12

961 58 0
                                    

Typo maklum
.
.
.
.
.
.

~

Tugas kelompok kali ini pasti akan sangat merepotkan karena gio akan satu tim dengan ana. Berbeda dengan ana yang bahagia nya gak ketulungan. Gio justru merasa ini adalah mimpi ini buruk baginya.

gio menyuruh ana untuk menunggu di cafe tempat mereka akan melakukan wawancara. Cafe patarias. Cafe ini sudah banyak dikenal dikalangan remaja dewasa sehingga membuat namanya meningkat dan terkenal dalam kurun beberapa periode berkali kali.

Gio memutuskan untuk melakukan wawancara disini juga karena yang memiliki cafe ini ada orang yang di kenalnya. Sobatnya. Tentu saja dia tak akan perlu berlama lama hanya untuk sekedar izin wawancara saja.

"Mbak nya pesan apa ? " tanya seorang pelayan pria pada ana dengan sopan

"Errr ntar lagi yah mas. Soalnya masih nunggu teman dulu" ucap ana sambil tersenyum kikuk

Pelayang tersebut mengangguk mengerti dan berlalu dari hadapan ana.

Melihat seorang yang masuk ke dalam cafe melalui pintu depan dengan santuy seakan tidak terjadi apapun. Padahal dia sudah membuat seorang ana menunggu selama hampir satu jam.

"Lama bangettt sihh" ucap ana kesal menyambut kedatangan gio

"Macet" jawab gio santai

"Terus kapan kita mulai nih?" tanya ana penasaran sambil melihat sekeliling cafe yang lumayan ramai padahal masih siang

"Pesan aja dulu. Orang nya datang ntar lagi" jawab gio sambil memanggil pelayan yang sedang kebetulan lewat dari tempat mereka duduk, kemudian memesan makanan yang mereka inginkan.

Makanan datang. Dan ternyata yang membawanya adalah pelayan pria yang pertama tadi.

"Pacar mbak yah?" tanya pelayan tersebut sambil melirik ke arah ana dan menyusun pesanan di atas meja

Sebelum ana menjawab, gio sudah terlebih dahulu menjawab dengan cepat.

"Enggak" jawab gio datar memandang wajah pelayan tersebut

Kemudian pelayan tersebut tersenyum dan mengucapkan "selamat menikmati" lalu meninggalkan secarik kertas di atas meja hadapan ana.

Gio yang melihatnya. Langsung saja merebut kertas kecil tersebut dan melihat ada no telpon disitu. Gio mengangkat satu alisnya kemudian menatap ana yang sedang memasang wajah oon nya.

"Apa itu?" tanya ana masih dengan wajah oon nya

"Gapenting" balas gio dengan santay sambil meremas kertas tersebut mnjadi gulungan kecil dan membuang ke bawah meja mereka
"Makan" lanjut gio
Ana hanya mengangguk dan mulai memakan makanan nya.

~

"Kenalin ini teman satu tim aku yang bakal ikut ngerjain tugas ini" jelas gio pada temannya yang pemilik cafe tempat mereka akan melakukan wawancara.

Seusai makan mereka langsung saja menjumpai pemilik cafe itu dan tanpa kesulitan langsung di sambut dengan baik oleh rangga.

Rangga adalah pemilik cafe patarias yang terkenal ini. Rangga masih berumur 22 tahun. Ia tidak melanjut kuliah setelah tamat SMA karena pikirannya tidak lagi untuk belajar namun dia ingin langsung membuka usaha dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

"Nama aku ana di panggil ana," ucap ana sambil hendak menyalam pada rangga. Yang di balas kekehan oleh rangga.

"Rangga" sambil menyambut tangan ana

GIO(Lengkap)Where stories live. Discover now