41 (en)

1.4K 40 0
                                    

Maafkan atas kemenghilangan.  🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏




Happy read



#



Pagi ini adalah hari yang paling menyenangkan untuk diingat kembali tentang kisah mereka. Dimana di depan sebuah halaman rumah yang lengkap dengan tempat duduk dibawah pohon Rindang kembali lagi dua orang anak manusia sedang kembali bercerita tentang masa lalu mereka. banyak hal yang mereka lalui di manapun dan kapanpun itu semuanya terasa sangat berat untuk harus diingat maupun harus dilupakan. yang merupakan korban bukan hanya Anna, akan tetapi Gio juga menjadi korban. sebenarnya ini hanya sekedar kisah anak sekolah yang memang seharusnya tidak lebih dulu untuk mengenal cinta. ketidakmatangan pemikiran membuat Luna bahkan kehilangan akal pikirannya hanya untuk sebuah balas dendam atau bahkan cinta yang tidak terbalaskan namun dari semua hal yang sudah pernah terjadi membuat mereka belajar berubah dan juga Yang pastinya membuat sebuah tujuan untuk menjadi lebih yang baik.

#

Dua orang anak kecil berjalan dengan santai sambil memegang minuman yang ada di tangannya minuman yang baru saja disiapkan mamanya kepada mereka. anak laki-laki dengan adiknya anak perempuan yang yang usianya masih sekitar 5 tahun dan adiknya sekitar 3 tahun anak laki-laki itu bernama aditra dan anak perempuan itu bernama Shela.

"maa shela numpahin minumannya tuh" adu aditra sambil menunjuk shela dengan dagunya

"kakak gamau pegangin maa.." balas shela membela diri

Ana tersenyum simpul melihat kedua anaknya yang jarang sekali akur. Ana kemudian menghampiri kedua anaknya sambil beejongkok di hadapan mereka. " kalian ini kakak beradik dan nama berharap kamu aditra selalu bisa menjaga Adik kamu itu itu gunanya kamu sebagai kakaknya seorang kakak harus bisa melindungi adiknya dan juga menjaga adiknya dan jangan lupa untuk selalu mengajari adiknya.
memperlihatkannya hal yang baik karena Shela masih memiliki sifat yang meniru, Kamu paham ?" ana kembali mengarahkan pandangan kepada shela " dan Shela juga Mama minta kamu jangan pernah membantah apa kata Kakak kamu kamu harus dengerin dia karena kamu juga seorang adik yang kewajibannya harus hormat kepada kakaknya.  paham?"

Aditra dan shela pun mengangguk seakan mengerti ucapan mamanya. Yang padahal mamanya bahkan yakin kalau mereka berdua anak kecil pasti belum mengerti karena sebentar lagi pun mereka juga akan kembali bertengkar.

Sambil menganggkat badan kembali berdiri, ana memerintah kedua anaknya. "kalian berdua tolong bangunin papa yah. Suruh turun ke bawah, biar sarapan." yang Lansung dibalas anggukan oleh keduanya dan berlari heboh

Sesampainya dikmar.. Aditra langsung saja membuka lebar pintu kamar sampai menghasilkan bunyi yang keras. Dengan heboh merek berdua melompat ketempat tidur dimana sang singa sedang berhibernasi.

Aditra naik ke punggung papanya yng memang sedang tidur telungkup aditra terus langsung saja mengguncang-guncangkan Papanya. hal itu bahkan tidak membuat Papanya sama sekali terganggu justru justru semakin kuat dengkurannya dengan kesal aditra langsung saja berdiri di atas punggung Papanya sambil melompat-lompat. Hal itu membuat Shela yang melihatnya menjadi tertawa-tawa. mengetahui ada yang sedang mengguncang punggungnya gio tiba-tiba saja terjaga dan langsung membuat aditra jatuh ke sisi lain tempat tidur. namun dengan cepat Shela yang seharusnya tertimpa ditarik oleh Gio kepelukannya dan membuat aditra mendarat dengan mulus. kemudian Gio menatap aditra dengan penuh intimidasi seakan ingin marah dan membuat Aditra seketika bungkam. Sebelum Papanya marah aditra langsung saja ngacir berlari  kebawah  ke arah dapur untuk menjumpai mamanya  di meja makan. dimana Aditra mengetahui bahwa pada saat papanya marah maka papanya akan berubah menjadi singa yang sangat ganas tapi hal yang selalu juga diingatnya bahwa papanya tidak pernah marah kepada mamanya singa yang ganas di hadapannya ini adalah singa DKI atau kata lainnya adalah dibawah ketiak istri.

