Bagian 26

1.6K 43 10
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Di kelas sepuluh mia satu KBM tengah berlangsung. Semua murid-murid menyimak dengan serius, kecuali satu gadis dengan pikiran melayang tanpa arah, pandanganya lurus kedepan seolah-olah dirinya pun juga ikut menyimak apa yang di terangkan oleh guru yang di depan, jadi guru yang tengah menerangkan pun tak menegurnya dan terus menerangkan materi saat ini.

Ratu sedari tadi asik dengan dunianya sendiri. Gadis ini terus saja kepikiran soal tadi, saat Raja tiba-tiba datang ke kelasnya, dan memberikan pernyataan yang aneh menurut Ratu, kenapa Raja harus seperti tadi, ini cukup mengganggu kepalanya, ucapan Raja terus terngiang-ngiang di kepalanya membuat ia tidak bisa fokus.

Tanpa sadar guru yang tadi mengajar di depan kini sudah keluar dari kelasnya, Ratu tak menyadarinya, jika kalau Nashwa tak menyenggol tanganya tadi.

"Bengong aja, pulang." tegur Nashwa dengan tangan sembari membereskan buku-buku yang di meja untuk di masukan kedalam tas.

"Tadi Bu Nina nerangin apa?" tanya Ratu dengan polosnya.

"Lo yang bener aja, dari tadi ngapain aja sekarang baru nanya materi apa?" Tanya Nashwa heran. Ia pikir tadi Ratu diam karena ikut serius menyimak materi, ternyata tidak.

"Ngelamun." Cengir gadis itu.

"Besok gue jelasin, sekarang gue buru-buru." Nashwa beranjak dari kursi dan melambai tangan kepada Ratu.

Ratu pun segera membereskan buku-bukunya yang masih berserakan di meja, memasukannya kedalam tas dan ikut beranjak dari tempat duduknya, teman-teman kelasnya pun satu persatu sudah meninggalkan kelas.

"Ra," panggil Ana berdiri di sebelah meja Ratu.

"Kenapa Na?" tanya Ratu menatap Ana.

"Tadi lo sama Kak Raja ngomongin apa?" tanya Ana ingin tahu. Ratu terdiam di tempatnya, bahkan dirinya belum siap untuk bercerita kepada siapapun pasal tadi, ia hanya ingin memastikan terlebih dahulu saja.

"Nanti gue cerita kalo udah siap." Balas Ratu dengan tangan menepuk bahu Ana.

"Okee," pasrah Ana, ia pun tidak bisa seenaknya memaksa Ratu untuk menceritakan semua yang Ratu alami. Dirinya tau privasi.

"Cerita kalo udah siap," sambung Yora yang dibalas dengan anggukan oleh Ratu.

"Yuk pulang," ajak Ratu.

Ketiganya berjalan beriringan di koridor kelas sepuluh ips, dan segera menuju gerbang untuk mengistirahatkan badan yang terasa capek. Apalagi Ratu yang sangat butuh renungan, otaknya bertambah pusing jika terus mengingat.

Kini ketiganya sudah masuk ke mobil masing-masing. Niatnya tadi sebelum berangkat sekolah Ratu berniat ingin mengajak santai-santai dahulu di vafe dekat sekolah bersama Ana dan Yora, tapi ia urungkan, pikiranya tidak karuan saat ini, sekarang ia hanya ingin segera tiba di rumah dan berbaring di ranjang.

*****

Raja berbaring di sofa yang di sediakan di ruang osis. Rafael dan Randi sudah pulang duluan, Raja pun sengaja membiarkan teman-teman nya pulang duluan tanpa menunggunya, dirinya saat ini tengah ingin sendir. Hanya tenang yang ingin Raja ciptakan saat ini, ponselnya sedari tadi ia genggam, di depannya terpampang jelas akun media sosialnya. Raja bosan dan berniat ingin pulang tapi tiba-tiba pesan masuk dari seseorang yang menarik perhatiannya, terpaksa Raja harus kembali di akun media sosialnya.

Athaya: Raja.

Deg

Seketika tubuh nya berubah menjadi kaku, mulutnya terasa keluh untuk berbicara, sang jari pun seakan-akan sangat susah untuk di gerakan. Bagaikan di timpa bebatuan besar hatinya kembali merasakan sakit yang dulu mati-matian ia kubur yang kini ia merasakan kembali, masa lalunya kenapa harus kembali di saat ia sudah bahagia dengan pilihanya.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now