Bagian 13

1.8K 49 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Ratu: turun.

Ratu mengirim pesan kepada Raja, terdengar pijakan kaki berjalan mendekat. Ratu tebak pasti pria itu, dan benar saja, dengan wajah segar sehabis mandi pria itu melangkah maju kearahnya dan duduk di kursi sebrang.

"Anterin gue pulang,"

"Nanti." singkat Raja.

"Mau apa?" bingung Ratu.

"Makan," ucapnya

"Hah? Makan? Makan apa? Lo aja sono kalo mau makan," balas Ratu sedikit kesal.

"Malam," lanjutnya. Sumpah demi apapun! Apa salahnya berbicara dengan lengkap, ia jadi gemas sendiri melihatnya.

"Lo kalo ngomong yang jelas gue gak ngerti!" kesal gadis, ia bukan golongan orang sabar dalam berbicara yang tidak jelas.

Raja menghela nafasnya berat, mengusap wajahnya dengan gusar lalu memandang gadis itu dengan tatapan datar.

"Lo tadi denger apa yang dibilang Ibu gak sih?!" kesalnya, gadis ini sangat lemot ia jadi harus susah-susah menjelaskan.

"Dengar." balasnya, ikut menatap datar seperti apa yang dilakukan pria itu.

"Ya udah."

Ratu menghela nafasnya, menghadapi orang seperti Raja sama saja dengan berdebat dengan anak TK, sama-sama menguras energi.

"Pulang aja, gue belum minta izin ke Bunda juga," ucap Ratu memandang malas Raja yang tengah memainkan ponselnya.

"Satpam." singkatnya tanpa menoleh.

"Satpam apalagi sihhh!!" sentak Ratu kesal, habis sudah kesabarannya berbicara dengan pria dingin ini. Jika bukan Kakak kelas nya mungkin sudah mengumpat sedari tadi dirinya.

"Izin." Lagi, dengan tidak jelas. Tetapi kali ini ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan.

"Gue anak gadis. Belum mandi, belum minta izin langsung orang tua, nanti dikira gue gadis nakal aja sama mereka." cerocos Ratu tanpa memberi jeda, dan memberi kelembutan di kata-katanya, agar sang empu mau mengerti.

"Udah?" tanyanya dengan raut menyebalkan sekali. Ah! Ingin sekali Ratu acak-acakan muka datar itu.

"Ishhh!!! Lo tuh ngeselin banget tau gak!" ujar Ratu yang tersalut emosi akan respon Raja yang dari tadi sangat menjengkelkan.

Raja tak tahan dengan tingkah Ratu yang cerewet, kenapa masih ada saja perempuan seperti ini? Kenapa ia sedari tadi tidak menuruti rengekan gadis itu? Karena ia kasian kepada gadis ini, sedari siang tadi ia tak melihat gadis ini memakan apa-apa, pikir Raja gadis ini merasakan lapar makanya sedari tadi tidak ia ladeni keinginannya untuk pulang.

Hah? Sejak kapan Raja perduli dengan orang lain selain keluarganya?

"Mau lo apa sekarang?" tanya laki-laki itu dingin.

"Pulang," lirih Ratu.

"Ibu."

Kan mulai lagi ngeselinnya! Batin gadis ini berteriak kesal.

"Kenapa lagi sama Ibu?" kesal gadis itu.

"Izin."

"Izin apa lagi!" sentak Ratu kesal.

Raja tak menjawab ocehan Ratu, tangannya terulur untuk menarik pergelangan tangan gadis itu, dan tanpa seizin Ratu, Raja menariknya kearah dapur. Menghampiri Vita yang tengah sibuk dengan bumbu- bumbu dapurnya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now