Bagian 52

349 29 1
                                    

"Aku bukan wanita kuat tapi aku berusaha menguatkan diri."

Ps: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

"Mau kemana kok buru-buru banget?" Tanya Putri melihat Ratu yang tergesa-gesa memasukkan alat tulisnya.

"Gue ada urusan. Duluan Yora, bye." Belum mendengar respon Yora gadis itu sudah duluan keluar kelas, Yora dibuat cengo olehnya.

Ratu berjalan menuju parkiran dengan langkah cepat, dengan fokus yang berpihak ke ponselnya, Ana mengirimkan alamat serta sharelok juga.

"Jalan kibadang samaran nomor 47." Gumam Ratu dengan langkah yang masih terus berjalan.

****

"Sekarang juga lo pura-pura nabrak Ratu, ajak ngomong kek sekalian biar dia keulur waktunya agak lama." Gadis ini mendorong cukup keras bahu seorang siswi berkepang dua itu. Tanpa banyak membantah siswi itu menurut saja.

"Kaira, Lala lo berdua ikut gue!"

Ini adalah waktu yang tepat, dirinya sudah tidak tahan lagi dengan dendamnya. Athaya yang sebagai alatnya hilang tanpa jejak, dirinya juga cukup kesusahan karena tidak ada Athaya saat ini dan kemarin-kemarin. Setelah rencana ini berhasil dan ia akan segera menghilang dari kota ini, untuk beberapa tahun ataupun selama-lamanya.

Jika ada kesempatan untuk melancarkan aksinya ia selalu gagal, ada saja halangan yang menjadikan ia gagal dalam balas dendamnya. Ini perilaku jahat tentu saja alam tidak mendukungnya, tapi dirinya menolak kenyataan itu dan berpikir ini akan berjalan dengan lancar layaknya balas dendam di acara tv. Semuanya ia tuntaskan hari ini.

Pikiranya buntu, yang sekarang ia mau hanya menghancurkan gadis itu sama seperti saudara gadis itu yang telah tega melakukan hal menyakitkan kepada Kakaknya. Kakaknya bunuh diri dan sialnya Kakaknya adalah alasan ia masih bertahan di dunia yang kejam ini. Memasang topeng baik-baik saja kepada orang luar yang tidak tau bagaimana dirinya jika dirumah.

****

"Raf lo katanya dijodohin sama bokap lo, benar emang?"

"Tau dari mana lo?" Tanya Rafael menghentikan langkahnya. Raja dan Randi melakukan hal yang sama dengan Rafa.

"TAU LAH GUE KAN PERAMAL!"

"Lo kira kita lagi di jaman Dilan pake ramal-ramalan segala. Cepetan bilang tau dari mana?" Paksa Rafael kepada Randi.

Fokus Raja terbelah, antara ingin mendengarkan percakapan Rafael dan Randi yang cukup menarik atau Ratu yang sedang berjalan tergesa-gesa dengan ponsel di tanganya. Gadis itu berjalan cepat menuju parkiran.

"RAJA MAU KEMANA? KATANYA MAU DUEL PS?!"

"Besok aja sekarang gue ada urusan mendadak. Gue duluan!" Raja melanjutkan larinya. Mengejar Ratu yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa. Raja berhenti di tempatnya, gadis itu berhenti karena ada siswi yang menabrak tubuhnya, hingga adu argumen berlangsung dan tidak lama gadis itu melanjutkan kembali jalannya.

Saat Raja sudah sampai diparkiran, mobil Ratu melewatinya, buru-buru dirinya bergegas menuju motornya. Otaknya memberi arahan jangan ikuti tapi hatinya sekarang ikut berperan penting saat ini, hati nya mengatakan ikuti Ratu saat ini mau kemana.

Dan tidak biasanya juga Ratu tergesa-gesa seperti tadi. Raja melajukan motornya dibelakang mobil gadis itu, bukan persis dibelakang nya tapi hanya selisih dua motor didepan, sengaja agar tidak ketahuan oleh gadis itu.

Mobil Ratu berbelok kearah bukan jalan pulang, Raja buru-buru mengejarnya tetapi tetap memberi selisih beberapa motor didepan agar tidak terlihat jelas ia sedang mengikuti Ratu.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now