~Adreil Ferupsea~

509 20 0
                                    

Maaf jarang up asli semakin kesini semakin sibuk dan semakin unnmood jadi ya gitu, mohon maaf ya:))

jangan lupa tinggalkan jejak sebelum/setelah baca tencuuu:*

*****

Ceklek

Suara pintu ruangan kepala kantor pusat terbuka lebar

Lelaki yang sedang duduk di sofa panjang mengalihkan tatapanya ke arah pintu, dia mengangkat alis bingung

" Loh? udah selesai? " tanya laki-laki itu akhirnya

" iya el, ayah cuman liat perkembangan perusahaan doang. Hmm kamu udah laper? " erlan melihat putranya menggelengkan kepalanya singkat

" Nggak yah, mmm yah? " adreil memandang erlan lekat

Erlan mengangkat alisnya bingung. Ada apa dengan putranya apa yang erlan lakukan kurang? " hmm iya el ada apa? Kenapa mukanya serius gitu mandangin ayah? "

" Ayah gak takut? kalau reputasi ayah dan perusahaan akan hancur? karna .... "

" Karna ayah mendukung apa yg putra ayah lakukan? Ayolah el kamu tau kan ayah ini siapa? Ayah Erlan Edipati Ferupsea! tidak pernah takut reputasinya hancur! Mereka yg membutuhkan ayah el bukan ayah. Jadi kamu tenang saja, ayah akan mendukung kamu sepenuhnya " potong erlan sambil tersenyum menenangkan kearah putranya

Adreil tersenyum senang mendengar setiap kata yg dikatakan ayahnya, ah dia sangat beruntung memiliki ayah seperti Erlan " ayah emang ayah yang terbaik buat el. Ayah slalu dukung el. Makasih yah " ucapnya sambil memeluk erlan

Erlan hanya tersenyum pasrah mendengarnya, apalagi yang bisa ayah lakukan el? Kalau pun ayah nggak mendukung kamu, pasti kamu akan meninggalkan ayah el. Hanya kamu satu-satunya yang ayah punya sekarang pikirnya dalam hati sambil membalas pelukan putranya

*****

" Gila-gila hari ini benar-benar arrgghhh! " herry menjambak rambutnya frustasi dia tidak menyangka lagi lagi tidak menyangka adreil seperti arrgghh!!!

"Sudahlah her ini udah keputusan kita untuk tidak ikut campur apa yang dia ya ... " reyhan datang dan langsung ikut duduk di sebelah herry sambil merangkul sahabatnya

" Bener yang dikatakan dave her kita sudah membuat janji dan lo tau sendirikan? Kalau soal janji adreil gimana? Sudahlah yang sekarang bisa kita lakuin adalah di dekat dia slalu!. Kalau kita menjauhi dia malah dia akan semakin lebih semena-mena dan seenaknya jadi kita harus tetap di dekat dia!" potong reyhan

Rednal yang dari tadi terdiam memandang para sahabatnya dengan ekspresi seolah dia telah menemukan sesuatu " Lo tau kan adreil lakuin ini tidak mungkin tanpa alasan? "

" lo bener nal gw sampe lupa, kita mengenal betul bagaimana adreil dan mana mungkin dia seperti itu tanpa alasan, iya kan? " farid mengangkat alisnya dan bahunya membenarkan ucapan rednal

" yayaya gue baru inget soal ini!" timpal herry menegakkan badanya dan memandang serius sahabat-sahabatnya

" Dav? " tanya reyhan. Semua mata sekarang memandang dave penasaran

" gue juga gak tau. kalau semisal gue tau mana mungkinkan harus ikut uring-uringan gini? " balasnya yang juga ikut bingung kenapa sahabatnya sampe seperti ini biasanya dia slalu tau apapun masalah adreil tapi sekarang dia benar-benar tidak mengetahuinya

"Lo yakin bener-bener gak tau? " tanya rednal memastikan

" Lo nggak percaya sama gue? Kalian semua tau kalau gue slalu terbuka sama kalian apapun itu termasuk adreil! Bahkan gue pernahkan minta pendapat kalian soal masalahnya?? " dave memutar bola matanya malas setelah mendengar ucapan rednal.  Hey! Ayolah dave orangnya sangat terbuka kalau itu menyangkut masalah sahabatnya dia akan terbuka kepada sahabat-sahabatnya yang lain kalau semisal ada masalah diantaranya dan malu untuk mengungkapkanya, itu sudah menjadi tugasnya dave untuk mencari solusi setiap masalah menimpa sahabatnya, apalagi ini menyangkut adreil yang sudah dia anggap sebagai abangnya

ADREIL {END}Where stories live. Discover now