Prolog

7.9K 168 3
                                    

"Jika bosan ciptakan suasana baru, bukan hubungan baru."

PS: jangan jadi pembaca gelap

"Bella mana, Bun?" Tanya seorang lelaki berpakaian formal lalu duduk di meja makan diikuti laki-laki remaja.

"Belum bangun kayanya." Jawab Kinan yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.

"Bangunin nanti dia telat di hari pertamanya." kata sang kepala keluarga, Rama seraya mengambil kopi yang sudah di sediakan untuk nya.

Kinan mengangguk lalu melangkahkan kakinya ke atas menuju kamar anak putrinya.

Kinan geleng geleng kepala melihat anak perempuannya yang masi di stay di atas tempat tidur.

Ternyata sinar matahari yang menerobos dari celah-celah jendela kamarnya tidak ampuh untuk membangunkan seorang gadis cantik yang bernama lengkap Ratu Aileen Arabella itu untuk bangun. Kinan berjalan ke arah ranjang Ratu lalu duduk di tepi ranjang. Menepuk pelan pipih sang anak agar segera bangun.

"Bella bangun ini hari pertama kamu masuk MOS sayang." ucap Kinan dengan sedikit menepuk pelan pipih Ratu.

Gadis itu bukannya bangun malah menarik selimutnya ke atas dan membelakangi Kinan lalu melanjutkan lagi tidurnya.

"Bella putrinya Rama, ini sudah siang kamu mau terlambat di hari pertama kamu?" tanya Kinan mencoba sabar. Karna dirinya tidak bisa untuk marah kepada anak sulungnya ini.

Dengan sedikit tidak rela akhirnya Ratu bangun dari kasurnya.

"Jam berapa sih, Bun?" tanya Ratu mengumpulkan nyawanya yg belum kumpul sepenuhnya.

"Masih jam enam kurang sih," kata Kinan, "yaudah sana kamu mandi dulu terus kebawah sarapan," ucap kinan.

"Iya, Bunda."

Selang beberapa menit akhirnya Ratu sudah memakai seragamnya dan peralata MOS nya yang sudah ia siapkan kemarin malam. Tinggal mengoles Lipblam ke bibirnya ia sudah siap untuk berangkat. Sungguh Ratu sangat excited sekali di hari pertamanya ini.

Masa putih abu-abu nya akan ia mulai hari ini! Yang katanya ia akan menemukan jati dirinya, cinta sesungguhnya, dan masa persahabatan yang sesungguhnya.

"Pagi Ayah, Bunda, Abang." sapa Ratu dengan senyuman.

"Pagi juga sayang," balas Rama, Ayahnya mewakili sang Bunda. Karna Kinan yang sedang sibuk mondar-mandir mengambil makanan yang masih berada di dapur.

"Pagi Dekil." sapa Kevan tersenyum jahil. Dekil itu adek Kecil kok, tenang aja Kevan kan ngga ada niatan apa-apa Kevan kan sayang adek.

"Ishh Abang mahh!!" Ratu berdecak kesal. Pasalnya Kevan masih saja memanggil dirinya dengan sebutan itu. Dirinya kan sekarang sudah SMA bukan anak kecil lagi!

"Udah dong masih pagi kok ribut," lerai Kinan yang tidak ingin perdebatan tidak berfaedah tadi berlangsung lagi.

"Bangke nya aja tuh, Bun." Adu Ratu memandang kevan dengan tatapan kesal. Ada saja ulah Kevan yang membuat moodnya rusak.

"Ehhh itu manggil Abang apa tadi hah coba ulang," ujar Kevan tidak terima juga dirinya di panggil seperti tadi.

"Lah Abang sendiri yang mulai, bagus juga kok panggilannya," ucap Ratu. Saling membalas ledekan memang sangat lah seru, suruh siapa memulai lebih dulu meledeknya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now