~Ekstra Part~

982 20 1
                                    

Langkah kaki seirama terdengar, semua siswi dan siswa menoleh menatap mereka takjub, tak urung ada di antaranya menatap salah satu di antara mereka seperti orang yang sedang berbunga-bunga. Tampan, keren, dan berwibawa ketika mereka mengenakan jas dengan masing-masih setelan.

Herry, Farid, Reyhan, Dave, dan juga Adreil terhenti. Mereka saling pandang dan tersenyum merekah.

Malam ini adalah malam prom night kelas 12 SMA Kerasti setelah menjelang perpisahan, diadakan di sekolah dengan dekor yang benar-benar sangat menakjubkan. Itu hadiah dari para guru untuk melepas dan membuat kenangan yang nanti akan dikenang selepas lulus dari sekolah favorit ini. Adreil ikut serta menyumbang dana yang tidak tanggung-tanggung untuk ikut membantu memeriahkan.

Sehingga acara ini benar-benar disuguhi fasilitas lengkap termasuk tempat berfoto yang berkelas dan tempat yang sangat membuat siapa saja takjub ketika menginjakan kaki di SMA Kerasti, SMA favorit tempat sekolahnya anak-anak elit dan konglomerat. Tidak dipungkiri acara ini akan meriah bahkan masuk ke siaran langsung salah satu stasiun televisi terkenal.

Mereka saling menatap lalu tersenyum. Farid, Herry, Dave, Reyhan dan termasuk Adreil saat ini menjadi pusat perhatian. Ah, tidak bukan kali ini saja. Tetapi, dari dulu pun mereka selalu menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Gue gak nyangka, kita bisa lewati ini semua setelah bertahun-tahun lamanya kita masih sama-sama."

Adreil mengangguk mengiyakan ucapan Herry, tidak terasa mereka memang menjalin persahabatan sampai sekarang. Adreil dan Dave memang sedari kecil berteman sejak keduanya masih TK, masih satu sekolah dan keluar pun sama-sama tidak dipungkiri Adreil lebih dekat dengan Dave dan Dave lebih mengenal sosok Adreil. Sesuai rencana, mereka akan melanjutkan kuliah dengan universitas yang sama.

Namun, sayangnya satu di antara mereka yaitu Rednal tidak hadir karena dikucilkan di sebuah perkampungan terpencil hukuman dari Andre tentu tanpa atas dasar Adreil, karena Adreil berusaha menerima apa yang sudah terjadi dan memaafkannya tetapi rencana hukuman Andre tetep berjalan agar ada keadilan bagi semuanya apalagi tayangan mereka sudah ditonton seluruh masyarakat Asia. Tidak mungkin, Andre tidak memberi anaknya hukuman. Karena setiap kesalahan akan ada konsekuensinya itu juga yang ia terapkan untuk keluarganya—agar mereka berpikir sebelum berbuat dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

Tetapi hukuman Rednal hanya berjalan 2 Tahun itu permintaan Adreil, meski bagaimana pun dia tetap sahabatnya.

"Adreil!"

"Fiorra!"

Mereka menoleh dan melambaikan tangan lalu tersenyum.

Adreil memandang takjub gadisnya yang mengenakan dres biru muda senada  dengam jasnya.

"Cantik," katanya yang tidak berkedip saat gadis itu ada di dekatnya.

Ada semburat merah di pipinya. Hey! Siapa yang tidak salah tingkah saat pacarnya memujinya di depan semua para sahabatnya. Sikapnya seperti itu, seolah menunjukan dirinya seperti perempuan satu-satunya yang berada di sana. Apalagi mengatakannya sambil menatap lembut, duhhh yang nulis jadi ikutan salting...

"Dreil, anak orang jangan dibuat salting gitu," goda Fiorra.

Dave hanya tersenyum sambil menggandeng lengan Fiorra. Sedangkan para sahabatnya tergelak. Hubungan Dave dan Fiorra masih tahap pendekatan, tetapi Fiorra mulai menunjukan membuka hati kepada laki-laki yang dulu ia cintai. Ternyata Adreil benar hatinya belum sepenuhnya terlepas dari Dave.

ADREIL {END}Where stories live. Discover now