13

923 58 0
                                    

Typo maklumm

.
.
.
.
...

Entah kenapa pagi ini rangga tiba tiba sudah ready di depan rumah ana. Beralasan untuk mengantar ana. Seperti biasa ana hanya bahagia dapat tumpangan geratis. Dan rangga pun mengantarkan ana sampai ke depan sekolah.

"Ntar di sekolah belajar baik baik biar jadi anak pinter" pesan rangga pada ana

Ana hanya cekikikkan mendengar ucapan rangga sembari mengangguk anggukkan kepalanya

"Iyah dehh" balas ana dengan senyum manis yang merekahhh

Rangga melihat ana yang bertingkah lucu dan menggemaskan itu tidak tahan paling tidak untuk mengusap kepala ana lembut.

"Yaudah gih sana. Ntar telat lagi"

Ana kemudian beranjak dan melangkah pergi memasuki sekolahnya. Hari ini dia sangat bersemangat untuk belajar.

~

Ana berjalan dengan semangat menuju ke kelas nya. Sungguh hari ini dia sangat bersemangat untuk belajar di les pertamanya. Pelajaran kesukaan nya. Olahraga. Yah tidak ada perhitungan di sana. Hanya pemanasan sedikit dan perenggangan otot. Stelah itu para ciwi ciwi di persilahkan untuk duduk manjah menikmati masa muda. Yang berolahraga hanyalah anak cowok nya saja. Pak brata memang paling pengertian dan ter the best best !!!

Langkah kaki ana terhenti saat ia rasa ada yang mencekal tangannya. Ia kemudian membalikkan badan nya dan

"Eh gio. Selamat pagiiii" sapa ana dengan semangat. Dan seperti biasa yang di sapa hanya santuy bae. Menatap dengan datar tanpa ekspresi seakan hidup ini tiada berarti.

"Tadi berangkat sama siapa?" tanya gio pada ana tanpa menghiraukan sapaan ana.

"Ohh itu tadi sama kak rangga." jawab ana

"Kenapa kok bisa sama dia?"
Tanya gio memandang ana dengan jengkel. Kenapa cewe ini sangat mudah percaya pada siapapun dan apapun. Mau aja di anter anter

"Tadi pagi kak rangga itu dateng ke rumah ana. Trus nawarin buat nganter ana. Yah namanya rejeki gak boleh di tolak lah. Kan lumayan geratis" ucap ana dengan antusias seakan perbuatan nya adalah perbuatan yang terpuji dan pantas mendapatkan penghargaan adipura

"Jadi lo mau aja ?" tanya gio lagi sambil mengangkat satu alis nya

"Iyah dung"

"Lo kok santai aja sih nerima tawaran oarang lain ?"

"Emang kenapa ? Kak rangga kan baik" ucap ana bingung

"Kenapa lo gak minta anter sama gue aja?" ana nada yang kedengaran sedikit kesal di sana. Spontan ana lngsung terkejut seperti mendapatkan kejutan di hari ulang tahunnya yang terjadi hanya empat tahun sekali yang tanggal 29 februari.

Hah ??!! Gio nawarin buat kesekolah bareng ? Sama sama ?

"Emang gio mau ? " tanya ana sambil melototkan matanya masih terkejut

Gio tersenyum menatap reaksi ana yang mendengar tawaran nya tadi. Melihat gio tersenyum ana makin melototkan matanya. Tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk mengerjai ana. Gio pun mendekatkan wajah nya pada ana. Masih dengan senyum yang terukir di wajahnya.

Dengan santuy mengatakan

"Gak!"

Lalu melangkah pergi menjauh dari ana.

Apa ?

Tadi gio bilang apa ?

Gak ?

Enggak ?

GIO(Lengkap)Where stories live. Discover now