34

655 33 0
                                    

Voment yah gaes

Yg di rumah aja smoga sehat selalu.


#

"Gue minta lo jauhin gio" ucap luna santai tanpa peduli dengan perasaan ana yang saat ini berada di hadapannya.

Baru saja ana belanja cemilan intuk stok nya minggu ini. Dan berniat pulang kerumah. Namun langkahnya harus terhenti karena seseorang uang baru saja memperkenalkan namanya adalah luna meminta waktu ana sebentar untuk bicara sebentar. Awalnya ana bingung dan tak merasa ada hang aneh. Pikirnya hanya orang yang mau menanyakan alamat saja. Namun yang terjadi justru diluar dugaannya. Bagaimana bisa wanita bernama luna ini menyuruhnya untuk menjahui gio. Pacarnya. Orang yang disukainya. Bukankah aneh ?

"Maksud kamu apa?" Tanya ana mulai mensiniskan pandangannya.

"Kamu gak tuli kan ? Kamu pasti ngerti kan ?" Serang luna lagi sambil melipat tangan di dada

"Maaf ya. Kamu kayaknya kurang sehat deh" ucap ana sambil berbalik meninggalkan gadis yang dianggapnya gila

"Gio itu ga cinta sama kamu" ucap luna setengah teriak.

Ana langsung menghentikan langkahnya. Dan berbalik kembali menatap luna. Dengantatapan semakin jengkel ketika melihat luna menampilkan senyum remeh padanya.

"Gue yakin lo gak cukup bodoh untuk menyadari kalau gio itu sebenarnya gak cinta sama lo." Ucap luna mulai memanasi

"Oh yah ? Gue gapeduli yah. Yang penting sekarang gio itu pacar aku. Bukan pacar kamu" ucap ana tak mau kalah

"Tapi gio cuma cinta sama aku"

"Pede banget sih mbak"

"Itu faktanya"

"Dasar anehh!!!"" Ucap ana semakin kesal

"Kalau lo gapercaya. Coba deh lo tanya sama gio. Pacar lo. Siapa luna. Dan gimana berartinya gue buat dia. Well... gue harap lo gak nangis. Karna yang gue liat. Lo gak lebih dari cewe cengeng yang membosankan" ucap luna mengakhiri dengan senyum remehnya memandang ana. Meninggalkan ada dengan segala pikiran yang mulai merambat jauh. Ada sedikit rasa sakit dan yang paling penting sakit itu pada hatinya. Dia harap gio tak memberikan jawaban yang tidak di inginkannya.

#

"Woiii kolding.. kolak dingin" ucap dina mengagetkan ana. Namun yang ingin dikagetkan justru hanya memandang dina malas

"Apasih lo ah" ucap ana

"Idih.. sensian lo kek emak emak bunting. Nape lu ? Gue peratiin lo asik melamunn aja gak tentu. Ti ati lo ntar kesambet. Mampus lo." Celoteh dina panjang lebar sambil mendudukan bokongnya ke meja depan ana

"Din... mnurut lo gio beneran cinta gak sih sama gue. Atau mungkin perasaannya cuma karena kasihan sama aku aja ?" Tanya ana menatap dina senduh. Terlihat jelas kekahwatiran diwajahnya.

"Eemmm" dina tampak berpikir.. menimang sedikit memikirkan jawaban yang menenangkan hati ana yang tidak berbohong juga tak akan menyakiti ana. Namun dia bingung.

"Kok lama mikirnya.? Berarti betul yah. Kalau gio sebenarnya cuma kasihan makanya mau jd pacar aku. Hanya balas rasa bersalah dan kasihan karna aku slalu ngemis cinta dia"

GIO(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang