Bagian 54

378 30 6
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

"Cepat kebendara ini, hentikan penerbangan menuju Dubai, jangan balik kalo ni cewek belum bisa dibawa balik!" Ana memberikan selembar foto Vira, napas Ana memburu, dadanya naik turun. Ia berdoa semoga penerbangan menuju Dubai belum landas, gadis itu harus bertanggung jawab dengan masalah yang dibuatnya.

"Ratu kenapa, Na?" tanya Athaya.

Ana mendelik dengan tak suka. "Nggak usah sok perduli lo!" Geram Ana menatap tajam Athaya dan berlalu dari ruangan sekap Athaya.

"Ada apa?" Tanya Agra dengan menyesap minuman kalengnya.

"Ratu..." Lirih Ana.

"Kecelakaan saat menuju kesini. Yang nabrak Ratu lagi di cari sama yang lain dia lari ke Dubai,"

"Lo yang tenang, gue yakin teman lo kuat kok." Agra mendekat kepada Ana lalu memeluk erat gadis itu, menyalurkan semangat kepada sepupunya.

****

"Ratu gimana keadaannya, Tante?"

"Masih kritis, pendonor untuk darah golongan Bella belum ada stok."

Sudah terhitung dua minggu Ratu terbaring lemah di brangkar rumah sakit dengan kondisi yang belum bisa dikatakan membaik.

Saking khawatirnya Raja dengan gadis itu, sampai-sampai sering bolos sekolah hanya untuk menjaga dan melihat perkembangan kondisi Ratu. Jika tidak terhalang oleh larangan orang tua Ratu yang melarang dirinya karena sering bolos hanya untuk menjaga Ratu, mungkin Raja dengan suka rela menjaga Ratu 24 jam.

Di ruang rawat Ratu kini hanya tersisa Raja seorang diri. Tadinya ada Kinan dan Kevin tetapi sekarang sudah pergi, Raja duduk di bangku dekat ranjang, menatap sendu gadisnya. Saat sedang meneliti wajah Ratu, perutnya terasa mual secara tiba-tiba, akhirnya Raja memutuskan untuk kekamar mandi.

Dan dengan bodohnya malah memilih kamar mandi luar ruangan, padahal kamar rawat Ratu tersedia kamar mandi sendiri. Tanpa memikirkan Ratu seorang diri didalam, Raja berlalu begitu saja keluar dari ruangan.

****

Tepat pukul 5 sore Kevan keluar dari gedung fakultasnya dengan muka lelahnya, mengambil kedokteran membuat banyak waktunya tersita banyak. Setelah dirasa tidak ada lagi keperluan di kampusnya ia memutuskan untuk segara ke RS, ini yang Kevan lakukan selama dua minggu belakangan ini, jarang pulang kerumah setelah kuliah selesai, dan akan langsung menuju RS Ratu dirawat.

"Kevan tunggu!" Kevan menghentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya, mendapati Dika-dari fakultas manajemen.

"Kenapa, Dik?"

"Lo liat Amara gak? Dari dua minggu ini dia gak ada kabar, dia satu jurusan sama lo'kan?"

Kevan mengangguk lantas menggeleng. Ia memang satu jurusan dengan Amara tetapi ia juga sama dengan Dika tidak melihat gadis itu akhir-akhir ini, faktor fokusnya yang sedang teralihkan semuanya dengan adiknya membuat ia tidak terlalu memperhatikan teman-teman jurusannya.

Mungkin jika Dika tidak bertanya kepadanya ia tidak akan pernah menyadari jika teman perempuannya yang satu ini tidak ada kabar.

 DOUBLE R [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat