4

1.4K 69 0
                                    

Krik krik...

.
.
.
.
.
.

"Ngapain lo?!" tanya gio sambil mengerutkan kening nya. Bingung kenapa anak gadis ini ada di tengah jalan malam-malam begini.

"Gio.. Aku takut" ana merasa takut tapi dia tersenyun karena dia merasa aman. Bakal ada yang mengantar nya pulang. Itu pun kalau gio mau.

"Kalo takut, ngapai lo disini, bego."

"Gue tersesat. Siapa juga yang mau tersesat gini. Takut tau gak?"

"Gatau. Lagian kalo lo gatau jalan. Ngapai lo keluar?"

"Gue lapar. Mau cari makan" ucap ana sambil menepuk nepuk perut nya.

"Oh gitu" sambil menjawab gio menyalakan motornya.

Dengan senang ana hendak naik ke atas mptor gio.

"Woi!! Ngapain lo?!" sambil menoleh ke belakang, ke arah gadis yang hendak naik ke atas motor nya.

"Naik lah. Kita mau makan kan?"

"Mimpi lo?! Kapan gue bilang gitu?! Minggir lo!" bentak gio tak segan-segan.

" lo jahat banget si gio, gue gatau jalan pulang. Gue juga ga bawa hp. Kalau lo gak mau ngantar gue, Paling enggak minjem pulsa yahh" bujuk ana masih mencoba untuk tersenyum

"Gak! Minggir." tanpa kasihan gio meninggalkan ana di tengah jalan dengan mata berkaca-kaca.
...
.
.
.

"Ana. Nama aku Ana sui dirgata. Kamu ? Ucap gadis itu memperkenalkan diri.

" Gio "

Gio teringat bagaimana pertama kali dia berkenlan dengan gadis itu. Dengan senyuman di wajahnya mengobati luka gio.

"Sialan!!"
.
.
.
.

"Ngapain juga ana ngarep si gio bakalan nolongin ana. Gamungkinlah. Gio itu tegaan orangnya. Mana mau dia nolongin ana" ucap ana sambil terduduk memeluk dirinya karrna kedinginan dan takut. Sambil menangis dan mengoceh.

Padahal apa yang dilakukannya tidak merubah Apapun. Yah ana memang lalo -_-

Sebuah motor berhenti tepat di depan ana. Ana sudah tau siapa orng itu.

"Naik sebelum gue berubah pikiran" suara gio terdengar tenang.

"Gak mau"

"Lo merajuk?"

"Iyah. Ana merajuk."

"Oh yaudah gue pergi" gio menyalakan mesin motornya dan hendak beranjak dari depn gadis yang sedang merajuk itu katanya.

"Apaan sih! Gio memang gak punya hati!!"

"Lo pikir gue pohon pisang ?"

"Tadi lo ninggalin gue. Sekarang ngajak gue lagi" dengan mata berkaca kaca ana merasa gio memang tak punya hati

"Itu tadi. Sekarang mumpung gue baik, lo bisa ikut gue. Tapi kalau lo gamau yaudah sih. Paling lo di makan vampir disini"

"Ana ikut. Tapi gendong ana naik ke motor" pintah ana sambil melipat tangan didada

"Kayaknya gue berubah pikiran deh. Yaudah gue pergi dulu yah"

"Eh eh tunggu. Issh !!... Gue naik ini" dengan panik ana naik ke atas motor sambil memeluk gio dengan erat.

"Eh. Gue gak lagi ngajak lo kencan. Jadi gausah meluk!" bentak gio karena pelukan ana terasa kuat di perutnya.

"Biarin. Ana takut ada vampire" jawab ana sambil semakin mengencangkan pelukannya

GIO(Lengkap)Where stories live. Discover now