Bagian 43

797 45 3
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Selamat membaca

"Kamu hari ini sibuk gak?" tanya Athaya berjalan beriringan dengan Raja.

Bisikan dari orang-orang yang berada di koridor terdengar jelas. Dengan mulut yang mendeskripsikan objek dan pandangan yang terus mengarah ke satu orang, tanpa basa-basi atau pun takut akan orangnya, semua orang melihat Athaya dengan ekspresi jijik dan rendah.

Desas-desusnya kabar tentang Raja dan Ratu mengakhiri hubungan sudah mulai menyebar di seluruh penjuru sekolah. Lalu langsung di sambung dengan kabar Raja yang malah berdekatan dengan Athaya yang notabenya anak baru, tentu itu menggiring opini dari orang-orang. Bahwa Athaya yang menyebabkan kandasnya hubungan Raja dan Ratu.

Lihat, sekarang semua orang terang-terangan membicarakan dan menjelek-jelekkan gadis itu. Semua orang hilang respect pada Athaya, awal mereka semua menyukai Athaya, gadis baru yang cantik dan pendiam, siapa yang tidak terlena melihat paras gadis itu. Tapi sekarang sepertinya tidak ada lagi julukan baik untuk Athaya, gadis perebut sepertinya akan menjadi julukan baru.

"Liat, gak tau malu banget rebut pacar orang." suara dari samping arahnya yang terdengar jelas di telinga Athaya membuat gadis itu menoleh pada tiga gadis yang sedang memandang padanya dengan pandangan remeh.

"Siapa juga yang terima dia. Masih kalah jauh kali sama Ratu," sahut tiga gadis itu masih memandang Athaya yang mulai risih.

"Apa enaknya jadi perebut. Gue yakin hubungan atas dasar perebut gak bakal bertahan lama, gue yakin seratus persen bentar lagi juga bubar!" balas seorang gadis dengan menggebu-gebu.

"Lo ingat gak sih, sebelum dia pindah, Raja dan Ratu baik-baik aja tau, eh dia datang dan sekarang putus. Udah gak benar tuh cewek." Athaya mengepalkan tangannya kuat-kuat. Mendengar dengan jelas cibiran dan makian itu tertuju kearahnya membuat rasa kesal dan emosinya ikut tersalut.

"Eh kalo punya mulut di jaga ya! Gosip aja yang di gedein. Ingat ya, gue gak rebut Raja. Gue hanya rebut apa yang udah jadi milik gue." tajam Athaya melangkah maju dan meladeni ketiga gadis itu dan sekumpulan cewek-cewek yang ikut membicarakan tadi.

"Ampun mbak jago. Lo juga punya harga diri di pertahanin dong, masa rebut pacar orang bangga, gak mampu saingi Ratu ya? Kasian." timpal satu orang cewek maju mendekat pada Athaya dengan berani. Athaya mundur beberapa langkah karenanya.

"Ja jangan diam aja, jelasin!" kesal Athaya seraya melihat Raja yang malah membuang arah.

"Males ngomong," datar laki-laki itu.

"Liat, Kak Raja aja males urusin lo. Najis tau gak sih liat kelakuan lo, rendah banget lo rebut pacar orang, sadar diri kali yang lo rebut pacarnya jauh lebih cantik dari lo!" tandas gadis bername tage Ika. Menatap sinis Athaya yang mati kuku di tempatnya.

"Wih ada apa nih rame banget ciwi-ciwi," ujar Randi ikut bergabung dalam lingkaran gadis-gadis yang merundung Athaya dengan sadis.

"Kak Randi, lo sebenarnya lebih suka Kak Raja sama Ratu atau dia Kak?" sambar gadis berambut pendek bername tage Alisa. Randi cukup kaget mendapat pertanyaan secara tiba-tiba itu, terlebih pertanyaaanya cukup susah untuk di jawab.

"Gue... lebih suka Ratu sih sebenarnya," jawab Randi sangat jujur. Athaya melotot mendengarnya.

"Kok gitu sih Ran!"

"Gimana ya, Ya. Gue hilang respect sama lo, semenjak dua tahun lalu malah. Sorry aja nih gue sih tim Ratu di banding lo," ujar Randi membuat gadis-gadis yang menonton Athaya tadi tersenyum senang mendengarnya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang