Bagian 5

2.2K 82 1
                                    

"Masih bisa bertahan di kondisi kayak sekarang
adalah sebuah pencapaian."

Ps: jangan jadi pembaca gelap

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam, dan SMA Pertiwi sudah sampai di tempat tujuan pukul 12 siang, mereka di beri waktu dua jam untuk membereskan barang bawaan dan makan siang. Angin dibumi perkemahan ini sangat kencang sekali, bahkan baju pramuka yang sedang Ratu gunakan tidak bisa menangkal hawa dingin ini meskipun sekarang siang hari.

Kelompok untuk kemah saat ini Ratu cukup senang karena Ratu sekelompok dengan Ana di kelompok 3 dengan nama Tulip, dan Yora berada di kelompok 6 dengan nama Matahari. Iya memang, kelompok dikemah kali ini bertema bunga-bungaan.

Ratu berjalan menuju tenda yang sudah di siapkan oleh sekolahan, lalu segera menata barang-barangnya, tadi dirinya sudah sempat kenalan dengan teman-teman satu kelompok nya juga, jadi kali ini Ratu cukup mendapatkan teman banyak, dan tentu saja bukan Ratu yang memulai mengajak kenalan melainkan mereka semua.

"Na, dingin banget ya, gue gak tahan deh." Ucap Ratu dengan menggesek-gesekkan tangan.

"Dipake aja jaketnya, om Rama pasti marah kalo liat lo pulang dengan keadaan sakit, lo aja gak dibolehin pergi kemah jadi jangan sampai sakit!" Cerocos Ana seraya menaruh ranselnya lalu duduk di pinggir tenda.

"Iya, Na tau kok!"

****

Sekarang jam menunjukkan pukul tiga sore, semua siswa-siswi kelas seuluh berkumpul dengan kelompok masing-masing, agenda kali ini adalah pos-posan, akan ada tanya jawab saat perjalanan nanti, mereka semua di suruh berkeliling dihutan samping perkemahan untuk mencari pos-pos anak-anak osis, satu kelompok akan ditemani oleh satu pendamping.

Kelompok Tulip mendapatkan pendamping yang bernama Dirly, Ratu senang, setidaknya bukan Raja atau pun teman-teman Raja yang menjadi pendamping dikelompok Tulip.

Ratu berjalan beriringan dengan Ana, terus menggandeng tangan Ana dan jangan sampai terlepas, Ratu sebenarnya sangat takut jika berada di tempat seperti ini, dirinya cukup phobia dengan suasana hutan tetapi jika ada acara berkemah seperti ini maka akan sangat antusias sekali pergi, padahal Kinan dan Rama sangat melarang kegiatan kemah seperti ini, tetapi Ratu dengan segala rengekannya akan terus-menerus membuat Kinan dan Rama akhirnya mengalah.

Tiga jam berlalu, semuanya bersorak dalam hati saat berhasil menyelesaikan pos terakhir, Ratu menghela nafasnya panjang, baju olahraga nya sangat kotor kali ini, tadi saat pos terakhir, entahlah mengapa dipos terakhir bukan materi seperti pos-pos sebelumnya tetapi malah melakukan seperti tentara. Merangkak dibawah kawat yang dibawahnya sudah dibasahi lumpur, lalu di suruh merangkak menuju rintangan selanjutnya, kakinya sangat cape, nafasnya masih memburu dengan kencangnya, pos terakhir Ratu seperti sedang cosplay menjadi militer saja.

Tangan Ratu terus bertumpu di bahu Ana, mereka sama-sama capek tetapi Ratu lupa itu, dirinya belum pernah merasakan secapek ini, sekarang sedang berjalan kearah tenda dengan jalanan yang menurun, banyak sekali akar yang menjulang keatas dan di tambah bebatuan dan tanah licin membuat jalan terasa tidak enak dan harus berhati-hati.

"Na, gue caAAAAA ANA SAKIT NA!"

"Ra, aduh kenapa pake jatuh sih." Kesal Ana seraya membantu berdiri Ratu.

"A- aduh aduh Na, kaki gue kayanya keseleo deh, sakit banget." Ratu meringis saat mencoba berdiri. Dan, sedikit mengeluarkan air mata. Ingat, gadis ini sangat cengeng.

"Bisa jalan gak?"

"Gak tau sakit banget ini,"

"Lo mah ada aja," kesal Ana.

 DOUBLE R [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat