TS#59

1.2K 158 20
                                    

Bagian 59: Rayyan dan Lelahnya

                       
Tentang Senja...

Sepertinya takdirku tidak pernah berubah. Aku selalu ditakdirkan menunggu. Aku tidak tahu kapan ini akan berakhir. Satu yang pasti, aku sudah lelah menjalaninya, Senja. Jika aku menyerah boleh tidak?

***

Kabar bangunnya Alsya menjadi kabar baik sekaligus buruk. Setelah diberitahu dokter, Radit dan Ameera menyetujui pemeriksaan lebih lanjut, dan hasilnya ... Alsya memang kehilangan sebagian memorinya. Disebabkan cedera otak akibat kecelakaan yang dialaminya. Dokter mengatakan, Alsya masih ada kesempatan untuk bisa mengembalikan memorinya lagi dengan cara terapi, namun membutuhkan waktu dan tidak bisa diprediksi. Kabar buruk itu yang akhirnya memupus harapan mendengar Alsya bersaksi atas kecelakaan itu. Itu artinya, Alsya tidak bisa memberikan kesaksian dalam waktu dekat, namun keadaan tidak bisa menunggu lama lagi.

Rayyan hanya diam ketika melihat Alsya yang memandang bingung Aziz dan Kahfi di hadapannya. Kemudian, beberapa kali menoleh ke arah Rayyan, Anza, dan Zain bergantian yang berdiri tidak jauh dari perempuan itu. Tadi, Kahfi dan Aziz datang bersama Damar dan Zahra yang kini sedang mengobrol di luar ruangan.

Melihat ekspresi bingung Alsya, Aziz menoleh ke arah Kahfi dan Rayyan.

"Ane kira Aca bercanda. Ternyata beneran," ucap Aziz yang kemudian langsung meringis karena bahunya ditepuk cukup keras oleh Kahfi.

"Gak mungkin bercanda lah. Rayyan aja ekspresinya serius gitu," ucap Kahfi. Aziz hanya mengangguk membenarkan ucapan Kahfi. Tidak mungkin juga kondisi Alsya seperti ini jadi bercandaan untuk keluarga Alsya dan Rayyan.

"Kamu gak ingat apapun setelah usia 17 tahun, Ca?" tanya Aziz.

"Setelah 17 tahun? Usia aku aja masih 17 tahun," jawab Alsya.

Rayyan hanya menghela napas mendengarnya. Sejak kemarin dia sudah berusaha menyakinkan Alsya, tapi hasilnya perempuan itu sama sekali tidak percaya ucapannya.

"Gini, Ca. Kamu bisa lihat sendiri kan? Anza sudah menikah dengan Zain. Itu artinya, Anza sudah dewasa. Sekarang usia kamu 27 tahun. Abang usia 30 tahun, Rayyan dan Anza sekarang 25 tahun. Kejadian di Lembang itu sudah 10 tahun yang lalu, Ca," ucap Kahfi.

Anza jadi ingin menangis lagi, kemudian Zain langsung merangkul bahunya.

"Tapi, kenapa aku gak ingat? Yang aku ingat, aku seperti ini karena kecelakaan di rumah eyang. Wajar kalau kalian gak tau karena Rayyan sama Bang Kahfi di Magelang dan Aziz di Jakarta," ucap Alsya.

"Harus dengan cara apa agar kamu percaya, hm?" tanya Rayyan akhirnya.

Alsya tidak menjawab dan menghindar dari tatapan tajam Rayyan.

"Kamu kehilangan sebagian memori kamu karena kecelakaan mobil di jalan tol, Ca. Kita hampir kehilangan kamu, tapi Alhamdulillah kamu bisa bertahan. Itu sebabnya kamu gak ingat," ucap Kahfi lagi.

"Aku... Aku bingung harus bagaimana. Gak ada ingatan tentang kalian selain kalian sahabat aku sejak kecil."

Alsya menunduk menghindari tatapan orang-orang di sekitarnya terutama Rayyan yang beberapa kali menghela napas berat. Kahfi dan Aziz tidak bisa berbuat banyak untuk meyakinkan Alsya. Akhirnya, Kahfi dan Aziz pun pamit pulang. Rayyan mengantar mereka ke depan, tersisa Anza dan Zain yang masih di dalam ruang rawat Alsya.

Tentang Senja [VERSI REVISI]Where stories live. Discover now