" Rey dan Aksa hanya menatap Zee lalu kembali memainkan ponsel nya.

"OH GOSH!" Karena sudah sangat kesal, Zee sontak berdiri menahan keramnya membuat Rey dan Aksa terjatuh. Zee hanya menatap acuh kedua-nya yang sedang meringis kemudian duduk di tengah-tengah Kenzo dan Rian.

"Zee, astaga sakit tau!" Ringis Aksa.

"Iya Zee, ini sakit banget njir!"

"I don't care." Balas Zee.

"BABY ZEE!" Teriak seseorang, dia Fabian. Vian yang mengikuti Fabian dari belakan, menutup telingannnya.

"WOY! Kagak usah tereak-tereak juga masbro, sakit kuping gue nih!" Ucap Vian, Fabian hanya menegedih kan bahunya acuh lalu kembali berteriak.

"BABY--"

"KAKAK!" Fabian tersenyum melihat gadis kecil yang tadi berlari memeluknya, Fabian membalas pelukan dari Zee dan mengecup puncak kepala Zee.

"Hi honey, how are you?" Sapa Fabian.

"Good!" Balas Zee. "Kamu bawa apa kak?" Dia menatap dua kantong plastik besar yang di pegang Fabian.

"Snack!" Jawab Fabian membuat Zee tersenyum senang. Zee menatap Vian yang sedang menatapnya juga.

"Hai Vian!" Sapa Zee.

"Hai cantik, pelukannya mana nih?"

Vian merentang-kan tangan nya, Zee langsung memeluk Vian. Keempat kakak Zee yang lain memutar bola matannya malas.

"Lo berdua kenapa datang?" Tanya Kenzo.

"Anjir pertanyaan lo bang, seakan-akan kita gak boleh datang kemari." Ucap Vian.

"Emang, tapi karena kalian bawain snack jadi diizinkan."

"Yeu! By the way, gue sama Vian disuruh nginap."

"Kenapa?" Tanya Rian yang sedari tadi diam.

"Kenapa apanya?"

"Kenapa nginap?"

Vian mendengus. "Makanya kalo ngomong jangan setengah-setengah, papa yang nyuruh buat nginap, sekalian jagain Zee juga."

"Aunty Kila and baby El?" Tanya Zee.

"Mama sama El juga ikut papa,"

"Gue juga nginap, bonyok gak ada di rumah." Sambung Aksa.

Ketiga kakak Zee mendengus kesal, bertambah lagi tiga orang pengacau.

"Ya udah, Zee tidur dulu ya."

"Ehh! Jangan tidur dulu Zee, kita nonton dulu. Kak Bian udah bawain snack loh!" Vian menahan tangan Zee.

"Haishh.. Zee capek tau! Nanti kalo Zee pingsan gimana?" Mereka berpikir, benar juga ucapan Zee. Kan Zee baru saja keluar dari rumah sakit.

"Eh, kita gak bakalan lama kok, cuman nonton 1 film aja kok. Gak bakalan lama Zee,"

Dengan berat hati, Zee mengangguk. Dia tak tega melihat wajah kakaknya.

"Tapi Zee udah minum obat kan?" Tanya Fabian.

"Udah."

"Okelah, sekarang ayo kita nonton!"

Mereka pun mulai melakukan kegiatan mereka. Yang tadi kata Kenzo hanya 1 film, malah berakhir menjadi 3 film. Hal itu membuat Zee mengantuk bukan main, jam menunjuk kan pukul 12:24 pm.

Rian yang melihat adik bungsunya mulai terkantuk-kantuk, langsung saja dia membaringkan Zee di pahanya. Rian tersenyum saat Zee menatapnya.

"Mimpi indah sayang," Bisik Rian, Zee mulai memasuki alam mimpi nya. Rian pun ikut memejamkan mata nya, membiarkan kelima laki-laki itu masih setia menonton.

Tbc

ZEE'S STORYWhere stories live. Discover now