~Adreil Ferupsea~

326 11 7
                                    

Adreil menatap Felisya yang masih terdiam di sampingnya, padahal waktu menunjukan ke arah jam setengah tujuh pagi.

"Lo masih mau di sana?"

Felisya mendongak.

"Naik," titahnya.

"Hah?"

Adreil menghela mafasnya, sudah cukup kesabarannya diuji. "Naik, bego!" Adreil menoleh. "Lo mau telat hah? Cepet naik, atau lo mau ...."

"Oke!" Felisya segera mendekat dan naik ke atas motor lelaki gila ini—siapa lagi kalau bukan Adreil?

Setelah Felisya benar-benar naik dalam boncengannya, Adreil segera menarik gas motornya yang membuat Felisya memeluknya seketika.

"Gausah modus!" teriaknya.

Felisya segera menarik tangannya namun dengan tiba-tiba Adreil kembali menarik gas motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Woy, pelan-pelan!" ujar Felisya dengan berteriak.

"Pegangan, nanti lo jatuh gue yang repot!"

Setelah mengatakan itu Adreil benar-benar melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dengan Felisya yang memeluknya setengah menahan takut, membayangkan kematian.

Di lain tempat ...

Reyhan, Rednal, Dave, Farid dan Herry pergi ke sekolah dengan membawa kendaraannya masing-masing, mereka melajukan kecepatan motornya dengan kecepatan normal.

Arah pandang Farid menatap ke salah satu pengendara motor yang sedang berboncengan dengan seorang gadis yang ia kenal, dia Neta.

Herry menekan klakson berulang kali untuk membuyarkan lamunan Farid. Lelaki itu tersadar dan menatap Herry kesal.

"Jangan ngelamunin gue, di saat lo bawa motor!" teriak Herry di balik helm-nya.

"Najis!"

Mereka menaikan kecepatan motornya agar segera sampai di SMA Kerasti.

Farid tersenyum miris

Kisah cinta gue, kandas lagi?

Mereka memasuki gerbang dan menuju parkiran sekolah. Tidak lama setelahnya Adreil datang dengan membonceng Felisya di belakangnya yang terus memeluknya dengan erat. Mereka menaikan alisnya heran.

"Lepasin," ujarnya dingin setelah memarkirkan motornya di jajaran motor lainnya.

Felisya menurut, gadis itu segera turun dan pamit untuk pergi.

"Mau kemana lo?!"

Langkah gadis itu terhenti, ia menoleh menatap ke arah Adreil takut-takut.

"Gu-gue, mau ke kelas!" teriaknya tertahan.

Adreil melepas helm-nya dan turun setelah menyimpan benda itu di atas spion. Adreil menatap Felisya sambil berjalan mendekatinya.

"Bareng."

"Hah?" ujar Felisya cengo.

"Lo budeg? Bareng Felisya, bareng!"

"Cantik sih, tapi budeg sama bego!" lanjutnya lalu meninggalkan Felisya yang masih menyerap perkataan lelaki itu.

"Adreil!" teriaknya lalu berusaha mengejar langkah kaki Adreil yang tengah berlari sambil tertawa.

Bahkan Adreil tidak menyadari ia bersikap seperti ini.

Reyhan, Dave, Herry, Rednal dan Farid menatap Adreil dan Felisya cengo.

"Sejak kapan Adreil kembali?!" sahut Reyhan menatap ke arah semua sahabatnya senang, termasuk salah satunya Dave yang tersenyum menanggapi.

ADREIL {END}Where stories live. Discover now