Bagian 27

1.5K 46 2
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap


Ratu, gadis ini tengah mati-matian membujuk sang kakak untuk menemaninya ke cafe yang biasa pergi bersama Yora dan Ana. Tapi sedari tadi yang di bujuk malah bersikap bodoamat dan terus saja memberi banyak sekali alasan agar tidak pergi.

Dari mulai mager, banyak tugas, nge-game dengan teman-teman nya, dan masih banyak lagi. Banyak sekali alasan yang keluar dari mulut Kevan membuat Ratu naik pitam.

Entah kenapa tiba-tiba dirinya ingin sekali memakan makanan salah satu di cafe favoritnya, tetapi Kevan tidak mau di ajak keluar, Ratu tidak berani jika keluar sendiri di malam hari. Jika Yora dan Ana tidak mempunyai urusan masing-masing, mungkin Ratu sudah pergi sedari tadi.

"Yakin gak mau nemenin?" tanya Ratu dengan dengan tatapan tajamnya.

"Yakin," jawab Kevan cepat, tanpa menoleh kepada Ratu.

"Oke Bella aduin Ayah kalo gitu." Ancam Ratu sambil beranjak dari kamar Kevan.

"Iyaa abang ikut," serkah Kevan dengan cepat, mencari aman.

"Bagus," seru Ratu tersenyum lebar.

"Lima menit buat ganti baju, Bella tunggu di bawah." Ratu menutup pintu kamar Kevan dengan senyum merekah, perjuanganya tak sia-sia ternyata.

Ratu turun kebawah mencari Rama dan Kinan. Ratu ingin meminta izin pergi bersama Kevan, meskipun dirinya sudah bebas akan peraturan itu, tetapi meminta izin untuk kemana dan bersama siapa harus sudah menjadi kewajiban tersendiri.

"Bunda, Ayah aku izin pergi ke cafe sama abang yaa," ucap Ratu saat sudah menemukan Rama dan Kinan yang tengah berada di ruang tv.

"Mau makan malam kok malah pergi," ucap Kinan memandang Ratu.

"Ada menu baru di cafe favorit Bella," jawab Ratu sedikit antusias.

"Yauda jangan malam-malam, meskipun besok libur," peringat Kinan.

"Siap bos." jawab Ratu bersemangat.

"Ayah," kini beralih kepada Rama yang masih setia memandang tv besar di depan.

"Apa," mata yang semula memandang ke depan kini teralihkan seluruhnya kepada Ratu.

"Minta uang dong." Cengir gadis itu.

"Makasih, Ayah." ucap Ratu saat Rama menyodorkan beberapa lembar uang.

*****

Dalam perjalanan diisi dengan musik sebagai teman dalam kesunyian. Langit-sore Rumit adalah lagu yang sedang beralun di dalam mobil, dalam perjalanan Ratu ikut bernyanyi dengan jalanya musik di dalam mobil.

Cafe pinky. Tempat saat ini yang di tuju oleh keduanya adalah cafe pinky, cafe yang semua interiornya berhubungan dengan warna pink, dimana pink adalah warna kesukaan Ratu. Bahkan disana pun lebih dominan dengan dessert bukan makanan berat.

Kesan pertama saat Ratu melihat semua interior cafe ini adalah menggemaskan. Warna yang berdominan berwarna pink membuat rasa minat Ratu untuk menyukai cafe ini bertambah tinggi.

Kini Ratu dan Kevan sudah sampai di parkiran cafe. Lalu keduanya keluar dari mobil dan berjala masuk kedalam cafe. Sudah cukup lama Ratu tidak kesini, terhitung sejak ia mulai masuk SMA, dan detik ini Ratu kembali kesini.

Ratu mengedarkan pandangannya, semuanya masih sama seperti dulu. Masih bertemakan dengan warna pink, dan tidak banyak yang berubah juga. Yang paling banyak mengunjungi cafe ini biasanya dominan pasangan kekasih, atau anak SMP, lebih banyak wanita di banding pria yang biasa berkunjung ke cafe ini, jarang ada keluar yang berkumpul makan di disini, karena menu yang memang tidak banyak makanan berat membuat tempat ini biasa dijadikan tempat kumpul bersama teman.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now