~Adreil Ferupsea~

269 12 1
                                    

Mereka berjalan beriringan menuju parkiran, Herry berlari menghampiri ke-4 sahabatnya dan tidak sengaja menubruk punggung Farid hingga laki-laki itu terhuyung.

"Lo gak punya mata?!" dengus Farid.

Herry menyengir tidak berdosa dan memperilhatkan dua jarinya yang berbetuk huruf 'v'.

"Ya maaf, abisnya lo semua ninggalin gue jadi ya gak sengaja aja hehe," ujarnya dengan kekehan di akhir kalimat.

Reyhan memutar bola matanya malas.

"Cabut!" kata Dave.

Mereka mengangguk.

"Dasar Herry Erlangga anaknya om Angga," gumamnya kesal.

Reyhan melotot dan berbalik menoleh ke arah Farid.

"Erlangga itu nama belakang gue! Dan om Angga yang lo sebut itu juga bokap gue, bukan si cepak!"

Farid hanya menoleh sekilas. "Sama aja," ucapnya lalu berlalu pergi mendekati motornya.

Herry terkekeh ketika melihat raut wajah kesal sahabatnya, dirinya merangkul Reyhan hingga membuat dia menoleh dan sadar.

"Kita kan sohib, bapak lo bapak gue juga. Gue aja gak masalah! Masa lo yang masalah sih?!"

"Ya iyalah, dia bokap gue!"

Mereka berjalan berdua beriringan, ke-3 sahabatnya sudah berada di atas jok motornya masing-masing.

"Nanti malem mau ikut balapan? Gue sama Rednal," kata Harry yang diangguki Reyhan.

Balapan mungkin bisa ngalihin otak gue tentang dia.

*****

Dave berbelok menuju Apartemen Adreil, mungkin ini saatnya ia menggunakan video itu.

Dave segera berlari menuju lantai 5 di mana letak Apartemen Adreil berada, jam delapan malam waktu yang pas karna mungkin sahabatnya itu sudah ada di sana.

Suara bel ia tekan beberapa kali. Orang suruhan Adreil segera mengirim gambar foto laki-laki yang tak lain Dave ketika wajahnya tertangkap sedang berdiri di depan Apartemen milik tuan-nya.

Adreil mengijinkan Dave masuk dan menyuruh mengantar menuju ruang tamu.

Dave dipersilahkan duduk dan menatap sekelilingnya, seperti ada yang sedikit berbeda?

Setelah Adreil pulang dari kantor dirinya segera membereskan membuat desain taman modern yang akan dikirim 2 harian lagi, Adreil bukan orang yang terburu-buru. Dirinya lebih menyukai mengerjakan sesuatu tepat waktu atau sebelum waktunya.

Dave, ya? Mau ngapain dia ke sini.

Adreil duduk menatap Dave dan mengangkat alisnya.

"Gak usah basa-basi, mau ngapain?"

Dave berdehem, ia juga bingung harus mulai dari mana.

"Gue mau ngirim sesutu ke lo, sebentar." Dave segera mengirimkan video itu.

Suara notifikasi ponsel berbunyi, Adreil membuka dan melihat video itu.

Dave sebenarnya takut kalau Adreil akan berprilaku biasa aja. Tetapi, Dave juga yakin Adreil bisa paham dengan maksud dia mengirin video itu.

ADREIL {END}Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα