36

653 31 0
                                    

Maafkeun aku yang lama update ini.
Ngetik di hp auto pegel.
Tapi crita bakal tetep lanjut walau lambat updatenya.
Jangan bosan bosan yaaww

Vote pojok kiri
Jan lupa komen gaes

Happy reading




#

"Baru ngambil lo semalam kan ?" Tanya aldi dengan suara nyaring menyambut gio dan ana yang baru sampai masuk ke dalam kelas. Spontan itu mekbuat gio tersendat dan menatap aldi dengan mata melototnya

"Ngomong apaan si loh bego" gio melewati aldi begitu saja dan berlalu menuju ke bangkunya.
Dengan santai gio mengubah ekspresinya agar tetap santai meski dalam otak dan fikirannya sudah merambat ke hal yang semalam membuatnya sedikit melayang. Yah sedikit....

"Halahh.. gausah sok bego deh lo. Semalam tuh yah gue nanya dina nih lo kemana. Dan dina bilang lo ikutan izin karena denger kabar kalau ana tuh gak masuk. Noh.. noh.. pasti lo kerumah ana kan. Ngapelin ana kann .?? Ngapain lo sama ana hemm ?" Tanya aldi nyolot.. rasa keponya benar benar sudah di ubin ubunn

Ana mendengarnya hanya menatap aldi dengan bingung.

"Kepo banget si lo" ucap gio "gue sama ana ga ngapa ngapain lah bego. Otak lo kotor banget sih, yah kan sayang??" Tangan gio merangkul ana dan menaik turunkan alisnya yang hanya di balas ana dengan tatapan bingung. Yang pasti gio sangat berharap saat ini kelemotan dan kepolosan ana tak kumat dan malah akan menghancurkan kekepoan aldi tepat sasaran

"Tapikan gio kita.." ucap ana menggantung yang langsung dipotong oleh gio

"Ga ngapa ngapain kan ?? Yaudah ngapai juga mikirin pertanyaan aldi. Dia itu pengen dengar yang enggak enggak. Nah dari pada kamu ketularan yang enggak enggak juga. Yaudah kita ke kantin. Aku balenin" ucap gio dengan cepat menarik pergelangan ana untuk menjauh dari aldi yang mulai keneriakinya

"Woi gio..!!! Ana tadi mau ngomong sesuatu.. sialan lo. Emang ngambil lo." Teriakan aldi yang hanya di sambut tawaan oleh andi dan dina yang melihatnya. Tapi tidak dengan satu orang yang sedari tadi menatap tak suka dengan apa yang dilihatnya saat ini
Namun sedikit senyum miring menghiasi wajah nya. Sepersekian detik seakan sesuatu yang menarik melintas dipikirannya.


#

Ana masih betah berlama lama di dalam toilet. Sialnya tamu bulanannya harus datang sekarang dengan tiba tiba. Bel pulang sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu. Ana menyuruh gio tak usah untuk menunggu ana. Apalagi ana tau kalau gio, aldi dan andi sedang ada janjian untuk bermain ps di rumah aldi. Ana tak ingin egois untuk tidak memberi ruang untuk gio bersama dengan teman temannya.

"Huufff... dasar tamu bulanan.. ngebet banget sih datengnya. Kan jadi kewalahan gini" ucap ana kesal sambil membasuh tangan di westafel.

Ana mengelap tangannya dan beranjak keluar dari toilet. Sedikit terkejut dengan kehadiran tiba tiba dion di hadapannya. apa dion menunggunya sedari tadi ? Sedang apa dion disini?
Pertanyaan berkecamuk dalam pikiran ana. Namun langsung ditepis dengan senyuman menyambut dion yang ada dihadapannya saat ini.

"Eh.. hai dion" ucap ana sedikit kiku. Mengingat kembali bagaimana sebelumnya dion pernah hertingkah tidak suka padanya membuat ana merasa aneh untuk menyapa layaknya dulu mereka pernah saling merasa punya ikatan pertemanan. Atau justru hanya ana yang berpikiran demikian.

GIO(Lengkap)Where stories live. Discover now