TS#24

1.3K 135 7
                                    

Bagian 24: Hujan dan Jawaban

Tentang Senja...

Hari ini hujan datang setelah jawaban darinya. Kutahu dirinya terluka, namun menancapkan lagi pisau yang terdarah itu pada dadaku. Sakit terasa. Ada jerit cukup keras terdengar dari sana. Namun, ia tetap berjalan tanpa menoleh ke arahku. Dia ... perempuan terjahat yang aku kenal.

____________________

              "Aku iri pada tiga hal. Pertama, hujan yang bisa sampaikan cinta pada bumi, tanpa mengucap kata. Kedua, angin yang bisa sampaikan berita, padahal tak punya pita suara. Ketiga, pada dia..." Suara Ilham menggantung.

"... ini belum selesai?" tanya Ilham pada Nurul.

Nurul menggelengkan kepala.

"Oh oke. Aku gak bakal maksa cari tau," ujar Ilham, "hm... Nur udah makan?" tanyanya lagi.

"Masih kenyang," jawabnya menggunakan bahasa isyarat.

"Oh oke oke. Kalau nanti kamu butuh sesuatu, kasih tau ya?"

Nurul mengangguk. Ilham beranjak dan memesan makanan dan minuman. Setelah memesan, ia kembali ke tempatnya lagi. Namun, matanya masih mengarah pada Swara—kasir kafe.

"Aku kagum sama Swara, maksudnya, ditengah keterbatasannya..." Ilham menoleh ke Nurul dan merasa salah tingkah.

"Santai aja, Mas Ilham, aku beneran gak apa-apa."

"Gak gitu maksudnya. Hm... tadikan kamu bilang ada tiga hal yang membuat kamu iri, yang pertama itu hujan, angin. Satu lagi?"

Nurul menunduk. Swara pun datang membawa nampan berisi pesanan Ilham dengan memegang tongkat juga di tangan kanannya. Nurul yang tadinya menunduk jadi mengangkat wajah melihat Swara.

"Yang ketiga, Dia yang tidak melihat dunia, tapi diberikan cara menyampaikan keindahan pencipta," suara hati Nurul.

Ah, rasanya Alsya sudah jatuh cinta pada web series Cinta Tapi Diam ini. Baru juga episode pertama sudah dibuat baper oleh sastra yang dibuat Nurul. Ternyata Nurul juga seorang tunawicara dan berkomunikasi memakai bahasa isyarat.

Gerimis dan susu cokelat menemani Alsya menonton web series tersebut lewat laptop. Episode pertama yang singkat berlanjut ke episode kedua sampai ke delapan. Endingnya juga membuat merinding dan baper. Alsya kira Swara akan berjodoh dengan Nurul. Ternyata Swara dan pemilik kafe tempatnya bekerja—Salma—yang berjodoh. Sungguh ending yang tidak tertebak. Dari film itu juga dapat dipetik amanahnya yaitu Allah Maha Adil. Jika Swara dan Nurul bersama mereka tidak bisa saling melengkapi. Swara yang seorang tunanetra tidak akan bisa berkomuniasi dengan Nurul yang seorang tunawicara. Sungguh, Allah Maha Merencanakan.

"Aca."

Alsya tersentak saat mendengar ada yang memanggilnya. Kemudian mengangkat wajah dan melihat Bunda yang melambaikan tangan menyuruhnya kembali masuk ke rumah. Memang saat ini Alsya sedang di gazebo sedari sebelum gerimis. Tadi niatnya ingin mengambil bunga matahari dan dirangkai. Tapi, malah terlalu hanyut menonton web series Cinta Tapi Diam di youtube.

Tentang Senja [VERSI REVISI]Where stories live. Discover now