TS#6

1.9K 148 1
                                    

Bagian 6: Ibu Camer

Tentang Senja...

Cobalah untuk memahami bahwa aku di sini tidak hanya untuk menanti, tapi juga berjuang untuk mendapat restu Illahi.

_________


Menjadi pengajar dan pengurus komunitas memang cukup melelahkan. Dengan jadwal yang cukup padat. Apalagi Alsya sering diundang untuk menghadiri seminar atau yang lain sebagainya. Tapi, ada pahala yang akan didapat jika ilmu yang diajar bisa bermanfaat bagi orang lain. Alsya seorang penulis yang membuka kelas menulis di samping panti asuhan matahari. Yang belajar di sana dari segala usia. Jika waktu senggang, Alsya mengajari anak-anak panti juga.

Alsya merasakan lelahnya menjadi pengajar, menjadi penulis, anggota komunitas keagamaan bahkan kemanusiaan, dan juga menghadiri seminar atau bahkan menjadi pembicara di seminar tersebut. Dengan keaktifannya itu Alsya mengenal dan dikenal banyak orang. Salah satu buku yang baru diterbitkannya pun menjadi deretan buku best seller. Alsya tetap merasa perlu belajar banyak hal dari lingkungan di sekitarnya.

Ia juga selalu mengingat hadist kewajiban menuntut ilmu.

Rasulullah Saw. bersabda: Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki maupun muslim perempuan. [HR. Ibnu Majah]

Yang artinya, menuntut ilmu hukumnya wajib bagi laki-laki maupun perempuan, terutama muslim. Selain itu, menuntut ilmu juga tidak ada batasan umur. Bahkan, menuntut ilmu dilakukan seumur hidup atau sampai liang lahat.

Di Qur'an Surah Al-Mujadilah ayat 11, orang yang menuntut ilmu dinaikkan beberapa derajatnya oleh Allah SWT. Dan, surah-surah yang menerangkan kewajiban menuntut ilmu diantaranya adalah Surah Ali Imran ayat 18 dan Surah At-Taubah ayat 22.

Menuntut ilmu saja sudah dapat pahala yang luar biasa, apalagi ditambah menyampaikan ilmu yang dipunya kepada orang lain. Terus ilmu itu di sampaikan ke orang lain lagi. Mengalirlah terus pahala itu bagi orang yang menyampaikan.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: Ketika anak Adam meninggal, putuslah semua amalnya, kecuali shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya. [HR. Muslim]

Tiga amal itu tidak akan putus walau orang tersebut sudah meninggal dunia. Bahkan ketiga amal tersebut akan terus mengalir sampai hari kiamat. Masya Allah...

Setelah pulang dari kelas menulisnya yang ia namai “Griya Aksara Senja” Alsya bertemu secara sengaja dengan Hilya, dan sudah janjian di tukang mie ayam bakso langganan mereka. Saat ini mereka tengah menikmati makanan masing-masing. Keringat mulai bercucuran di dahi mereka karena makanan yang mereka makan cukup pedas.

Setelah beberapa menit, makanan pun habis. Alsya meneguk air putih sampai hanya tersisa sedikit. Kalau Hilya malah membawa susu kotak rasa strawberry kesukaannya. Katanya minum susu bisa menetralkan rasa pedas di lidah.

"Jadi, abis dari sini mau langsung ke rumah Yura?" tanya Hilya.

Alsya mengangguk sembari sibuk mengelap keringat di dahinya menggunakan tisu.

"Emang flashdisknya buat apa sih? Bukannya kamu punya banyak, ya?"

"Dih, kamu lupa, ya? Yura kan ditugasin bikin proposal Event Rumah Matahari buat anak-anak Panti Asuhan Matahari. Nah, aku mau ngambil flashdisk biar bisa langsung aku laporin ke Mas Luqman. Biar eventnya langsung dilaksanain," jelas Alsya, "makanya, Hilya, kalau rapat tuh perhatiin," sambungnya.

"Hehehe... ya gimana... aku lagi gak fokus deh kayaknya."

"Kamu mikirin apa sih emang?"

"Pekerjaan mungkin, dan ... tentang Mas Zafran."

Tentang Senja [VERSI REVISI]Where stories live. Discover now