"kenapa tra.. ? Kok lari lari ketakutan gitu ? Mana papa ? Udah bangun belum ?" tanya ana bertubitubi pada aditra yang sembunyi dibelakang kakinya.

Setibanya gio datang dengan msih tampilan baru bangun tidur sambil menggendong shela di tangannya.

Aditra langsung saja mendekatkan diri pada mamanya untuk mencari perlindungan.

Seakan tau siapa yang membuat aditra takut langsung saja ana menyosor gio

"kamu apain aditra kok bisa ketakutan gitu hah ?"

"apaan sih mana ada ma, dia itu yang bangunin aku heboh bangwt sampe lompat di punggung aku. Ntar kalo dada aku sakit gimana ?"
Ucap gio mencari pembelaan. Tak ingin membuat ana marah padanya. Lagian toh juga apa yang dikatakannya benar

" Siapa suruh kamu bangunnya lama banget ?  sampai aku harus suruh anak-anak bangunin kamu. Emangnya kamu nggak bisa bangun sendiri ? aku udah siapin sarapan, anak-anak juga udah pada bangun tapi kamu masih aja tidur.  Lagian masa di Tiban sama anak umur 5 tahun aja kamu udah ngeluh bakalan sakit dada padahal badan kamu tuh besar kayak gini Emangnya nggak malu apa" ucap ana ngotot

Gio menunduk tak melawan. Lagian dia juga tidak marah pada aditra. yang membuat Gio mengintimidasi aditra Tadi hanya Karna Gio jantungan  melihat aditra hampir saja menimpa Shela dan itu membuat Gio secara spontan langsung memelototi aditra.

Sambil menarik ana mendekt kepadanya gio mencium pipi ana sambil tersenyum yang spontan membuat ana terkejut "sayang cantik banget pakai daster gini"

Pipi ana langsung memerah dan mendorong gio jauh darinya "apaansih.. Aku masih marah yah" ucap ana sekesal mungkin

Gio hanya terkekeh melihat tingkah istrinya yang semenjak punya anak semakin galak dan jado pemalu saat di goda. Namun bagaimanapun gio tetap mencintainya. Bahkan gio sudah membuktikan bahwa dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan ana kembali padanya. Sampai memilikinya seutuhnya seperti sekarang ini.

Selnjutnya gio meletakkan shela ke pangkuan ana untuk disuapi sarapannya pagi ini. Sedangkan gio berjalan menuju aditra yang sudah senyum cengengesan padanya.

"cowok kok penakut sih. Papa pelototin aja takut" ucap gio sambil menggendong anak laki lakinya

Memangku dan menyuapinya makan.


#

ana kembali ke kamar setelah memastikan aditra dan shela sudah tidur.

Ana menutup pintu dan hendak membaringkan tubuh ke tempat tidur sesaat tertahan karena gio yang dari kamar mandi tiba tiba saja memeluknya dari belakang.  Tanpa baju hanya memakai celana pendeknya saja. Seakan tau apa niat suaminya ana langsung memutar bola matanya.

"mau apa hmm ?" tanya ana

"sayang.. Aku mau 3 kali yah" ucap gio tepat di telinga ana. Membuat ana menggeliat karena kegelian.

Ana langsung saja menggeleng " gamau ah kemarin juga kamu bilang 2 tapi jadi 4 sekarang kmu bilang 3 ntar yang ada jadi 6 lagi " protes ana kembali mengingat gio tak pernah puas kecuali ana sampai sangat lemas

"yaudah 4 deh yah" ucap gio cepat sambil mendorong ana jatuh ketempat tidur.

Perkembngbiakan pun dimulai.

Beberapa saat kemudian...

Ana hanya menggeliat sampai pusing. Badan ana rasanya sudah sangat lemas namun gio masih dengan semangat melakukan tahap kelimanya.  Ana hanya bisa mengatakann "u..dah...hhh gio udah hhh" entah di dengr atau tidak. Ana harap dia bisa berjalan dengan baik keesokan harinya. Tapi tunggu... Ana berpaling melihat jam.. Pukul 4 subuh.. Ini bahkan sudah esok hari.. Jerit ana dalam batin. Sial.. Dasar gio !!!!



#

End cius end



GIO(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang