18

873 51 0
                                    

Typo maklum yah

Vote :)

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Wajah wajah para murid lesu.

Barangkali mulai lapar karena sebentar lagi waktu istirahat tiba. Cuaca pun sangat tidak bersahabat. Dari pagi mendung mendung dan sebentar sudah panas lagi. Sepertinya hujan tak jadi turun dan membuat udara jadi pengap.

Ana baru keluar dari kelas saat setelah huru keluar mendengar bunyi bel tanda istirahat. 

"Aku pesen miso sama es jeruk" ujar ana tiba tiba

"Ntar bilang nya sama bu kantin Goblok" protes dina yang hanya di balas cekikikan dari ana.

Ana dan dina duduk di meja pertama sudut sebelah kanan. Kali ini kantin lumayan sepi. Hanya ada beberapa orang saja. Dan itu kembuat mereka tak lama untuk menunggu makanan nya diantar.

Baru saja ana hendak memakan makanan nya langsung saja dion mengagetinya sampai sendok nya terjatuh lagi ke mangkuk miso.

"Sialan lo dion" ingin rasanya ana menjambak dion. Namun apa daya dion botak.

Dion hanya nyengir sambil memberi lambang dua jari pertanda peace. 

"Lo makan gak ngajak ngajak aih" dion mulai duduk di samping ana dan di susul dengan yang lainnya.

"Ngapai ngajak lo. Males liat muka lo" ana melototkan mata nya yang cipit ke arah dion. 

Bukannya takut dion justru malah tertawa melihat ana.
Melihat respon dion. Ana langsung gencar memukuli lengan dion

"Bising tau gak" gio berucap. Dan menatap dion. Dion yang ditatap seakan mengerti. 

"Iye iye.. gak bisa di goda dikit aja" ujar dion membalas tatapan gio

"Lanjutin makan lo" dengan nada santai gio menyuruh ana melanjutkan makan nya. Ana hanya menurut. Lagian dia juga sudah lapar. 

#

Berkat jurus ngemisnya. Kali ini gio mau bersedia mengantar ana pulang. Disini lah mereka berdua tersisa di kelas. Dan dengan gio yang menunggu ana membereskan buku bukunya.

Gio memperhatikan gerak gerik ana yang sangat lambat hanya untuk membereskan satu buku cetak dan dua buu tulis serta pena dan juga penggaris. 
Tiba tiba ponsel ana yang di letakkan di atas meja pun bergetar tanda adanya panggilan masuk.

Gio melihat siapa nama yang menelepon ana itu

Rangga is calling

Ana sedikit mengangkat wajah melihat gio yang masih di tekpatnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

"Angkat aja" gio langsung menyuruh ana mengangkat panggilan rangga.

Ana kemudian mengangkatnya

"Halo kak rangga"

"......."

"Udah pulang nih. Aku pulang bareng gio"

"......"

"Oke kak rangga"

Ana langsung menutup telfonnya.

"Dia nawarin jemput lo?" Tebakan gio sangat benar sekali. Tadi rangga memang menawarkan diri untuk menjemput ana pulang. Yang di balas ana bahwa dia pulang dengan gio

"Bilang sama dia kalau mulai sekarang gue yang bakal antar jemput lo" gio kembali berucap hal yang membuat jantung ana benar benar berdebar sekarang

GIO(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang