Bagian 33

1.2K 32 1
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

Pagi ini tidak secerah wajah Ratu. Entahlah semenjak kemarin malam hatinya berbunga-bunga tanpa ia ketahui, mungkin dengan adanya pengakuan Raja terhadap nya yang sangat terkesan manis membuat Ratu senang.

Matahari tampaknya tengah enggan berada diatas dan membiarkan awan mendung yang mengambil alih tempatnya. Hawa dingin tidak bisa Ratu pungkiri, sekarang pun Ratu kesekolah menggunakan sweeter berwarna pink dengan bagian depan bergambar kuda poni, memang kekanak-kanakan tetapi ini kesukaannya, siapa yang mau menolak di saat seseorang harus sekali memakai sesuatu dan yang tersedia adalah barang kesukaan tetapi terkesan seperti anak SD, dan Ratu tidak mempermasalahkan itu. Ini maunya dan ia tidak mau ambil pusing dengan omongan orang.

Beruntungnya saat ia baru saja menginjak koridor kelas sepuluh ips, hujan turun dengan derasnya. Hawa yang tadinya dingin kini bertambah dingin, Ratu pun segera menuju kelasnya dengan melewati beberapa koridor anak-anak ips untuk bisa sampai di kelasnya. Saat ia sudah sampai di kelas tidak terlalu banyak yang sudah sampai, hanya anak-anak rajin saja yang sudah sampai. Ratu berjalan menuju bangkunya dan duduk, bermain ponsel, ia lupa membawa novelnya, tadi niatnya mau mengambil dulu dan berputar arah, tetapi tidak jadi kareba takut jika malah berbalik sang hujan sudah duluan mengguyur ibu kota.

*****

Jam istirahat sudah berbunyi tiga menit yang lalu, tetapi Ratu masih enggan untuk keluar mengisi perutnya, masih setia berada di kelas seorang diri. Yora dan Ana sudah mengajak Ratu ke kantin tetapi Ratu tolak dan berakhir Yora dan Ana yang mengalah dan keduanya pergi ke kantin berdua. Entahlah setelah empat jam otaknya di isi dengan berbagai macam pelajaran, normal orang akan lapar dan sangat semangat ke kantin, tetapi tidak untuk Ratu, sekarang ia malah tidak ada niatan untuk makan.

Gadis itu menjatuhkan wajahnya di sela-sela tangan yang di tumpukan ke meja, lalu matanya terpejam dengan sendirinya. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya, tetapi saat Ratu akan terlelap tiba-tiba ada yang memanggilnya, Ratu mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang siswi yang tidak Ratu kenali.

"Ada apa Kak?" Tanya Ratu bingung. Tidak ada salahnya memanggil embel-embel Kak, siapa tahu beneran Kakak kelasnya.

"Di panggil sama temen lo di toilet," ucap siswi itu.

"Teman? Oke deh makasih Kak." Ucap Ratu berterima kasih dan segera bangkit melangkah keluar.

Mungkin yang di maksud siswi itu adalah Yora dan Ana. Tetapi ngapain mereka di toilet, kenapa tidak langsung ke kelas saja, sudah tau ia tengah mager. Saat Ratu sudah sampai di depan toilet perempuan, Ratu mendapati dua orang siswi yang tengah berdiri di depan pintu dengan menyenderkan tubuhnya di tembok.

"Lo Ratu kan?" tanya siswi itu yang berambut pirang.

"Iya kenapa ya?" tanya Ratu bingung, pasalnya ia pun tidak mengenal dua orang ini yang tiba-tiba mengenali nya.

"Di tungguin temen lo di dalam," ujar siswi berambut bergelombang.

"Oh gitu, makasih ya Kak." Ratu pun langsung masuk, namun tidak mendapati Yora dan Ana, melainkan seorang siswi yang berpakaian serba ketat dan terlalu memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan wajah yang di hiasi oleh berbagai macam make up yang menurut Ratu sangat berlebihan untuk di pakai.

Siswi itu tengah menatap tajam Ratu dan seolah-olah Ratu ini ialah orang yang sangat di tunggunya. Perasaan tidak enak timbul di benak Ratu dengan tiba-tiba, siapa siswi di depanya, ada urusan apa dengannya, dan yang terakhir dimana Yora dan Ana.

"Permisi Kak, mau nanya liat temen aku gak?" tanya Ratu dengan sopan.

"Lo Ratu?" Tanya gadis itu mulai mendekat.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang