Bagian 31

1.5K 43 10
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Senyum Ratu hari ini mengembang tanpa mau berhenti Ratu pun tidak tahu apa penyebabnya, entah lah hatinya terasa sangat gembira pagi ini, hatinya senang tanpa ia tahu apa penyebabnya. Sepertinya alasan salah satunya pasal pernyataan Raja.

Niatnya hari ini juga Ratu akan menanyakan perihal pertanyaannya tentang Raja yang Ratu tanyakan kepada Kevan, sepertinya menanyakan langsung dengan orangnya akan jauh lebih benar.

Hari ini Ratu diantar oleh Kevan. Berhubung Kevan tidak mendapatkan kuliah pagi jadi Kevan berniat mengantar adiknya yang kakinya tengah sakit tetapi memaksa berangkat sekolah, kemarin malam suhu badan Ratu naik dan paginya Ratu langsung menceritakan kepada Rama dan Kinan hal itu pun langsung mendapat perlakuan yang terlalu berlebihan dari keduanya. Tetapi Ratu kembali meyakinkan Bunda dan Ayahnya bahwa ia baik-baik saja dan masih sanggup menjalani aktivitas seperti biasanya.

Dan bujukan Ratu selalu berhasil. Buktinya ia sekarang tengah berada di depan gerbang sekolahanya di antar oleh Kevan.

Tangan Ratu berniat membuka pintu, tetapi tidak bisa. Ratu menoleh pada Kevan, laki-laki itu tidak ada di tempatnya, kapan perginya hingga Ratu tidak menyadarinya. Mata Ratu menangkap Kevan dari kaca spion, laki-laki itu menghampiri anak osis yang tengah berjaga di gerbang. Ratu menyenderkan tubuhnya ke kursi, apa yang di lakukan Kevan tadi.

Ratu kembali mengamati gerak-gerik Kevan. Hingga Ratu di buat kaget karena Raja berjalan dibelakang Kevan menuju mobilnya, tiba-tiba rasa gugup menyerang dirinya, sebegitu besarkah efeknya?

Raja berdiri di samping mobil dan dengan Kevan yang masuk kedalam lagi dan menatap Ratu dengan hangat. "Keluar, belajar yang bener," ucap Kevan dengan lembut.

"Raja?" bingung Ratu. Tidak merespon perkataan Kevan.

"Abang percaya Raja bisa jaga kamu, makanya Abang nitipin kamu ke dia. Kamu sakit, Abang takut ada apa-apa sama Bella nanti," ujar Kevan.

"Kenapa harus Raja? Di sekolah ada Yora sama Ana yang bisa jaga Bella," balas Ratu membuat Kevan mengangguk.

"Iya, Abang juga udah minta mereka buat jagain kamu. Dan kenapa Raja juga ikut andil? Karena kemarin malam Raja izin sama abang buat ngejaga Bella-nya abang ini. Abang kasih kepercayaan buat Raja, dia baik Abang tau. Ujar Kevan gamblang. Ratu cukup kaget mendengarnya, Raja seberani itu? Padahal laki-laki itu belum tahu latar belakang keluarganya yang terlalu over.

"Abang tau?" kaget Ratu.

"Nanti kita bahas setelah pulang sekolah, sekarang kamu keluar kasian Raja udah nunggu tuan putrinya tuh," goda Kevan menatap jahil pada Ratu. Ratu mendesis pelan, lihat, tadi baru saja sifat Kevan normal, tapi sekarang, kembali ke sifat aslinya.

"Ya udah, bye bangke." Sebelum keluar Ratu menyempatkan mencium Kevan lalu keluar dari mobil.

Mobil yang berisi Kevan telah menjauhi kawasan sekolah. Matanya kini menangkap sosok berbadan tinggi yang terbalut oleh almamater osisnya, tengah tersenyum hangat menatap Ratu yang kini harus mendongak untuk bisa memandang wajah Raja.

"Jangan senyum," ujar Ratu cemberut. Seketika wajah Raja berubah datar kembali.

"Kenapa?"

"Masih pagi jangan bikin anak orang terbang!" Ucap Ratu seraya menyodorkan tangannya, meminta Raja memapah dirinya menuju kelas. Meskipun lututnya sudah mulai baikan tetapi modus sedikit dengan calon pacar tidak ada yang melarangnya kan.

Raja menerima uluran tangan Ratu dan memapah Ratu mengantarkannya hingga kelas, saat di koridor ruang guru Ratu teringat pertanyaanya yang akan ia ajukan untuk Raja dan mungkin sekarang saja.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now